"Rose manis juga kalo lagi cemburu" -Junhoe
***
"Bagaimana keadaanya Junhoe?"
"dia masih demam Mah. Bunda Jiyeon udah nelpon dokter untuk Junhoe bentar lagi datang"
"Yaudah. kamu rawat Junhoe sampai dia sembuh ya"
"Iya Mah"
Rose menutup telpon dari Ibunya kemudian menatap Junhoe yang masih terlelap.
"Orang keras kepala macam dia bisa sakit juga" gumam Rose.
Ting Tong
Bel berbunyi. mungkin itu dari dokter yang akan memeriksa Junhoe.
"Selamat Siang"
"Siang dok. silahkan masuk"
Dokter itupun masuk dan mulai memeriksa keadaan Junhoe yang masih terlihat lemah.
"Dia terkena demam tifoid. dia harus beristirahat dirumah selama 2 pekan dan bila perlu dia harus dipasangkan infus"
"Baiklah dok. Terima kasih"
Setelah memeriksa Junhoe dan memberikan resep obat kepada Rose, Dokter itu pun pulang dan akan mengunjungi Junhoe lagi selama 3 hari sekali untuk mengontrol perkembangan kesehatan Junhoe.
"Masih panas" Gumam Rose ketika memegang dahi Junhoe untuk memastikan demamnya sudah turun. kini Junhoe sudah dipindahkan kekamarnya.
"Ngapain pegang pegang" Junhoe bersuara dengan nada yang masih lemah
Rose segera menjauhkan tanganya dari kepala Junhoe. "dih udah bangun lo? gue kirain nggak bakalan bangun bangun"
Rose berdiri dan membersihkan nakas yang penuh dengan gelas dan obat obatan Junhoe.
"lapar"
Rose melihat kearah Junhoe yang memegang perutnya. Junhoe terlalu lama tidur sampai dia lupa bahwa perutnya butuh asupan makanan.
"Yaudah gue ambil makanan dulu"
tanpa sadar bibir Junhoe tersenyum walau tidak terlalu lebar.
Dua menit kemudian Rose kembali membawa bubur dan segelas air putih untuk Junhoe.
Rose melihat Junhoe masih dalam posisi tidur. ia pun meletakan bawaahnya keatas meja dan membantu Junhoe mengubah posisinya menjadi posisi duduk.
"Bangun dulu. gimana mau makan kalau gini" Rose tanpa sadar memegang tangan Junhoe agar bisa menopang badanya. dan berhasil Junhoe sekarang sudah dalam posisi duduk diatas tempat tidur.
"kenapa harus diinfus sih" Tanya Junhoe.
"udah nggak usah bawel. nih makan dulu" Rose mengambil makanan diatas meja dan duduk ditepi kasur memberikan Buburnya ketangan Junhoe.
Junhoe memegang mangkuk buburnya dengan tangan gemetar. Rose melihatnya dengan tatapan kasihan dan langsung mengambil mangkuk dari tangan Junhoe.
"Ya ampun mau apa lo kalo nggak ada gue disini"
Rose mengaduk buburnya dan menyuapi Junhoe."Haa" bibir Junhoe terasa terbakar karena bubur yang dimasukan Rose masih panas.
Rose tertawa melihat ekpresi Junhoe.
"Seneng ya lo"
Rose mengangguk kemudian memasukan buburnya lagi kedalam mulut Junhoe tapi sebelum itu ditiup dulu biar Junhoe tidak ngamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose Forever
Fanfiction[COMPLETED] [15+] Merried Life Junhoe & Rosê Awal yang buruk namun apakah berakhir dengan buruk(?)