Part 14

786 51 1
                                    

Puas dengan bermain sampan bebek, mereka memutuskan untuk makan.

Clarissa dan Della memutuskan untuk berfoto di taman yang tadi dikatakan Hendrick.

Ada beberapa foto candid Clarissa yang di ambil di situ selebihnya adalah foto Della.

Setelah melihat wajah-wajah kelelahan, Hendrick memberi usul untuk pulang yang di setujui oleh semuanya.

Namun sebelum pulang Rendi dan Deni menyempatkan untuk memberi makan ikan yang di kolam tadi, katanya sih supaya gak kelaparan padahal kalau ikannya bisa ngomong pasti dari tadi mereka udah unjuk rasa tidak terima karena di beri makan banyak sekali yang mengakibatkan mereka kekenyangan.

Di perjalanan diisi keheningan.

“Gue ngantuk,” ucap Clarissa mengucek-ngucek matanya.

“Yaudah senderan ke gue gih,” ujar Deni menepuk-nepuk pundaknya.

“Senderan ke gue aja jangan sama Deni dia bau soalnya,” ujar Rendi tidak terima.

“Yang mana nih?” tanya Clarissa bingung.

“Gue.”

“Gue aja.”

“Kaga boleh.”

“Gue pokonya.”

Deni dan Rendi beradu mulut saling melemparkan tatapan tajam yang mematikan.

“Malah berantam lu pada liat noh adek gue udah ngantuk elah kaga kasian apa, tuh kepalanya bisa sakit,” ucap Hendrick melihat Clarissa yang menyandarkan kepalnya pada bangku belakang namun terus bergerak-gerak karena saat ini mobil sedang berjalan.

Rendi yang melihat itu membawa kepala Clarissa pada pundaknya. Meletakkannya dengan perlahan agar tidak mengganggu tidur gadis itu.

Deni hanya dapat mengalah.
Pandangan Hendrick beralih pada Della yang matanya mulai terpejam namun berusaha terus ia buka. Della seperti menahan kantuk.

“Lo ngantuk?” tanya Hendrick yang dibalas anggukan oleh Della.

Hendrick menurunkan sandaran kursi Della agar gadis itu dapat tidur dengan nyaman tak lupa ia sampirkan jaketnya pada leher gadis itu.

“Thanks,” ucap Della seperti gumaman namun masih dapat di dengar oleh Hendrick.

“Sama-sama,” ujar Hendrick kembali fokus dengan kegiatan menyetirnya.
..........

Pagi ini Clarissa sedang asik sarapan bersama ayah dan bunda serta kakaknya.

“Dek mana Vinonya kok belum jadi di bawa?” tanya ayah.

“Oh iya adek lupa,” ucap Clarissa memukul-mukul keningnya.

“Otaknya dari semalam jalan-jalan mulu yah ya gini jadinya.” Adu Hendrick.

“Diem lu kak kalau belum mau gue cincang terus gue taburin jadi makanan ikan piranha.” Clarissa memelototi Hendrick yang membuat Hendrick gugup dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Adek, ayah gak suka anak ayah ngomong kasar begitu ya. Jadi cewek harus lembut tutur katanya.” Ayah memperingati Clarissa.

“Kan Clarissa bukan cewek yah.” Hendrick meledek Clarissa bermaksud untuk membuatnya jengkel.

“Abang siapa sih pengen gue lempar ke sungai Amazon lo,” ucap Clarissa geram.

“Clarissa,” ucap ayah memperingatkan lagi.

“Hehehe maaf yah Clarissa keceplosan.” Clarissa tersenyum lebar ala-ala bintang pasta gigi.

“Kamu ini gak pernah berubah.” Ayah geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Clarissa.

Confusing Of LOVE (Bersambung, Tidak Tau Kapan Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang