35 - Mantan

2.1K 178 93
                                    

Anin keluar dari kamar Evan dan mengatakan pada teman-teman yang lain bahwa ia sudah selesai rapatnya. Rapat mendadak lebih tepatnya.

Semuanya masuk ke dalam kamar dengan senyum-senyum tersirat.

"Kenapa lo semua? Senyam-senyum kagak jelas," ucap Evan.

"Kita semua liat lho yang tadi kalian berdua lakuin," ucap Feby mewakili sambil cekikikan.

Wajah Anin langsung memerah dan menampilkan senyum tertahan.

"Sirik? Minta sana sama bebep-bebep lo pada," ucap Evan dengan nada sarkastik.

"Kalem aja kali, yang kepergok mah suka sewot." Felly tertawa, disusul yang lainnya.

"Mukanya gak usah merah gitu, dong, Nin!" seru Faiza.

"Kayak kepiting rebus! Hahaha," timpal Aldy.

"Apaan sih! Gak jelas!" Anin memberenggut lantaran digodain teman-temannya.

_____

Anin menyantap makanan dihadapannya dengan semangat. Rasa lapar Anin sudah diluar batas, karena semenjak Evan tak ada kabar ia gak mau makan. Makan sih, tapi cuma sedikit. Sedikit dalam porsian Anin.

"Nin, maaf ya, gara-gara gue lo jadi kena masalah sama Evan." Gilang datang menghampiri.

"Maafin gue juga, Nin, tiba-tiba marah gak jelas sama lo," ucap Aldy yang tiba-tiba menghampiri Anin juga.

Anin menelan makanannya terlebih dahulu sebelum menjawab.

"Nanti aja minta maafnya, pas lebaran. Sekalian pada sungkem sama gue yak."

"Harus banget gitu, Nin?" Aldy dan Gilang sama-sama melongo.

"Harus lah. Lo mau gue maafin kan? Kalau orang punya salah dan belum dimaafin tuh, hidupnya gak tenang!" Anin menakut-nakuti sambil berusaha menahan tawanya agar tidak pecah.

"Maafan dengan cara biasa aja ya, Nin?"

"Loh, gak bisa dong. Terserah gue lah, kan kalian yang salah."

"Tapi kan, gak harus gitu."

"Harus gitu, lah!"

Sedetik kemudian, tawanya pecah. Baik Aldy maupun Gilang mengernyit heran.

"Nin, lo sakit yak? Gue anter yuk, mumpung masih di Rumah Sakit," ucap Aldy.

"Enak aja lo! Udah, gue maapin kalian deh. Gue juga minta maaf, sempet mukul sama nampar lo."

"Ah, itu mah pukulan kecil doang." Aldy meremehkan sambil mengibaskan tangannya di udara.

"Oh, mau lagi?" tantang Anin sambil bersiap melemparkan tamparannya pada Aldy.

"Becanda, elah."

"Eh, gue balik dulu ya. Feby nungguin."

"Gue juga, deh, Felly nungguin, hehe."

"Ya udah sana. Btw, congrats, Lang! Gue tunggu makan-makannya!"

Gilang tersenyum sambil mengangkat jempolnya lalu berjalan meninggalkan Anin.

"Dadah, Anin!" Aldy juga berjalan menjauhi kantin rumah sakit.

Nothing Special Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang