Bel yang di dambakan akhirnya terdengar. Chika dan Clara langsung berlari keluar gugus saat mereka sudah dipersilahkan.
Chika menoleh kearah Clara, "Kita tunggu Adela ya" katanya. Clara mengangguk.
Chika dan Clara menunggu Adela di samping gugus temannya tersebut. Mereka sama sama bisu. Tidak tau harus bicara apa.
Chika menepuk dahinya keras saat ia teringat uangnya yang tertinggal. "Gue balik ke gugus sebentar! Duit gue ketinggalan!" Seru Chika sambil berlari menjauh.
***
Chika spontan menghentakkan tangannya saat seseorang menggenggam pergelangan tangannya.
Chika menoleh. Dan ia langsung mengumpat kecil saat menemukan Farel di belakangnya.
Farel kembali ingin menggenggam tangan Chika. Namun, Chika langsung menarik tangannya. Sehingga Farel hanya menangkap angin.
Farel mengangkat satu alisnya, "Istirahat sama gue"
Chika mengernyit, "Gak mau" Tolaknya.
Farel mengangkat bahunya tak acuh. Seperti sebuah obsesi yang sudah Chika jelaskan, Farel menarik pergelangan tangannya dengan kasar. "Gue gak perduli" ketus Farel.
Chika meringis kecil saat merasakan pergelangan tangannya terluka akibat kuku Farel yang menancap di kulitnya akibat ia terus berontak dan berteriak.
Clara dan Adela diam terpaku saat Chika dan Farel melewati mereka.
Chika menggeram kesal. "Del, Ra!! Ayo!! "Seru Chika.
***
Farel mendengus kesal saat melihat kedua teman Chika tidak juga beranjak pergi.
Dengan kesal, Farel menendang meja dari bawah, sehingga mereka semua terkejut. "Pergi gak lo berdua!"
Clara meringis, lalu berbisik kepada Adela. "Ayo kita pergi".
Adela melirik Clara. Lalu kembali menatap Farel. "Gak mau"
Farel menggeram. Ia menghamburkan alat alat makan yang tertata rapih di depannya. "Gue bilang pergi! "
Clara semakin ketakutan, "Hayu del!"
Adela menggeleng. "Gak" Adela kembali menolak.
Farel mengambil satu sendok, dan melemparkannya ke Adela. "Gue traktir"
Chika ingin mencegah. Namun, kalah akan teriakan Adela. "SEMINGGU?!" Adela berseru.
Farel memutar matanya malas. "Deal!" katanya.
Adela langsung menarik pergelangan tangan Clara pergi ke meja lain. Meninggalkan Chika bersama Farel.
Farel berdecih. "murahan"
Farel menoleh. Lalu tatapannya melembut saat memperhatikan Chika. "Pesen apa?" tanyanya.
Chika menggeleng. "Nggak"
Farel menarik sejumput rambut Chika pelan. "Gue--serius"
Chika menggeleng. Matanya mulai berair. "Gue-Gak lapar, kak!"
Farel menggeram. Ia melepaskan rambut Chika sedikit kasar. Namun, ia berbalik menggenggam perglangan tangan Chika.
Farel mengeluarkan dua lembar uang seratus ribuan di meja milik teman Chika saat mereka melewatinya.
Adela mengumpat saat baso miliknya terjatuh, yang untungnya terjatuh kembali ke mangkok. "NYANTAI!! " Adela berteriak.
***
Chika kembali menginjakkan kakinya di rooftop sekolah, bersama Farel. Angin kencang yang berhembus sekali kali mebuat Chika membenarkan rambutnya yang berantakan.
Farel mendorong bahu Chika pelan, "MAU LO APA?!" Farel berteriak.
Chika tersentak. Ia melihat mata Farel yang memerah, "Tinggalin--Gue kak" Chika menjawab pelan.
Farel menggeleng. "Lo. Milik. Gue" Farel meludah sembarangan, "LO MILIK GUE! LO HARUS TAU ITU!".
Chika geleng geleng. "Nggak mau.. Nggak mau" Chika kembali menangis.
"...."
•••
Punya Instagram? Follow ya!
sherina.mp
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me! [ New Version ]
Teen Fiction[Completed]√ Chika Bramasta Rogiliur. Gadis manis yang terlahir dalam keluarga yang serba ada, menjadikan Chika sosok yang cerewet namun juga cengeng. Menurut Chika, perasaan adalah urusan belakangan, ia membiarkan semuanya berlalu seperti aliran s...