MATCHMAKING ?

297 25 3
                                    

-Dila POV-

Sehabis istirahat, aku dipanggil mamah buat turun ke ruang keluarga. Entahlah padahal mamah jarang-jarang manggil dengan serius gini

Akupun turun dari kamar untuk segera keruang keluarga, ternyata saat sampai sana mamah,papah bahkan abang-abangku pun ada disana

"Loh ko ada bang Liam sama bang Louis?" tanyaku kaget

"Iyah dong, jadi gak boleh nih kita ada disini?" Goda bang Liam

Akupun segera lari kearah mereka dan memeluk mereka bergantian

"Aku tuh kangen banget sama Bang Liam, Bang Louis" ujarku yang membuat mereka terkekeh gak jelas

"Iyah nih abang sibuk de, nanti abang sering-seringin lagi deh mampir ke sininya" jawab bang Louis

"Yah itu harus" kataku sambil duduk diantara bang Louis dan bang Liam

"Udah kangen-kangenannya nanti lagi aja" timpal papah yang membuat kami semua tersenyum

"Tumben pah kita semua disuruh kumpul kaya gini, mana dadakan lagi" ucap Bang Liam

"Iyah nih pah kita sampai gak bawa istri sama anak-anak kita" sahut Bang Louis

"Iyah sebelumnya papah minta maaf karena buat kalian segera datang kesini" kata papah sambil menarik nafas lelah

"Jadi pah ini ada apa?" Tanyaku penasaran

"Begini Dil, papah tau mungkin ini kedengaranya gak masuk akal apalagi buat kamu" Deg disini gue ngerasa bakalan ada sesuatu yang terjadi

"Bukan papah sama mamah gak percaya atau apa tapi ini semua karena kita sayang sama kamu Dila " timpal Mamah

"I..ini sebenernya ada apa sih? Ko kalian ngomongnya kaya gitu? Dan lebih baik to the point ada apa" ucapku dengan penasaran

"Papah sama mamah udah putuskan akan jodohin kamu..." Ucap papah dengan menatapku dan aku langsung memotong ucapanya

"Kenapa? Aku kan masih sekolah, aku belum siap buat nikah, apalagi ini pakai acara dijodohin" sanggahku dengan nada kesal

"Iyah mamah tau, ini bukan perjodohan seperti itu. Kamu boleh lanjut kalau kamu cocok, tapi kalau kamu ngerasa gak cocok kamu boleh tolak dia" perjelas mamah

Gue bingung sekarang, dan semua abang gue cuman diem sama sekali gak ngeluarin komentar bahkan Bang Harry pun diem tak menimpali

"Terserahlah aku ikut saja" ucapku putus asa dan pergi ke kamar

Aku benar-benar kesal, masa iyah aku dijodohin, bahkan lulus sekolah pun belum,aku mendengus kesal dan berdiam dengan pikiran-pikiran ku yang terus saja berputar tak jelas

Cklek

Pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok pria dengan rambut curly nya yang panjang

"Ngapain kesini?" Tanyaku ketus dan dia ikut duduk di kasurku

"Kamu marah ya dek?" Tanya Bang Harry padaku

"Gak ko, aku cuman kesel" sanggahku

"Iyah abang minta maaf, bukanya abang gak belain tapi abang juga bisa apa kalau mamah sama papah yang udah ngomong gitu?" Penjelasanya sambil memegang kedua tanganku

"Iyah bang, aku ngerti ko. Aku tau mamah sama papah pasti mau yang terbaik buat aku,aku bakalan coba buat ngertiin" kataku sambil menatap bang Harry

"Abang sayang banget sama kamu" ucapnya sambil memelukku

"Aku lebih sayang sama abang" jawabku dan membalas pelukannya

"Yaudah abang ke kamar dulu ya" pamitnya berdiri dari kasurku

WHY (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang