part 10

1.3K 84 4
                                    

“Dek dimakan dulu sarapaannya,” teriak bunda saat melihat Clarissa sedang lari-lari mencari kaos kaki.

Ini hari Senin dan Clarissa bertugas.

Jangan berpikir bertugas sebagai pengibar, tugas nya hanya berdiri di belakang barisan memerhatikan yang ribut dan tidak mematuhi peraturan seperti memakai topi dan dasi lantas menarik nya keluar dari barisan dan memandu untuk berbaris di barisan paling ujung agar ketika upacara selesai nanti mereka akan mendapat sanksi.

Padahal belum ada pengumuman secara resmi mengenai lulus atau tidaknya ia sebagai anggota paskibra tapi tugas langsung muncul.

Hendrick bersedekap dada melihat kelakuan adiknnya itu.

Seharusnya sedari tadi ia sudah dapat berangkat ke kampus kalau bukan karena menunggu Clarissa.

Mungkin saat ini ia masih sempat bermain game di kelas.

“Kenapa gak di siapin dari kemaren dek, marathon drama mulu lo.” Omel Hendrick.

Ceramahannya hanya dibalas

Clarissa dengan pelototan sementara tangannya masih sibuk mengobrak –abrik lemari untuk mencari kaos kaki.

“Bunda, kaos kaki adek dimana?” Rengek Clarissa  ke arah dapur dengan tangan yang mengusap matanya.

“Yaampun dek dari semalam udah bunda suruh siapin enggak juga disiapin. Coba liat dilaci kamar kamu deh.” Ucap Bunda tanpa melepaskan pandangannya dari majalah berisi resep-resep masakan, dia berencana untuk mengajari Clarissa memasak nanti sore.

“Gak munkin di situ bun,” Rengek Clarissa lagi.

“Cari dulu dek jangan langsung ngomong,” ucap Bunda gemas.

Clarissa berlari menuju kamarnya dan benar saja kaos kaki itu ada dilaci.

Padahal seingatnya ia tadi sudah memeriksa disitu dan tidak ada sama sekali.

Ayah mereka sudah terbangun sejak tadi hanya memerhatikan tanpa berniat ikut campur. Kejadian seperti ini sering terjadi baik ayah dan bunda sudah terbiasa dengan hal ini.

“Ayah, bunda Clarissa pergi dulu bye-bye.” Clarissa menyalami kedua orang tuannya diikuti dengan Hendrick.

Di mobil Hendrick terus mengeluarkan ocehan mautnya. Clarissa menganggukkan kepalanya seolah-olah mengerti padahal dipikirannya sekarang bagaimana caranya ia masuk ke sekolah tanpa ketahuan satpam.

“Bang ngebut dong,” ucap Clarissa yang di balas pelototan oleh Hendrick.

Mobil yang dikendarai Hendrick telah sampai di sekolah. Naas nya pintu gerbang sudah tertutup rapat. Itu tandanya Clarissa akan mendapat kan kerjaan sampingan selama beberapa menit kedepan sebagai security dadakan.

Handphone Clarissa yang ada di dalam rok bergetar. Sebenarnya tanpa ia lihat ia sudah tau siapa penyebabnya.

Satu pesan dari Delvino Adya, itu notifikasi yang muncul dari layar handphonenya.

From: Delfino Adya
Too: Park Clarissa
Lo dimana? Upacara udah mulai. Temuin gua sepulang sekolah!

Jangan heran dengan nama yang tertera. Display name itu ada memerlukan waktu selama 30 menit. Bagi fangirl sepertinya sangat sulit untuk memilih salah satu bias dari sekian banyak list yang ada.

“Dasar setan kejam, mak lampir, iblis.” Gerutu Clarissa melihat pesan yang tertera.

Upacara telah selesai dan bagi security dadakan sepertinya sudah diperbolehkan masuk.
Saat Clarissa baru saja memasuki kelas ia sudah di sambut dengan pelototan Della.

Confusing Of LOVE (Bersambung, Tidak Tau Kapan Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang