Part 22

614 29 0
                                    

Pria yang tidak pernah seumur hidupnya nyakitin gua ada dua, pertama ayah dan ke dua abang.

****

"Gila gak sih? Gua mimpi kaya ngedenger Vino bilang minta maaf." Clarissa mengacak rambutnya frustasi.

Tapi mimpi semalam seperti benar-benar terjadi dan suara Vino terdengar begitu nyata di telinganya.

"Ishhh, itu mimpi atau beneran sih." Clarissa mondar-mandir didalam kamarnya dengan tampilan rambut yang sudah terlihat sangat kacau.

"Lo ngapain sih dek, mirip kaya orang yang lagi dikejar sama rentenir aja," kata bang Hendrick.

"Gua lagi bingung nih bang"

"Yaudah sini pegangan"

"Abang siapa sih? Minta di santet," geram Clarissa.

"Jangan dong lagian dosa kalau nyantet cogan. Emang lo mau di terkam sama fans gua yang bejibun?"

"O to the gah, OGAH!"

"Wui macan," tawa Hendrick keras.

Clarissa yang kesal melihat abangnya, seketika melemparkan bantal yang ada disekitarnya. Namun usahanya sia-sia karena abangnya yang gila itu dapat dengan mudahnya menghindari lemparannya.

"Udah dong, kalau kena muka gua yang tampan ini gmn?"

"Kemana-mana lebih mending Kevin."

"Sebenarnya abang lu Hendrick atau Kevin sih,"

"Kalau disuruh milih gua mah maunya abang gua Chanyeol. Udah ganteng,tinggi, imut, multitalent lagi. Lah ini punya abang asal antah-berantah"

"Yayaya teruslah bermimpi dengan hayalan lo yang selangit itu"

"Kalau kata lagu nih bang, mimpi adalah kunci jadi siapa tau dengan gua bermimpi kenyataan yang sebenarnya terungkap bahwa abang gua adalah Chanyeol EXO."

"Masalahnya gua kasian sama yang lo bilang EXO itu dek. Gua aja pusing ngeliat sikap random lu apalagi dia."

Clarissa sebal dengan sikap abangnya. "Iss lo ganggu mulu"

"Yaudah gua pergi, siap-siap sono biar sekolah. Jangan mikirin utang mulu kan kasian gua liatnya." Hendrick mengatakan itu sambil berlalu meninggalkan kamar Clarissa.

"Bodoamat dah,"

Clarissa berjalan kearah kamar mandi dikamarnya. Mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah.

Beberapa menit kemudian ia sudah rapi dengan tubuh berbalut seragam dan rambut yang sudah ia ikat rapi keatas. Mengambil tas nya setelah melihat penampilannya sekali lagi pada cermin Clarissa berjalan keluar dari kamar menuju lantai satu.

"Pagi momy" Clarissa memeluk ibunya dari belakang yang sedang menghidangkan sarapan diatas meja.

"Pagi juga tumben nih adek bangunnya cepat."

"Clarissa mulai hari ini mau berubah mom"

"Iyain aja, paling besok kembali jadi kebo. Kita lihat saja wahai pembaca sekalian."

"Gua rasa lo dulu ketuker di rumah sakit deh bang"

"Tidak wahai Clarissa ku yang jelek, para suster pasti sudah dapat membedakan ketampanan abang dengan sekali tatap."

"En A Na Je I Ji Tambah S NAJIS!"

"Ini nih ciri-ciri anak yang perlu kembali ke TK,"

"Suka-suka gua lah"

Confusing Of LOVE (Bersambung, Tidak Tau Kapan Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang