Rapat 24

19 4 0
                                    

Mereka akan menggunakan kerajaan Amorthena sebagai markas, selain mereka lebih leluasa bergerak di sana, kerajaan Amorthena dapat menghilang sendiri tanpa diketahui letak pasti kerajaan, sehingga akan membuat aman makhluk yang berada di dalamnya.

Kali ini Arega mulai mengadakan rapat untuk membahas strategi yang telah direncanakan dan kemungkinan perubahan-perubahan yang terjadi.

Rapat dimulai

RORA POV

"Apa yang kau butuhkan?'' kak Arega bertanya padaku.

"Ada banyak, namun untuk saat ini aku butuh pelatih untuk Erion dan Red. Mereka memang ditakdirkan mengikuti hal seperti ini, namun mereka belum pernah dilatih dengan benar untuk menghadapi Drac,'' aku menatap Red dan Erion dengan penuh harap.

"Jangan khawatir, aku yang akan melatih mereka,'' kak Dave tersenyum meyakinkan.

"Hmmm, mungkin untuk tes akhirnya kalian bisa melawan Erasta dan Alprom,'' kak Arega mengusulkan ide yang sangat tidak masuk akal.

"Kakak mau membunuh mereka? Alprom itu terlalu berat kak,'' canda kak Dave sembari tertawa terpingkal-pingkal.

"DAVE!''  Kak Alprom melirik tajam ke arah kak Dave, berharap kak Dave berhenti tertawa. Namun itu tidak terjadi. Malahan semuanya tertawa melihat tingkah kak Alprom dan kak Dave.

Lagipula ada-ada saja kak Arega mengusulkan untuk melawan kak Alprom. Itu benar-benar berbahaya, kak Alprom tidak pernah menganggap semua hanya latihan, ia sering tidak sengaja membunuh patner latihannya. Itu sebabnya kak Alprom sangat jarang berlatih.

"Dan untuk Lena, aku akan membawanya beberapa hari, aku harap kau Erion bisa merelakannya,'' aku menatap dalam mata Erion berharap dia setuju dengan usulanku.

"Tunggu, itu tak ada dalam kesepakatan kita. Lena tak akan kubiarkan pergi tanpaku!'' Erion terlihat emosi, ia tak bisa menerima usulan ini begitu saja.

"Ayolah Erion, aku hanya membawanya beberapa hari, melatihnya, tidak ada yang lain, tidak aneh-aneh. Kau bisa menjadikan para kakakku dan suamiku menjadi jaminan. Ah tentu saja sekalian Axe,'' mohonku berusaha meyakinkan dirinya.

"Ya santailah, ini tidak lama, aku dan Theve yang menjaminnya,'' Axe menambahkan agar Erion semakin yakin.

"Aku tidak mempercayaimu!'' Erion mencoba pergi dan membawa Lena bersamanya.

Tanpa aba-aba, kak Dave dan kak Al sudah memegang Erion. Sedangkan Lena, ia segera kutarik bersamaku.

"Aku tau kau melindunginya, percayalah aku juga melindunginya. Aku tau apa yang kau lindungi, aku benar-benar tau itu Erion,'' aku menatap mata Erion tajam, jika cara halus tidak bisa, terpaksa cara kasar akan ku lakukan.

"Kau sudah memutuskan, memangnya bisa apa aku. Cih, lain kali aku tak akan percaya lagi padamu. Untuk sekarang aku akan membiarkan Lena bersamamu, tetapi jika sampai terjadi sesuatu, akan kupastikan kau mendapat balasannya,'' Erion menatap mataku dengan tatapan tajam.

"Tidak! Aku menolak. Kalian hanya bertanya kepada Erion tetapi tidak padaku. Bagaimanapun yang kalian bawa adalah aku, bukan Erion!'' Lena melepaskan pegangan tanganku.

Bruk

"Sudah kuduga ini tak akan berjalan baik, ini tidak akan berhasil jika kita berbicara dengan baik-baik, sepertinya efek obat itu mulai bekerja,'' ucap kak Arega melihat Lena terbaring pinsan.

My Vampire And My WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang