COMPLICATED

88 4 0
                                    

Setelah melewatkan beberapa jam perjalanan ke Florida, Zayn segera mungkin untuk pergi ke tempat yang memungkinkan Harry di sana. Tepat dugaannya karena Harry ada di sana

"Pulang lo sekarang!" Perintah Zayn padanya

"Gak! Gue gak akan pulang!" Harry bersikeras dengan tujuan awalnya

"Memangnya menurut lo, dengan lo kasih tahu mereka, Dila bakalan bahagia?" Zayn mengerutkan dahinya

"Setidaknya Dila gak akan semenderita sekarang!" Harry sukses membuat Zayn diam seribu bahasa

Harry melanjutkan kembali jalannya, ia mulai menaiki mobilnya dengan kecepatan yang penuh. Zayn yang sadar apa yang akan dilakukan Harry segera menyusulnya dengan mobil miliknya

Sembari mengendarai mobil, Zayn terus saja mencoba menelpon Harry agar Harry mau membatalkan rencananya. Namun sayangnya Harry tetap kukuh menghiraukan Zayn

Setelah beberapa lama akhirnya mereka sampai pada satu rumah mewah. Harry bergegas memijit bel nya dan Zayn terus berusaha membujuk Harry. Namun sayang, Dewi Fortuna sedang memihak pada Harry. Wanita paruh baya yang masih terlihat muda itu memasang wajah tidak suka kala melihat Harry dan juga Zayn

"Ada apa kalian kemari?" Tanyanya sarkastik

"Ada hal yang perlu saya bicarakan" katanya dengan yakin, sedangkan Zayn sudah pasrah dengan yang selanjutnya terjadi

"Silahkan masuk" katanya mempersilahkan mereka masuk

Akhirnya Zayn dan juga Harry masuk ke dalam rumah mewah itu, di sana terlihat deretan foto dua orang wanita cantik dengan rambut panjang mereka

Harry dan Zayn pun duduk di kursi dan Harry mencoba untuk merangkai katanya

"Cepat katakan! Aku sedang sibuk" kata wanita tua itu

"Aku ke sini ingin memberi tahukan sesuatu yang penting" ada sedikit keraguan dalam hatinya

"Apa?" Suara penasaran itu terdengar sangat sarkastik

"Aku ingin memberi tahu bahwa sebenarnya putri Anda melahirkan anak perempuan dan anak perempuan itu masih hidup" Harry mengatakannya dengan terburu-buru bahkan hanya satu tarikan nafas

"Apa maksud kamu? Bukankah waktu itu ayah mu sendiri yang bilang kalau anak mereka tidak selamat? Lalu sekarang? Drama apalagi ini?" Wanita tua itu benar-benar marah

"Maaf nyonya tapi ini yang sesungguhnya" Harry terus meyakinkan wanita paruh baya itu

"Harry, lebih baik kita pulang!" Zayn menarik tangan Harry namun langsung ia tepis

"STOP ZAYN! Dila sudah cukup menderita karena kita semua, dia pantas bahagia" Harry membentaknya kembali

"Aku akan menelpon suami ku, kami akan ke Indonesia. Kalian bisa pergi" Wanita itu langsung berdiri dari duduknya

"Terimakasih, Nyonya bisa datang ke rumah sakit Andi Kusumah, dia dirawat di sana" Harry pun langsung pergi diikuti oleh Zayn

Saat sudah sampai di luar, Zayn menarik Harry dan memukul rahangnya dengan keras

"LO GILA! BUKAN CUMAN DILA YANG BAKALAN TERSIKSA KARENA ULAH LO INI, TAPI MAMAH JUGA" Zayn berteriak di depan wajah Harry dengan wajahnya yang sangat marah

"TERSERAH!" Ucapnya lalu pergi meninggalkan Zayn

Setelah kejadian itu mereka sama-sama langsung pulang ke Indonesia, entah apa yang akan terjadi setelah ini

*********

Reno diam termenenung, ia masih setia di rumah sakit ini. Sudah beberapa hari ia sibuk dengan mengurusi ayahnya Lentera yang masuk rumah sakit. Sudah beberapa hari juga Reno tidak menemui Dila, ia masih sangat takut sekaligus masih merasa bersalah dengan yang telah terjadi. Reno sendiri masih merasa bingung harus bagaiamana

"Ren..." Suara itu memanggil

"Kenapa lagi Len?" Jujur saja Reno sudah lelah dengan semuanya

"Malam ini kamu temenin aku lagi ya" Lentera mengucapkannya dengan sangat memohon

"Iya.. tapi ada yang harus ku urus dulu Len" Reno sudah mulai merasa tak enak

"Emang kamu mau kemana?" Reno hanya diam tak menjawab, ia bingung harus menjawab seperti apa, satu sisi tak ingin menyakiti Lentera, sisi lain hati kecilnya terus menanyakan Dila

"Kemana Ren? Nemuin perempuan murahan itu lagi?" Terdengar nada kesal dalam nada ucapan Lentera

"Perempuan murahan siapa maksud kamu?" Reno juga mulai tersulut emosi

"Siapa lagi kalau bukan Dila?" Lentera sekarang benar-benar menampakkan wajah tak sukanya

"Ko kamu ngomongnya gitu Len? Dila bukan perempuan kaya gitu!" Reno sekarang benar-benar marah

"Kamu sendiri kan yang menggambarkan dia gitu, kamu sendiri yang bilang kalau dia selingkuh. Cuman perempuan murahan yang bisa pacaran kesana kesini" jelas Lentera

"Tapi kamu gak berhak bilang dia murahan" Reno bergerak tak nyaman

"Kenapa? Saat kamu saja bisa menggambarkan dia seperti itu, kenapa aku gak bisa menggambarkan dia seperti yang kamu jelasin?" Reno diam beribu bahasa

"Aku harap kamu gak nemuin perempuan itu lagi!" Ucapnya tegas

Tanpa menghiraukan ucapan dari Lentera, Reno pergi meninggalkannya. Entahlah mungkin ini salah namun hati tetap tak bisa bohong, ia masih terus saja memikirkan Dila

"Semoga masih ada maaf kamu buat aku" gumam Reno

Reno segera menghampiri lorong rumah sakit tempat Dila dirawat, ia melihat keramaian di sana dan ada dua orang yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Mereka terlihat sedang berdebat dan entah apa yang mereka perdebatkan.

Reno merasa tak tepat jika ia harus datang sekarang, ia pun mengurungkan niatnya dan pergi ke taman. Entahlah rasanya terlalu lelah jika ia harus kembali bertemu dengan Lentera, banyak yang menjanggal dihatinya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selamat siang wankawan.. bagiamana kabarnya? Mudah-mudahan baik ya :)

Maaf author baru bisa update setalah berbulan-bulan lamanya hehe  :)

Jujur aja nih author lagi sibuk banget sama sekolah, selain lagi UTS, ternyata masih ada urusan lain heheheheh

Intinya kalian jangan bosen buat selalu pantengin cerita ini, nunghu cerita ini, dan jangan lupa kasih vote and comentnya ya. Maaf kalau banyak typo mwahhh😘

Terimakasih ❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WHY (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang