DEMAND

150 13 0
                                    

BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA!!! MAAF BANYAK TYPO
.
.
.
Reno hanya diam di kursi tunggu, ia benar-benar tidak menyangka akan terjadi hal ini, Tiba-tiba saja Harry menghampirinya

"Lo gak papa?" tanya Harry dengan melihat wajah Reno

"Enggak bang, gue gak papa. Gimana sama keadaan Dila?" tanya Reno khawatir

"Dia baikan tapi kondisinya masih belum stabil' jawab Harry dengan rasa sedihnya

"Gue minta maaf karena udah nyakitin Dila, apalagi sampai buat Dila seperti sekarang ini" ucap Reno dengan rasa bersalah

"Udahlah yang sudah biar berlalu, gak usah diungkit lagi,lagian kan ini juga udah terjadi" jawab Harry dengan seadanya

"Lo bilang biarin? Lo gak mikir ade lo sekarang di dalem keadaannya gimana?" Tiba-tiba saja Zayn yang baru keluar dari ruangan langsung menyahut tidak terima

"Zayn.. zayn... tahan emosi lo" Harry mencoba menenangkan Zayn

"Lo bilang tenang? Saat ade gue gini lo nyuruh gue tenang?" Wajah serta mata Zayn memerah

"Gue minta maaf bang" Reno pun ikut menimpali

"Maaf? Maaf lo gak guna" Zayn menunjukan jarinya di depan wajah Reno

"Udahlah kalian jangan berantem, lebih baik sekarang mikirin Dila" Louis yang sudah tidak tahan sedari tadipun akhirnya ikut menengahi mereka

Mereka semua terdiam, hingga akhirnya Zayn ingat permintaan Dila, ia pun menghampiri Louis sekaligus Liam yang sudah berpenampilan tidak karuan

"Bang, Dila tetep pengen ketemu bang Niall, gimanapun caranya kita harus buat bang Niall datang jenguk Dila" Zayn mengatakannya dengan terus berfikir

"Niall? Abang gak yakin dia bakalan mau datang ke sini" jawab Luois dengan tidak yakin

"Kecuali kalau kita punya rencana agar dia bisa dateng" Liam mulai menimpali

"Gue bingung" Zayn menarik rambutnya ke belakang

"Gue punya ide" jawab Harry dengan ragu

"Apa?" Tanya mereka bersamaan

"Mamah" jawab Harry dan seketika mereka semua tersenyum

**********

Di gedung yang awalnya ramai untuk perpisahan tiba-tiba saja berubah jadi sunyi saat semuanya kaget Dila yang pingsan

Bella,Sela dan juga Jingga sangat khawatir dengan keadaan Dila, tapi mereka bingung karena tidak boleh keluar sebelum acara selesai

Namun, di sisi lain ada Lentera yang terlihat kesal sekaligus marah karena aksi kekasihnya yang mungkin sebentar lagi akan viral karena menggendong anak dari pengusaha ternama dunia

Lentera hanya duduk sendiri sekaligus menikmati minuman yang disediakan, ia merasa sangat sangat sangat kesal atas semua perbuatan yang dia dapatkan, bahkan Reno tidak meliriknya minat saat Lentera sudah berdandan sangat cantik

Saat Lentera diam, ada seseorang yang menghampirinya,lalu ia duduk tepat di samping Lentera

"Sudah lama kita tak jumpa" sapa seseorang tepat di hadapan Lentera

"Mau apa lo?" Tanya Lentera dengan sinis

"Yah... gue cuman mau ingatin lo aja kalau urusan kita belum selesai" ucapnya dengan lugas

"Lo itu maunya apalagi sih?" Lentera mulai kesal dan menyimpan gelasnya dengan tidak sabaran

"Lo belum berhasil jalanin misi kita" peringatnya kembali

"Gue tahu tapi gue juga butuh waktu" Lentera sangat emosi hingga ia berdiri

"Yah yah yah terserah lo, ini udah lebih dari satu bulan dan lo gak dapetin hasil apapun" orang itu menyeringai dengan menakutkan

Tanpa peduli lagi, Lentera pergi meninggalkan orang itu diantara keramaian pesta yang sedang berjalan ini

Lentera pergi ke toilet, namun tiba-tiba saja di sana sudah ada Bella dkk yang sedang berdiri dengan wajah sinisnya

"Lo? Mau apa?" Lentera terlihat ketakutan

"Lo jawab sama kita, sebenernya lo itu maunya apa?" Tanya Jingga dengan raut wajah yang kesal

"Gue? Emang gue.. gue.. punya urusan apa sama kalian?" Lentera mencoba memberanikan diri walaupun ia terbata-bata saat bicara

"Lo udah salah cari lawan" sahut Sela dengan memojokan Lentera

"Apa salah gue?" Lentera semakin panik tak karuan

"Lo pikir kita gak tahu apa-apa tentang lo?" Bella menyentakan suaranya pada Lentera dan itu membuat Lentera ketakutan setengah mati

"Gue tahu kalau lo datang ke sini cuman mau hancurin Dila kan?" Sela terus memojokan Lentera, dan Lentera semakin gemetar ketakutan

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya karena Bella, Sela dan Jingga sungguh marah besar atas apa yang dilakukan Lentera. Tak ada yang tahu apa maksud dari Lentera yang ingin menghancurkan Dila

*******

Niall yang sedang di hotel milik Arditama hanya memandang kosong keluar jendela, ada rasa khawatir dalam dirinya semenjak kejadian Dila yang tiba-tiba pingsan. Namun, rasa bencinya juga masih mendominasi dalam hatinya hingga ia bingung apa yang harus dilakukannya

Tiba-tiba saja ada ketukan pintu yang terdengar, tak lama seorang pelayan masuk dan memberi kabar

"Maaf tuan, nyonya Zahra mencari tuan" seketika ucapan itu membuat Niall membalikan tubuhnya

"Saya akan ke sana" pelayan itupun pergi, tak lama Niall menyusulnya ke ruang tengah

"Ada apa mah?" Tanya Niall secara langsung

"Mamah pengen kamu temuin Dila" ucap Zahra dengan nada yang terdengar ragu

"Apa? Enggak mah, sampai kapanpun aku gak bakalan mau jenguk dia" Niall menolaknya mentah-mentah

"Mamah tahu kamu benci dia, tapi keadaan dia itu benar-benar down, dia selalu sebut-sebut kamu, dia bilang ingin ketemu kamu. Mamah mohon sama kamu" Zahra memohon pada Niall dengan air mata yang mulai berlinang

"Aku gak bisa" Niall menegaskan suaranya

"Baik, kalau kamu gak mau temuin dia, jangan harap kamu besok akan bertemu mamah dengan keadaan bernafas" ancam Zahra

"Mah, mamah ini apa-apaan...."

"Dia juga anak mamah Niall" Zahra memotong ucapan Niall dengan segera

"Ok, aku bakalan temuin dia tapi untuk pertama dan terakhir" final Niall langsung masuk ke dalam kamarnya lagi

Zahra tersenyum, setidaknya masih ada rasa sayang di hati Niall walaupun tidak tampak seperti anaknya yang lain

.
.
.
.
.
.
.
.
.

HY READERRR
AEM KAMBEKK....

SEMOGA GAK BOSEN SAMA INI CERITA, MIMIN BERSYUKUR BANGET SAMA KALIAN YANG SERING KASIH VOTE AND COMENTNYA. MIMIN JUGA SENENG KARENA FOLLOWERS MAKIN BANYAK, TINGGAL VOTENYA BANYAKIN LAGI YA

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT NYA LAGI YA. MIMIN GAK AKAN SEPERTI SEKARANG TANPA KALIAN 😙😘😚

SELAMAT MALAM
TERIMAKASIH ❤

WHY (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang