Wanita berambut panjang dengan badan tirus menatap pantulan dirinya dicermin. alisnya terangkat sebelah seraya sedang memikirkan sesuatu.
"Bahagia" ucapnya pelan.
"kalian terlihat bahagia" ucapnya lagi.
Yuju tertawa namun kemudian tawanya hilang setelah mengingat kejadian sekitar dua tahun lalu yang menyebabkan suaminya meninggal dunia.
"Saya sudah beritahu anda kalau cara yang anda lakukan itu akan sangat berbahaya bagi perusahaan anda" Laki laki tinggi itu berhadapan dengan pria yang seumuran dan seprofesi dengannya yaitu sebagai CEO perusahaan.
"Ayolah Jun. kamu masih muda, nikmati dulu kemewahan yang akan menghampiri kita setelah cara ini berhasil" Pria itu tertawa lantas merangkul bahu Junhoe untuk meyakinkan.
" Apa Anda tidak kasihan dengan istri anda dirumah? bagaiman jika dia tahu suaminya menggelapkan uang proyek dan dapat merugikan banyak orang" Tatapan Junhoe lurus kedepan hingga ia melepaskan tangan Jungkook secara berlahan "Mohon Maaf saya akan tetap melanjutkan proyek ini hingga selesai sebagaimana prosedur yang berlaku. mohon kerja samanya"
Setelah itu Junhoe pergi meninggalkan Jungkook yang tentu saja kecewa karena caranya baru saja ditolak mentah mentah oleh Jumhoe.
Perusahaan Junhoe bekerja sama dengan beberapa perusahaan termasuk perusahaan Jungkook untuk mendirikan sebuah gedung seni dan pameran dimana siapapun seniman dapat meletekan karya karyanya dalam gedung tersebut. namun Jungkook ingin membuatnya lebih mudah, Jungkook ingin gedung tersebut dibuat dengan bahan seadanya tanpa mengeluarkan budget yang banyak sementara itu sisanya untuk ia hambur hamburkan.
Hal tersebut tentu tidak disetujui Junhoe. Akan banyak pengunjung yang akan mendatangi tempat tersebut dengan begitu bangungan itu harus berdiri kokoh sehingga tidak akan menimbulkan kecalakaan yang akan memakan banyak korban jika saja bahan yang digunakan tidak berkualitas.
Setelah pembangunan dilakukan. Bangunan seni itu siap untuk beroprasi namun belum sebulan beberapa lantai amruk sehingga banyak yang harus ditanggung. Setelah ditindak lanjuti letak permasalahan ada diperusahaan Jungkook sebagai penanggung jawab. maka semua kerugian yang diperoleh menjadi tanggung jawab perusahaan Jungkook akibatnya perusahaan tersebut dinyatakan pailit.
Jungkook menjadi uring uringan setelah mendapat masalah tersebut begitu juga Yuju istirnya. Namun Yuju tidak mengetahui yang sebenarnya dan menyalahkan Junhoe yang melaporkan kecurangan yang dilakukan suaminya. ditambah Jungkook menyalahkan Junhoe karena menganggap Junhoe lah yang menyebabkan perusahaannya terpuruk. hingga Jungkook meninggal bunuh diri namun dimanipulasi sebagai pembunuhan oleh orang yang tidak dikenal.
Yuju menangis sejadi jadinya. ia tidak sanggup mengingat masa lalunya yang kelam. Rasa bencinya masih menggebu gebu. Melihat kebahagiaan Junhoe dan Rose yang begitu menusuk jantungnya. Rasa dendam menggerogoti tubuhnya. ingin sekali dia segera melenyapkan semua kebahagiaan itu.
"sedikit lagi. semua akan terbalaskan" Gumam Yuju.
***
hari sudah semakin gelap, Rose masih sibuk dengan kegiatan pemotretannya didaerah yang lumayan jauh, tentu saja dia sudah meminta izin kepada Junhoe namun Junhoe menyuruh Rose untuk pulang dengan supir Junhoe yang dalam waktu satu jam lagi akan sampai dilokasinya.
kurang lebih tiga puluh menit segala aktifitas Rose sudah hari ini dinyatakan selesai, Rose kembali membersihkan wajahnya dari sisa-sia make up agar kembali natural. Rose memijat belakang lehernya yang sedikit pegal sambil melihat pantulan dirinya dicermin.
"Ternyata lelah juga" gumamnya.
Setelah bersiap untuk pulang Rose memainkan ponselnya sesekali mengupdate insta storynya atau mengobrol bersama sahabat-sahabatnya melalui media sosial, sembari menunggu jemputannya datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose Forever
Fanfiction[COMPLETED] [15+] Merried Life Junhoe & Rosê Awal yang buruk namun apakah berakhir dengan buruk(?)