Duabelas

2.7K 308 6
                                    

"Wajah ini bakalan jadi milik gue seutuhnya" -Junhoe

***


Malam pun tiba Rose dan Junhoe berniat untung menginap dirumah keluarga Junhoe. Mereka sedang makan malam bersama keluarga besar Junhoe yang rata rata begitu ramah kepada Rose.

"Ohiya Rose ntar ke butik tante ya. deket kok dari kantor Junhoe" Tawar salah satu keluarga Junhoe. Rose hanya mengangguk dan tersenyum ramah.

"Kak Rose, Somi minta tanda tangannya dong. Temen Somi pada ngefans sama kak Rose. aku mau pamer" Somi sepupu Junhoe menyodorkan selembar kertas dan spidol ke Rose tentu saja dengan senang hati Rose memberikan tanda tangannya.

"Mau foto bareng gak?" Tawar Rose.

"Mau mau" Rose dan Somi pun mengambil gambar selfi mereka berdua.

setelah makan malam Rose membantu Ibu Junhoe dan Bi Jiyeon bersih bersih. yap Bi Jiyeon pasti ada karena Bi Jiyeon juga sudah merupakan keluarga Junhoe.

"Wih capek juga" Rose mengistirahatkan badanya dikursi sofa ruang tamu.

"nggak biasa kerja malah sok sokan bantuin nyokap" Junhoe datang dari arah luar rumah.

"suka suka gue dong"

Tiba tiba Ibu Junhoe datang "Rose bantuin Bunda bikin adonan yuk"

"Nggak bisa mah. Rose harus istirahat" ucap Junhoe.

"Oh gitu ya. besok aja deh kalo gitu" Ibu Junhoe agak sedikit kecewa namun Ibu Junhoe mengerti ketika melihat keadaan Rose yang sepertinya terlihat lelah.

"Lo apaan sih. lo nggak liat ekpresi Bunda" protes Rose kepada Junhoe ketika Ibu Junhoe menghilang dari pandangan mereka.

"Kalo lo capek lo bakalan sakit. udah gausah bawel dengerin apa kata gue" ucap Junhoe kemudian meninggalkan Rose dengan wajah kesalnya.

Junhoe dan Rose kini berada dikamar mereka. tentu mereka sekamar karena kamar dirumah keluarga Junhoe terbatas dan ada banyak keluarga yang datang menginap. lagi pula mereka suami istri yang memang sudah sewajarnya tidur bersama.

"Lo tidur di kasur aja, gue bisa tidur disofa" tawar Rose yang sedang memakain pelembab wajah dimeja rias kepada Junhoe.

"Nggak. lu aja yang dikasur, gue tidur disofa"

Rose akhirnya tidur diatas kasur yang empuk. Rose melihat Junhoe yang sering kali bergerak sepertinya dia tidak nyaman tidur disofa itu.

"Jun?" panggil Rose memastikan Junhoe sudah terlelap.

"Hmm" Junhoe membalas panggilan Rose dengan mata tertutup. ternyata Junhoe masih bangun

"Tidur dikasur aja. gue bisa kok tidur disofa"

tidak ada jawaban dari Junhoe namun Junhoe masih mendengarkan suara Rose.

"mmm... tidur dikasur aja bareng gue... eh maksud gue tidur doang nggak ngapa ngapain lagian lo juga nggak nyaman kayaknya tidur di sofa"

dengan segera Junhoe memindahkan tubuhnya dikasur disamping Rose. Rose hanya terkejut melihat tingkah Junhoe yang menurutnya aneh. sepertinya Junhoe menunggu Rose menawarkan untuk tidur bersamanya dikasur. Rose melihat wajah Junhoe yang sedang terpejam. Rose ingin sekali melihat wajah itu dengan jarak dekat. andaikan Rose bisa memiliki wajah itu seutuhnya tentu dia akan sangat bahagia.

merasa puas melihat wajah Junhoe yang terlelap disampingnya membuat Rose mengantuk dan memutuskan untuk tidur. Posisi Rose saling berhadapan dengan Junhoe. Junhoe membuka matanya yang belum mengantuk sama sekali. kali ini Junhoe menatap wajah Rose. wajah Rose yang sedang tidur yang membuat Junhoe gemas. Junhoe selalu senang melihat wajah lucu Rose ketika tidur. dengan Wajah mungil dengan pipi gembul didepannya dapat melukis senyum diwajah Junhoe.

"Wajah ini bakalan jadi milik gue seutuhnya" Batin Junhoe



***



"Pagii semuanya" Sapa Rose ketika melihat keluarga Junhoe sudah bersiap dimeja makan untuk sarapan.

"Pagii Rose ayok gabung" Ajak Tiffany.

Rose mengangguk dan duduk disalah satu kursi kosong dimeja makan. beberapa detik kemudian Junhoe muncul.

"Jun ayo duduk disamping Rose, kita sarapan sekarang" suruh Ibu Junhoe. Junhoe dan Rose hanya saling menatap.

Rose menyendokan nasi dan lauk untuk Junhoe. iya itu hanya akting saja agar mereka merasa Junhoe dan Rose harmonis. Junhoe dengan senang hati memakan makanan yang Rose siapkan untuknya.

"Rose kapan kasih cucu buat nenek?" ditengah tengah mereka semua sedang menyantap sarapan, pertanyaan mematikan datang dari mulut Nenek Junhoe.

"uhuk uhuk" Rose tersedak makananya. Junhoe dengan cepat mengambilkan minuman untuknya.

"Nek. kita kan lagi sarapan kok malah bahas cucu" Junhoe mencoba untuk menghentikan neneknya.

"kan nenek cuman tanya doang Jun"

"Junhoe kan masih muda nek. Junhoe juga lagi sibuk sibuknya sama proyek perusahaan. jadi takutnya Junhoe nggak bisa fokus sama Rose" Ucap Junhoe meyakinkan neneknya.

"Yaudah sih. tapi jangan lama lama kasian Rose nya nunggu" Nenek Junhoe memang blak blakan. Rose hanya menyengir dihadapan keluarga Junhoe.

Sarapan pagi telah selesai Rose memilih untuk jalan jalan menghirup embun pagi ditaman. Namun nasib sial menimpanya ketika bertemu Jaehyun.

"Tunggu Rose" Teriak Jaehyun yang melihat Rose menghindar darinya.

"Sorry Jae gue sibuk" Tolak Rose

Jaehyun menahan lengan Rose "Kita harus bicara sebentar" dan dengan segers ditepis olehnya.

Kini Jaehyun dan Rose duduk ditaman. Taman dirumah ini cukup luas sehingga Jaehyun membawa Rose cukup jauh.

"Sekarang lo mau ngomong apa? gue nggak punya banyak waktu"

"Lo nggak perlu ngehindar dari gue Rose. Gue bukan orang yang bakalan nyakitin lo kayak Junhoe"

"udah deh Jae. gue nggak mau dengerin omong kosong lo" Rose ingin segera pergi dari mahluk yang bernama Jaehyun.

"Junhoe nggak bakalan suka sama lo" Kata kata Jaehyun membuat langkah Rose terhenti namun Rose enggan membalik tubuhnya kearah Jaehyun.

"Junhoe nggak bisa lepas dari mantannya. Chaeyeon! Junhoe masih cinta sama Chaeyeon" lanjut Jaehyun.

Rose hanya terdiam. mencoba mencerna perkataan Jaehyun.

"Chaeyeon sangat berarti buat Junhoe. dan alasan dia mau nikah sama lo cuman buat nyenengin orang tuanya doang. Junhoe nggak cinta sama lo Rose"

"Cukup Jae..." Kali ini Rose memutar badannya dan menatap mata Jaehyun tajam "Gue nggak peduli Junhoe punya 1000 mantan diluar sana. itu masa lalunya. gue bakalan bikin dia jatuh cinta ke gue pake cara gue sendiri. dan nggak ada yang bisa halangin gue termasuk lo Jae!" setelah mengakhiri kata katanya Rose berlari menjauh Jaehyun.

Rose marah, sedih, kecewa, perasaanya campur aduk. Mengapa perkataan Jaehyun begitu menggoyak hatinya. Rose tau bahwa Junhoe menikahinya karena orangtua mereka. Namun rasanya Rose ingin melupakan kenyataan itu.

Akankah yang dikatakan Jaehyun benar? Apakah Junhoe tidak akan pernah mencintai Rose? dan siapa Chaeyeon? sehebat apa mantan Junhoe itu?


***




Maafin gue yg ngga tau nulis cerita 😭😭😭

masih kurang ngeh dihati para readers😢😢

ingin menangoshh

Rose ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang