Selamat pagi🌄
Udah pada bangun apa masih ngebo nih???Vote!
***
~(Namakamu) PoV~
Gara-gara kemarin di kantor itu, aku malas melihat kak Iqbaal. Malas berbicara dengannya.
Dia sudah mengecewakan diriku. Mana janji yang ia buat? Itu semua hanya janji manis!
Huft!
Malam sudah menjelang, aku menghapus air mataku. Lalu aku berjalan menuju kamar. Aku membuka kamar, dan aku melihat kak Iqbaal sedang duduk di sofa dengan menunduk.
Saat kak Iqbaal sadar aku ada disini, ia melihat kearahku dan menghampiriku. Tapi aku menghindar darinya.
"Sayang" Panggilnya.
Aku hanya diam. Aku mengambil guling dan bantal.
"Mau tidur dimana? Disini aja sama aku" Ujar kak Iqbaal.
"Buat apa aku tidur sama orang yang udah buat aku kecewa" Ucapku.
"Maaf kalo aku udah buat kamu kecewa. Tapi tadi itu kan si Vivi cuma reflek aja. Dia itu ga sengaja meluk aku. Kalo proyek ini ga kita menangin karena Vivi, Vivi gaakan meluk aku kaya gitu" Cerocosnya.
"Terus?" Kataku.
"Udah nyerocosnya?" Tanyaku.
Kak Iqbaal terdiam.
"Jadi semua kejadian yang terjadi antara kamu sama Vivi itu, semuanya cuma reflek?" Tanyaku.
"Iya. Kecuali kerja sama dikantor" Jawabnya.
"Oke. Sekarang aku tanya. Kalo makan siang berdua itu reflek ga ya?" Tanyaku kepada kak Iqbaal berusaha menSKAK dirinya.
"Makan siang berdua? Siapa?" Tanyanya dengan lagak sok tau.
"Ohh jadi udah lupa? Sok amnesia banget sih" Ketusku.
Kak Iqbaal melihat kearahku seolah dia benar-benar tidak tau.
"Gausah sok gatau deh. Gausah sok lugu. Kamu pikir aku gatau? Beberapa hari yang lalu aku ke kantormu buat ngasih makan siang yang aku masak sendiri dengan susah payah. Tapi apa? Kamu gaada. Kamu lagi makan siang sama sekertarismu itu. Dan kamu bilang ke aku, kamu makan bareng klien. Kamu udah berani bohong ke aku. Buat apa kamu bohong? Supaya aku ga cemburu? Lebih baik kamu bilang yang sebenernya, daripada ditutupin kaya gitu!" Cerocosku.
"Maafin aku. Tapi kamu tidur sini yaa. Besok kan kita ke Surabaya" Ujar kak Iqbaal.
"Gausah ngalihin pembicaraan. Kenapa? Takut? Udah kebongkar rahasianya?" Tanyaku.
"Bukan gitu sayang. Waktu itu rencananya aku makan siang dirumah, tapi tiba-tiba ada klien yang dateng dan ngajakin rembukan sekaligus makan siang" Jelasnya.
"Oh ya? Gitu? Emm... Tapi sayangnya, aku ga percaya. Gimana dong?" Sengaja memang aku menganggap remeh kak Iqbaal.
"Masa kamu ga percaya sama aku? Aku udah ngomong jujur. Aku udah ngasih penjelasan yang sejujur-jujurnya ke kamu, dan kamu ga percaya?" Ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband IDR
Fanfiction[SELESAI] Sequel FanFic (:Fans:)!! Idolaku adalah suamiku sekarang. Iqbaal dhiafakhri yang dulunya adalah idolaku, yang menurutku jika menjadi istrinya adalah sebuah kemustahilan, ternyata menjadi sebuah kenyataan. Tak ada salahnya jika kita berhara...