Vote!
***
Aku dan kak iqbaal sudah sampai di Jakarta beberapa menit yang lalu. Kini aku dan kak iqbaal sudah berada dibandara. Kami menunggu jemputan ayah heri dan bunda rike.
Tiba-tiba, segerombolan wanita berlari sambil berteriak menuju kearahku dan kak iqbaal. Aku dan kak iqbaal menatap mereka bingung.
"KAK IQBAAL, KAK (NAMAKAMU)!!" Teriak mereka.
Ternyata, mereka SoniQ. Aku dan kak iqbaal sama-sama tersenyum.
"Jangan kecewain mereka. Tanggepin kalo mereka mau foto bareng, walaupun aku tau kamu capek. Mereka rela nunggu sampe jam satu pagi gini, cuma buat ketemu kita. Jadi, jangan kecewain mereka" Bisikku pada kak iqbaal.
Kak iqbaal tersenyum dan mengelus puncak kepalaku pelan.
"Kak iqbaal, kak (namakamu), boleh foto bareng?" Tanya mereka.
"Boleh" Jawab kak iqbaal sambil tersenyum.
Aku juga tersenyum.
Lalu kami berfoto bersama mereka semua. Aku dan kak iqbaal melayani mereka dengan sepenuh hati.
Setelah mereka semua mendapatkan apa yang mereka mau dari kami, mereka berterima kasih.
"Makasih yaa kak baal, kak (nam). Semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Dan semoga, kak (namakamu) sama bayinya sehat selalu yaa" Ujar salah satu SoniQ itu.
"Aamiiinnn" Jawab kak iqbaal.
Lalu segerombolan SoniQ itu pergi setelah mengucapkan terima kasih kepada kami.
"Kak, mereka masih beranggapan kalo aku hamil. Gimana nanti kalo mereka heran, kenapa perutku ga besar-besar. Padahal kan orang hamil itu perutnya pasti bakalan besar" Ucapku pada kak iqbaal.
"Tenang aja sayang, itu semua doa dari SoniQ buat kita. Kali aja dijabah sama Allah" Kata kak iqbaal.
"Aamiin deh. Semoga kita cepet-cepet dapet momongan yaa" Ujarku sambil memeluk kak iqbaal.
Kak iqbaal juga memelukku.
"Assalamualaikum" Salam seseorang yang baru saja datang.
Aku dan kak iqbaal melihat kearah orang itu. Ternyata ayah heri dan bunda rike.
Aku dan kak iqbaal sama-sama melepaskan pelukan kami.
"Waalaikumsalam" Jawabku dan kak iqbaal.
Aku mencium punggung tangan ayah heri dan bunda rike. Kak iqbaal juga melakukan hal yang sama.
Bunda memelukku sangat erat. Aku juga memeluk bunda dengan erat.
"Bunda, awas jangan erat-erat yang meluk. Nanti dede bayinya (namakamu) sama iqbaal gabisa nafas" Ujar ayah heri.
Aku terkejut. Sontak aku melepaskan pelukanku.
"Bunda, ayah, (namakamu) ga hamil" Ucapku pada ayah dan bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband IDR
Fanfiction[SELESAI] Sequel FanFic (:Fans:)!! Idolaku adalah suamiku sekarang. Iqbaal dhiafakhri yang dulunya adalah idolaku, yang menurutku jika menjadi istrinya adalah sebuah kemustahilan, ternyata menjadi sebuah kenyataan. Tak ada salahnya jika kita berhara...