Part 1

3.5K 185 33
                                    

Seperti biasannya, setiap awal semester akan ada pemilihan ekstrakulikuler bagi setiap siswa di SMA.

“Anak- anak sekarang berhubung hari pertama masuk dalam semester ini, akan ada pemilihan ekstrakulikuler yang boleh dipilih oleh setiap siswa tergantung minatnya.”ucap  bu Rena memberi pengarahan.

“Halo semua,” ujar  Kevin ketua Osis.

“Halo kak,” jawab seluruh anggota kelas.

“Maksud  kedatangan kami disini ingin menyampaikan mengenai pendaftaran calon anggota OSIS.”  Adakah dari antara kalian yang berminat?”

  Hampir seluruh siswi perempuan yang ada disitu mengangkat tangan satu-satunya yang tidak hanya Clarissa.

  Clarissa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku teman-temannya ia sangat tahu alasan mereka berbondong-bondong ingin masuk OSIS apalagi kalau bukan buat ngapelin ketua OSIS nya.

“ Oke silahkan isi formulir pendaftarannya dan besok sudah boleh diberikan kepada kita terimakasih atas perhatiannya.” Kevin menutup pengumuman dan beralih menuju pintu kelas usai menyalam guru.

Tiba saatnya kakak kelas yang lain akan mempromosikan ekskul. Kali ini ekskul yang dipromosikan adalah ekskul Paskibra. Dengan memakai baju putih khusus, sarung tangan dan berbagai perlengkapan lainnya. Hal tersebut membuat Clarissa tidak dapat melepaskan pandanggannya walau sedetik.

“Adik- adik saya Vino selaku ketua PASKIBRA akan mempromosikan ekskul kami, apakah ada yang berminat?”
Seisi kelas diam saling memandang antara satu dengan yang lain.

“Saya kak!” ucap Clarissa sembari mengangkat tangannya.
Mendengar suara yang berasal darinya, semua menatap kearah Clarissa dengan heran. Setahu mereka langka yang namanya seorang cewek ingin mengikuti PASKIBRA dan mana ada seorangpun yang ingin membakar kulitnya sendiri.

Vino dengan cepat bergerak menuju kursi Clarissa dan menyodorkan biodata yang harus diisi dengan gugup Clarisssa mengisi lembaran kertas itu dan memberikannya kembali.
Vino membaca biodata dan tersenyum tipis. Clarissa Viola, pikirnya dalam hati

“Ok ada lagi?” tanyanya lagi. Seluruh murid serentak menggeleng.

“Viola latihannya mulai minggu depan ya” kata Vino sambil memandangi biodata Clarissa.

“Ehh iya kak” Clarissa sedikit terkejut dengan Vino yang memanggil nama belakangnya hanya ada satu orang yang pernah memanggilnya dengan nama itu ditambah Vino sekarang jumlahnya jadi dua.

“Jangan lupa membawa bekal karena minggu depan akan ada penyisihan”

“Baik kak” Clarissa tersenyum singkat yang dibalas anggukan kecil oleh Vino.

“Oke karena ini hari pertama kalian masuk dalam semester 2 di kelas 10 saya ingin kalian membuat pengalaman selama liburan.” Bu  Rena selaku guru bahasa memberikan instruksi.

“Kok mirip kayak anak SD sih buk? Kan kita udah SMA masa nulis yang begituan” protes Deni dari arah belakang.

“Emang kamu pikir kamu sudah besar? Sudah tidak ada protes cepat kerjakan kecuali kamu mau dengan senang hati menghormat bendera.” Ancam bu Rena yang membuat Deni mengalah dan dengan ogah-ogahan mengerjakan tugas.

Bu Rena guru bahasa Indonesia memiliki postur tubuh yang gemuk dengan tinggi semekot atau bisa disebut semeter kotor. Kaca mata tebal kurang tebal, alis dan lipstick yang terlihat seperti ulat bulu yang menempel diwajahnya.

Clarissa sebenarnya ingin membantah namun iya tidak yakin bahwa nasibnya akan berbeda dengan Deni tadi.

Setelah pelajaran Bahasa Indonesia selama 3 les saat istirahat yang dinantikan siswa pun tiba.
Kelas 10 IPA 2,kalau kata Deni kumpulan para siswa dengan berbagai keunikan dan cita rasa yang khas. Disini kalian bisa menemukan berbagai kriteria murid. Mulai dari yang pintar, bawel, pencinta make up, pencinta opa-opa korea, siswa dengan kedinginan setara dengan kutub Utara, bahkan siswa dengan kadar kemesuman tingat rendah hingga tingkat akut.

Confusing Of LOVE (Bersambung, Tidak Tau Kapan Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang