Pernyataan

2.1K 114 23
                                    

Halo hari ini aku update!!
Nikmati ceritaku ya, dan maaf jika ada tulisan yang salah atau tidak nyambung.

***

"Hallo, Sera?"ucapku dengan seseorang diseberang.

"Hallo, ada apa Shiho?"tanyanya.

"Apa kakakmu itu ada dirumah?"tanyaku.

"Ada kok sebentar"ucap Sera sambil kakaknya yang tidak lain adalah Akai.

"Aku harap dia belum punya pacar"pikirku.

"Ada apa Shiho"ucap Akai dengan suara beratnya.

"Apa kau ada acara?"tanyaku dengan sedikit gugup.

"Tidak memang kenapa?"tanyanya.

"Bisa kita bertemu dicafe pairot"tanyaku dengan jantung yang berdetak semakin kencang.

"Bisa"ucapnya yang langsung membuatku bernafas lega.

"Baiklah aku akan menunggumu disana nanti sore pukul 16.00"ucapku dan langsung mengakhiri telepon.

***

Dicafe pairot.

Shuuichi Akai Pov
"Ini sudah pukul 17.00, tapi dia belum datang juga"pikirku sambil melihat jam tanganku.

Aku menunggu dengan bosan dan akhirnya aku memutuskan untuk pulang, tapi saat aku sedang berdiri dari tempat dudukku, datang seorang gadis dengan wajah yang penuh keringat dan baju yang sedikit berantakan, yang tidak lain adalah orang yang mengajakku kecafe pairot yaitu Shiho.

"Kau telat ini sudah pukul lima, aku harus pulang!"ucapku dengan sedikit emosi.

"Tunggu dulu, maaf aku ketiduran jadi..."ucapnya memohon"Tolong dengarkan ceritaku dulu!"ucapnya sedikit berteriak.

"Baiklah, jadi apa yang ingin kau ceritakan?"ucapku sambil kembali duduk.

Shiho Miyano pov
Aku duduk dihadapan Akai Shuuichi dengan sedikit gugup dan malu.

"Begini aku suka dengan Shinichi saat pertama bertemu dengannya"jelasku dan dia terlihat mendengarkan.

"Tapi dia sudah mencintai orang lain dan orang itu juga mencintainya"jelasku.

"Lalu apa tujuanmu untuk memanggilku kemari?"tanyanya dengan matanya yang tajam.

"Apa kau sudah punya pacar?"ucapku dengan muka yang bersipu merah.

"Belum, memang kenapa?"ucapnya santai sambil meminum secangkir teh.

"Apa kau mau jadi pacarku?"mendengar ucapanku membuat Akai sedikit tersedak.

"Maaf, tadi kau bilang apa?!"tanyanya dengan serius.

"Apa kau mau jadi pacarku?"lanjutku dengan muka yang sudah memerah total, Akai hanya tersenyum mendengar uapanku itu.

"Beri satu alasan kenapa kau ingin aku menjadi pacarmu"ucap Akai yang langsung membuatku terkejut.

"Karena aku ingin mencintai orang lain untuk melupakan Shinichi"ucapku dengan muka sedih.

"Jadi kau ingin aku menjadi pacarmu didepan Kudo agar dia cemburu?"

"Bukan, aku ingin kau jadi pacarku yang sesungguhnya, aku akan mencoba untuk menintaimu"

"Jadi kau belum sepenuhnya mecintaiku?"

"Tapi aku akan berusaha!"

"Baiklah, tapi aku beri waktu sampai satu minggu, aku ingin melihat apa kau bisa move on dari Shinichi"

"Tunggu kenapa harus pakai waktu?"
"Aku ini anggota FBI, jadi aku pasti tidak punya banyak waktu untuk berduaan denganmu"

"Begitu ya, baiklah aku pasti bisa melupakan Shinichi lihat saja nanti"ucapku dengan semangat.
Hampir setengah jam kami mengobrol dan aku juga semakin nyaman berbicara dengannya, dan akhirnya kami memutuskan untuk pulang.

"Mau aku antar pulang?"tanya Akai padaku.

"Boleh, tapi tidak apa-apakan?" tanyaku dan Akai hanya mengangguk.

Sepanjang jalan kami tidak saling bergandengan tangan, aku mulai merasa bosan karena Akai memang orang yang sangat pendiam. Saat kami berjalan didepan rumah Shinichi, Akai langsung menggandeng tanganku tanda ada rasa bersalah, tapi aku hanya membiarkannya.

Tepat sekali disana ada Ran dan Shinichi, aku sedikit cemburu melihat mereka sehingga aku mempercepat jalanku dan tidak memperdulikan mereka.

"Hei, santai saja lagi pula mereka tidak melihatmu"ucap Akai yang berusaha menghentikan laju kakinya karena diseret ulehku, tapi aku tidak memperdulikan ucapannya dan terus berjalan dan berhenti didepan pintu rumah profesor.

"Lebih baik kau pulang saja, besok kita bisa bertemu lagi"ucapku sedih.

"Baiklah, tapi aku tahu kau cemburu. Sampai jumpa"ucapnya sambil mencium keningku, mukaku langsung memerah total dan badanku menjadi panas. Akai tak hanya mencium keningku tapi juga mencium pipiku.

"Sudah-sudah kau hanya sampai sini saja, sampai jumpa!!"ucapku dan langsung masuk kerumah Profesor dan bersandar dibalik pintu sambil memegang dadaku.

"Apa-apaan dia tadi, kami barusan resmi sebagai pacar 2jam yang lalu dan dia sudah berani menciumku!!"pikirku dan langsung berlari menuju kamarku.

"Apa dia suka padaku?"gumamku.

"Mungkin dia suka, tapi dia tidak bilang langsung padaku, aku akan mencoba untuk mencintainya, tapi dia suka padaku tidak sih?"gumamku lalu merebahkan tubuhku ditempat tidur.

Aku tidak bisa tidur karena terus terbayang-bayang wajah Shinichi dan Shuuichi. Aku akhirnya meminum obat tidur agar aku bisa tidur, tapi tetap tidak bisa dan akhirnya aku memutuskan untuk menelepon Shuuichi.

Normal Pov
"Halo, Akai?"ucap Shiho pada seorang diseberang.

"Kenapa kau meneleponku malam-malam begini?"ucap Akai yang terlihat sedang bangun tidur.

"Aku tidak bisa tidur, apa kau tahu cara agar aku bisa tidur?"tanya Shiho.

"Aku tidak tahu, aku ingin tidur dulu"

"Tunggu dulu setidaknya, temani aku"

"Ayolah aku sudah mengentuk"

"Ayolah sebentar saja"

"Baiklah"ucap Akai tapi tidak ada balasan.

"Ngrok...Ngrok...Ngrok"suara dengkuran Shiho.

"Halo?"tetap tidak ada jawaban dan akhirnya dia memutuskan saluran telepon.

"Dasar Shiho, kau benar-benar mirip seperti kakakmu, sama-sama bodohnya!"pikir Akai lalu kembali tidur.

Bersambung...

Sampai sini sulu ceritanya.
Mohon maaf jika ada kesalahan dan ceritanya terlalu pendek.
Arigatou (matursuwun)🙏

Check out my other story

Zettai ni shiawase ni suru kara!

https://my.w.tt/l0W7Xcwe26

Love You Forever And Only One [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang