Part 12

941 44 1
                                    

Pagi sekali Clarissa sudah bangun. Ia tidak ingin peristiwa terlambat terulang lagi.

Ternyata bangun pagi itu menyenangkan, tidak pelu tergesa-gesa dan dapat berlama-lama di meja makan seperti yang dilakukan Clarissa saat ini.

Bang Hendrick, ayah, dan bunda juga sedang duduk.

“Jangan lupa bawa Vino nanti ya dek.” Ayah mengingatkan.

“Siap boss ku,” ucap Clarissa bersemangat.

“Lo mau gue anter atau sama pak Mamat?” tanya Hendrick.

“Sama bang Hendrick aja deh biarin pak mamatnya sarapan dulu,” ujar Clarissa.

“Oke,” balas Hendrick.

“Bang gue masih ingat janji lo ngajak jalan-jalan.” Clarissa mengingatkan.
Hendrick  menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Yang begituan mah daya ingat lo tajam ya dek.”

Clarissa tersenyum senang melihat kefrustasian abangnya kali ini.

“Udah ayo siapin tas nya udah mau jam nya lho nanti pada terlambat.” Bunda merapikan meja makan.

”Clarissa  bergegas menyalam kedua oraangtuanya dan berjalan menuju garasi bersama Hendrick.”

“Bang jalan-jalannya kapan?” tanya Clarissa ketika mereka berdua baru saja memasuki mobil.

“Nanti sore lo gak latihan Paskib kan?” tanya Hendrick.

“Enggak toh tinggal nunggu pengumuman.” Jawab Clarissa.

“Yaudah nanti sore aja.”

“Oke.”

“Ajakin Della, Deni, sama Rendi biar rame.” Usul Hendrick.

“Boleh aja sih.” Clarissa menyetujui.
“Kalo perlu ajak gebetan lo si Vino,” sindir Hendrick.

“Sekali lagi gue tekankan bang Hendrick yang tampan walau masih kalah dari Oh Sehun, Vino bukan gebetan saya dan kemungkinan untuk menjadi gebetan hanya sekitar 0,1 persen,” ucap Clarissa penuh penekanan.

“Takdir gak ada yang tau kan, bisa aja besok gue jadian sama Della.” Hendrick tersenyum percaya diri.

“Enggak boleh, gue gak setuju lo sama Della kasian Della nya punya pacar gesrek kaya lo.” Ujar Clarissa penuh penekanan.

“Toh gue gesreknya sama orang terdekat doang.” Balas Hendrick kesal.

“Bodoamat bang bye-bye,” Clarissa turun dari mobil dengan riang karena berhasil meledek Hendrick.

“Semalam pulang sekolah lo jadi dihukum Clar?” tanya Rendi ketika Clarissa baru saja sampai di kelas.

“Enggak,” jawab Clarissa singkat sambil bermain helix jump di hanphone nya.

Della yang sedari tadi asik membolak-balik majalah mulai tertarik dan langsung mengambil posisi tempat duduk disamping Clarissa.

Clarissa paham bahwa mereka meminta penjelasan namun ia enggan bercerita karena saat ini ia drama korea yang sedang dia tonton tepat pada adegan bapernya.

“Cerita gak nyet?” Ancam Deni menodong Clarissa dengan penggaris berukuran 30 cm.

“Astaga dasar teman durhaka lo pada,” cibir Clarissa.

“Gak peduli gue, cepetan ceritain.” Della terus mendesak Clarissa.

“Iya-iya.” Clarissa menggeram kesal.
Clarissa mulai menceritakan kejadian semalam yang menimpa dia dan Vino tanpa terlewat sedikitpun.

Confusing Of LOVE (Bersambung, Tidak Tau Kapan Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang