"Lo?" Itulah kata-kata Lentera yang terdengar oleh Dila dan hanya diam tidak berniat menanggapi
Namun saat ia akan masuk ke bilik kamar mandi, Lentera menarik tangan Dila
"Apa?" Dila baru menanggapinya
"Lo yang waktu itu nabrak gue kan?" Tanya Lentera kepada Dila
"Mmm.. iyah, maaf ya soal itu" ucap Dila dengan merasa gugup
"Justru gue yang mau minta maaf sama lo karena PACAR gue yang malah marahin lo" Lentera menekankan kata pacar dalam ucapannya
Dila hanya tersenyum kikuk dan canggung, ia bingung harus berkata apa dan bersikap bagaimana. Segera saja Dila pergi ke bilik kamar mandi
Tak berapa lama Dila keluar dan ia begitu terkejut saat melihat Lentera masih di kamar mandi
"Hi.." sapanya dengan senyuman
"Hi" balas Dila kikuk
"Gue lupa kita belum kenalan, gue Lentera murid baru di sekolah ini" Lentera menujulurkan tangannya, Dila terlihat ragu untuk menerimanya
"Gue Dila" Dila membalas jabatan Lentera
"Oh iya, gue duluan ya takutnya pacar gue nyariin" katanya dengan senyuman yang senang. Dila hanya mengagguk
Lentera keluar dari kamar mandi, Dila masih mematung di tempatnya, namun Jingga,Sela dan Bella tiba-tiba saja masuk ke kamar mandi, mereka khawatir terjadi sesuatu pada Dila saat tahu Lentera keluar dari kamar mandi
"Dil.. lo gak diapa-apain kan sama tuh cwe?" Tanya Sela dengan rusuhnya
"Gak ko gak papa" jawab Dila santai
"Lo yakin?" Tanya Jingga
"Iyah kalau ada apa-apa bilang" timpal Bella
"Kalau dia apa-apain lo bilang, biar gue bejek-bejek tuh orang" kesal Sela
"Kalian itu apaan sih? Dia itu orang baik, tadi aja dia cuman ngajak kenalan sama gue dan minta maaf" jelas Dila
"Ko dia minta maaf?" Kepo Sela
"KEPO lo" jawab Dila tak peduli dan langsung melenggang pergi
Mereka berjalan berempat dan berarah ke UKS, namun hendak sampai sana ada Al yang menghalangi jalannya Dila
"Dil lo gak papa?" Tanyanya khawatir
"Apaan sih lo?" Sewot Dila melepaskan tangan Al yang memegang pundaknya
"Bibir lo gak papa?" Al hendak memegang sudut bibir Dila yang terlihat membiru
"Jangan pegang-pegang" Dila menangkis tangan Al dengan sekuat tenaganya
"Lo tuh gak usah ganggu hidupnya Dila lagi" ucap Jingga dengan tatapan sinisnya
"Iyah kedatangan lo itu cuman bikin Dila tersiksa" ucap Bella dengan pedasnya
"Lagian ngapain sih lo datang lagi?" Sahut Sela dengan kesal
"Yang mereka omongin itu bener, jadi sekarang lo jauh-jauh dari gue" Dila langsung melenggang pergi tanpa menghiraukan Al yang terus meneriaki namanya
Segera mereka ke UKS. Jingga,Bella dan Sela mencoba membantu Dila mengobati luka di sudut bibirnya
"Arghh sakit" ringis Dila
"Maaf, maaf" ucap Jingga yang tak sengaja terlalu tekan mengobati luka Dila
"Nah sekarangkan udah selesai,kita langsung ke ruang BK aja" ajak Sela dengan semangat
"Aneh ya, orang mah sedih di panggil ke ruang BK, lah dia mah semangat empat lima" Bella menuturkan keanehannya terhadap Sela
"Gak papa dong" balas sewot Dila
"Udah dong jangan jadi berantem, pusing nih pala gue sama Dila" lerai Jingga pada Bella dan Sela
"Maaf.." ucap mereka bersamaan
Agar tidak menambah keributan, segera mereka pergi ke ruang BK, ternyata di sana sudah ada orang tua murid, namun yang membuat Dila heran adalah om nya yang belum datang, padahal dari ruang KEPSEK ke ruang BK itu dekat
Saat itu, ibu dari Reno menghampiri Dila, sedangkan di sana juga ada Lentera yang menatap kebersamaan mereka dengan sulit diartikan
"Hi sayang" sapa ibunya Reno dengan lembut
"Hi.. tante" balas Dila langsung salam kepada ibunya Reno
"Mamah kan udah bilang, bilangnya mamah aja jangan tante" peringat ibunya Reno dan hanya di jawab senyum kikuk oleh Dila
"Dila, dimana orang tua kamu?" Tanya pak dodo tiba-tiba, sedangkan Dila bingung harus menjawab apa
"Saya di sini" suara bariton tiba-tiba saja memenuhi ruangan itu
Mereka semua mengernyit heran, kecuali Dila, Reno, teman-teman Dila dan ibunya Reno. Mereka semua heran, kenapa pak Fadli yang datang, apa ia yang akan menyelesaikan masalah ini?
"Saya hadir di sini bukan sebagai pemilik sekolah, saya hadir di sini sebagi orang tua murid, putri saya Dila Anita Arditama" jelasnya dengan senyuman
"Papah..." gumam Dila bahkan mungkin tak akan ada yang mendengarnya
"Kalau begitu ayo kita mulai rapat kali ini" Fadli mempersilahkan mereka dan menyadarkan mereka dari melamunnya mereka karena keterkagetan kedatangannya sebagai orang tua Dila
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hy reader 😄😄😄😄
Nih ya buat yang nunggu kelanjutan part udah aku lanjut, sebenernya sih ini dadakan banget karena kalian minta buat aku cepet update 😁 maaf kalau banyak typo 😁
Part ini juga bisa buat nemenin para Jomblo yang sedang menghabiskan malam minggunya di rumah saja 😂 *gak cuman jomblo sih, yang lain juga 😂😂😂
Aku mau ngasih tahu kalau aku juga nulis cerita baru yang judulnya "kaCamata", penasaran gak? *gak thor. Buat yang penasaran kalian bisa cek di profil aku. Emang sih baru PROLOG aja tapi aku bakalan usahakan buat update secepatnya tanpa melupakan cerita Why(?)
Makasih yah buat yang setia baca cerita aku, jangan lupa kasih Vote and Coment kalian ya 😊
Sekian dan terimakasih ☺😊
Selamat malam
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY (?)
Teen FictionSEBAGIAN CERITA DI PRIVATE, JADI JANGAN LUPA FOLLOW DULU :) ...................... Kisah dimana 2 insan yang awalnya yakin untuk membina hubungan baru, namun tergoyahkan oleh cinta pertama masing-masing yang hadir pada waktu hampir bersamaan Dila An...