15.Kok?

6.2K 583 40
                                    

Siapkan hati kalian:p

Vote!

***

"Tiketnya udah di pesen kan?" Tanyaku pada kak Iqbaal sambil melipat selimut.

"Udah sayang. Besok kita berangkat" Jawab kak Iqbaal sambil membaca koran di sofa kamar.

"Oke. Packing ayo" Ajakku.

"Ayo" Sahutnya.

Kak Iqbaal meletakkan korannya. Aku juga meletakkan selimut yang aku lipat tadi. Lalu aku dan kak Iqbaal mengambil koper untuk diisi perlengkapan kami saat di Surabaya nanti.

Setelah semua selesai, aku dan kak Iqbaal merebahkan tubuh kami di kasur. Packing yang sangat melelahkan.

'Tringgg'
'Tringgg'

"Ada telfon. Punya siapa itu?" Tanyaku sambil beranjak duduk.

"Punya aku kayanya" Jawab kak Iqbaal sambil berdiri dan mengambil IPhonenya yang terletak diatas nakas.

"Halo"

"Oh iyaiya. Saya kesana sekarang"

"Siang"

"Kenapa kak?" Tanyaku pada kak Iqbaal saat kulihat kak Iqbaal meletakkan IPhonenya diatas nakas kembali.

"Aku harus ke kantor. Ada rapat mendadak" Jawab kak Iqbaal.

"Yaudah, mandi gih. Nanti aku siapin semuanya" Ujarku.

"Kalo mandi kelamaan. Aku pakek parfum ajalah" Katanya.

"Jorok ih" Ketusku.

"Gapapa lah sekali-kali. Daripada telat ke kantor" Ucapnya.

"Yaudah deh. Buruan gih siap-siap. Aku nyiapin tas kakak" Ujarku.

"Oke. Makasih sayang" Katanya sambil mencium keningku.

"Sama-sama" Jawabku sambil memeluknya.

Lalu kak Iqbaal masuk kedalam kamar mandi, mungkin untuk cuci muka. Sedangkan aku menyiapkan kemeja, jas, celana, dan tas miliknya.

Tak lama, kak Iqbaal keluar dari kamar mandi. Lalu ia memakai kemejanya. Saat kak Iqbaal sibuk memakai kancingnya, aku memakaikan dasi kepadanya. Setelah itu aku membantunya memakai jas.

Kak Iqbaal menyisir rambutnya, lalu ia memakai parfum. Lalu aku memberikan tas kantor milik kak Iqbaal.

"Aku berangkat ya sayang" Ujar kak Iqbaal sambil mencium keningku.

"Iyaiya" Jawabku.

Aku mencium punggung tangan kak Iqbaal, lalu kak Iqbaal keluar dari kamar dengan berlari. Aku tetap dikamar.

Aku duduk di kasur dan aku memainkan IPhone milikku. Tenang ya kalo aku percaya sama kak Iqbaal. Harusnya aku ga nethink dulu.

Bosen main IPhone. Aku meletakkan IPhoneku didekat bantal. Saat aku melihat kearah meja kecil yang berada di dekat kasur, disana ada dompet.

My Husband IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang