You Meet?

122 13 3
                                    

Setelah mendapat telpon dari Liam, Fadli dan juga Zahra bergegas pergi ke rumah sakit. Sedari tadi Zahra tidak berhenti mengucap syukur karena Dila telah sadarkan diri

Saat sampai sana, Zahra melihat Liam sedang menunggu di luar

"Dila bagaimana?" Tanya Zahra lagi memastikan

"Dia di dalam sama Zayn" Liam mengucapkannya dengan nada yang tidak di mengerti

"Kamu kenapa?" Tanya Fadli

"Aku bingung harus jelasin apa ke Dila tentang Niall" Liam memijat kepalanya yang terasa pusing

"Yaudah, mending kamu pulang dan istirahat, biar mamah sama papah yang jaga Dila di sini" Fadli menenangkan putra sulungnya itu

"Yaudah mamah sama papah masuk aja" Liam membiarkan mereka masuk

Fadli dan juga Zahra melihat Zayn yang sedang menenangkan Dila. Dila terlihat menangis? Apa? Menangis? Zahra langsung menghampirinya

"Kamu kenapa sayang?" Zahra menghampirinya dengan khawatir

Dila hanya menangis dan tidak berbicara apapun, sedangkan Zayn juga bingung harus bagaimana lagi

"Ssttt kamu jangan nangis terus, abang khawatir kamu kenapa-kenapa lagi" Zayn menasihati Dila

"Iyah sayang, apa kata abang kamu itu benar" Zahra ikut menenangkan

Fadli yang melihat semua kejadian yang ada di depannya hanya bisa diam mematung dari arah jauh, ia ada rasa sedih namun bahagia, semuanya bercampur aduk tak karuan. Tak sengaja ia menitikan air matanya, agar tidak terlihat ia segera menghapus air matanya dan menghampiri mereka

"Hey sayang, apa kabarnya? Kenapa tuan putri menangis?" Kata Fadli dengan maksud menghibur

Dila tersenyum walaupun masih dengan air matanya. Ia bahagia melihat mamah dan papahnya baik baik saja

"Aku...mau...pulang.." Dila mengatakannya dengan tersenggal-senggal

"Kamu ini baru sadar sayang, mungkin beberapa hari lagi ya sayang" jawab Zahra dan Dila menggelengkan kepalanya bermaksud menolak namun

"Iyah sayang, keadaan kamu terlalu lemah" timpal Fadli

Dila hanya bisa pasrah saja karena ia sendiri pun memang manyadari bahwa dirinya memang masih terlalu lemah

"Dimana bang Harry?" Dila menanyakannya dengan wajah berharap

"Dia...dia lagi ada urusan" dusta Zayn dan Dila hanya mengangguk mengerti

Zayn pamit ke luar, ia segera menghubungi Harry. Berkali-kali sudah Zayn menghubunginya namun tidak kunjung diangkat juga. Zayn menjadi kesal, ia mencoba lagi menghubungi Harry

"Hallo..." suara wanita yang terdengar

"Harry mana?" Tanya Zayn kesal

"Kamu mau apal lagi? Ade kamu yang nyusahin itu? MATI AJA!!" kata wanita itu disebrang sana dengan nada yang  meledek marah

"TUTUP MULUT LO!!! LO GAK BERHAK NGOMONG GITU" Zayn langsung melempar handphone nya hingga hancur berantakan

Fadli yang mendengar keributan dari arah luar segera melihat keadaan. Ia bingung ketika melihat Zayn yang berwajah marah beserta handphone yang hancur berantakan di lantai

"Zayn ada apa?" Fadli menghampiri Zayn, namun Zayn hanya diam tak berniat menjawab

Zayn pun pergi, ia mengendari mobil sportnya seorang diri. Zayn segera ke apartemen Harry yang letaknya lumayan jauh dari rumah sakit

Saat sampai sana, wajahnya yang memerah marah sangatlah tercetak jelas. Orang-orang yang berada di sana pun merasakan aura kemarahan yang terpancar dari Zayn

Zayn masuk ke dalam lift dengan tidak karuan, ia terus saja memencet tombolnya agar cepat naik ke atas. Saat sampai sana, Zayn seperti orang gila yang menggedor pintu,ia mengetuk pintu dengan sangat keras,padahal di sana sudah ada bel bunyi

Setelah menunggu, akhirnya keluarlah Lentera dengan wajah tak sukanya

"Ngapain lo ke sini?" Tanya Clara dengan sinis

"Bukan urusan lo" Zayn mendorong tubuh Clara kepinggir hingga membentur pintu

Zayn langsung memeriksa seluruh isi partemen untuk mencari Harry,namun hasilnya tidak ada. Harry tidak ada di sana

"Dimana Harry?"  Tanya Zayn sarkastik

"Lo gak sopan dengan masuk apartemen seenak lo!!" Lentera tidak terima

"DIMANA HARRY?" Zayn yang sudah kesal akhirnya membentak Clara dengan sangat kencang, hingga terlihat rasa takut di wajah Clara

"Harry gak ada" jawabnya dusta

"Dimana dia?" Paksa Zayn memegang pergelangan tangan Clara

"Apa apaan sih lo? Sakit.... LEPASIN GUE!!" Clara mencoba melepaskan tangannya dari Zayn namun sayang tenaga Zayn berkali kali lipat darinya

"CEPAT LO KASIH TAHU!! atau lo... MATI" ancam Zayn membuat Clara memucat dan ketakutan

"Di... dia pergi" Clara pun menjadi gagap

"Kemana?" Zayn menekan tangannya kembali

"Ke Florida" jawab Clara cepat

"Florida?" Zayn melepaskan tangan Clara lalu pergi

Zayn pergi keluar dan langsung pergi ke bandara milik ayahnya, di sana ia menemui pas Sam yaitu yang mengurusi bandara

"Paman, aku harus segera pergi ke Florida sekarang juga" kata Zayn cepat cepat tanpa berbasa basi

"Ada apa Zayn? Mengap buru buru?" Tanya paman Sam aneh

"Ayolah paman bantu aku, aku harus segera ke Florida, Harry ada di sana dan aku harus menemuinya" jelas Zayn

"Apa dia menemui..." paman Sam sedikit ragu

"Sepertinya paman" jawab Zayn dengan cepat

"Baiklah tunggu sebentar, paman akan siapkan semuanya" paman Sam pun menyetujuinya

"Terimakasih paman" Zayn lega karena bisa menyusul Harry

.
.
.
.
.

Hy readerrrrrrrrrrrr
Balik lagi sama author😙😘😚

Maaf banget karena baru bisa update hari ini dan update pun cuman sedikit😭

Jujur nih, author lagi sibuk sama urusan sekul yang lama beresnya 😑 jadi author harap kalian dapat memaklumi

Author gak tahu sih ini bakalan ada yang baca atau enggak😭. Mudah mudahan ada ya, dan gak bosen juga😅

Pokonya makasih banget buat semuanya yang masih setia ama cerita author yang gaje ini😚😍

Selamat Malam Minggu 💔
Sampai jumpa di part selanjutnya 😙😘😚😍

WHY (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang