10. Gagal

3.1K 140 3
                                    

"Itu si Difa kan, yang kemaren fotonya dimading"

"Mana mana, eh iya ya. Cantik kok, cocok sama Derlan"

"Ya kalo cantik sih gapapa lah gue rela"

"Kalo Derlan bahagia sama dia, gue dukung kok"

"Cocok anjir"

"Betapa sedihnya gue pas tau Derlan udah mau lepas masa jomblonya"

Difa yang berjalan menunduk di koridor pun mencepatkan langkahnya saat mendengar bisikan-bisikan fans Derlan.

Untung gue gak dibully, batin Difa.

Difa sepertinya tidak perlu tahu bahwa semalam, Derlan membuat status di salah satu socmednya.
Yang berisikan "Jangan ada yang ganggu Difa atau lo semua berurusan sama gue"

Memangnya siapa yang mau berurusan dengan Derlan? Cowok yang dikenal buas jika sedang kalap.

Baru saja Difa memasuki kelasnya, ia di suguhi pemandangan yang tidak mengenakan. Di depannya, terlihat Farah dan Vania yang saling melemparkan tatapan sinis.

Difa berdiri di antara mereka berdua "Kalian kayak anak kecil tau gak. Segala pake lirik sinis"

Farah dan Vania saling menunjuk dan berteriak bersamaan "DIA YANG MULAI !!!!"

Difa menutup kedua telinganya.
Farah melirik sinis ke arah Vania "Sahabat kok nyuruh sahabatnya selingkuh"

Difa mengerutkan dahinya "Hah? Selingkuh?"

Vania melotot tidak terima "Heh kutil, yang nyuruh selingkuh siapa kalo gue boleh tau?"

Farah memutar bola matanya malas "Ya lo lah, pake nanya lagi. Segala pake ngijinin Difa jalan sama Derlan. Lo liat kan sekarang Difa di gosipin satu sekolah"

Vania berdecak pinggang "Lo bener bener demen adu mulut ama gue ya,"

Lanjut Vania "Emang kalo mau jalan harus ijin segala? Lo pikir dia mau ke toilet apa pake ijin segala, sinting dasar"

Farah melotot "Sinting teriak sinting"

Vania membuka mulutnya hendak membalas perkataan Farah namun Difa mencegahnya dengan menutup mulut Vania dengan tangannya "Udah udah kalian apaan sih. Lo lagi Far, selingkuh apaan? Gue gak selingkuh dan gak ada yang nyuruh selingkuh"

Vania berusaha melepas tangan Difa dari mulutnya, dan berhasil "Gue belum selesai perkara sama lo ya"

Farah menantang "Apa lo?"

Vania maju memperlihatkan kukunya yang panjang "Wah bener bener ni anak, gak sia sia selama ini gue manjangin kuku gue"

Farah mengerutkan dahinya "Buat apaan emang?"

"Buat nyakar muka lo, tapir"

****

"Gue heran sama lo, muka juga cakepan gue. Eh yang seksi seksi ngejer lo mulu" Deon menopang dagunya.

Sebelumnya Derlan menceritakan kejadian Letta kemaren pada ketiga kawannya. Sebenarnya, Derlan bukan tipe cowok yang suka menceritakan peristiwa tidak penting itu. Berhubung Deon yang kadar kepekaannya tinggi sadar dengan gelagat anehnya, akhirnya Derlan menceritakannya.

Derlan menyisir rambutnya ke belakang dengan jarinya "Lo pikir gue seneng di kejer cewek macem dia? Gak"

Celetuk Vano "Kalo di pikir pikir, Letta cantik juga, bodynya jangan di tanya. Yang jadi persoalan, kenape dia ngejernya lo mulu Lan? Kenapa bukan gue"

Regret [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang