Alfonso menatap ayahnya, High King Chale tajam. Ayahnya itu datang membawa berita yang cukup mengejutkan mengenai pemberontakan yang terjadi dulu saat istrinya yang pertama sedang hamil.
Ah ya ia pernah menikah dengan seorang wanita sebangsanya tapi beda level. Wanita yang pernah jadi istrinya dulu adalah wanita dari kalangan menengah ke bawah. Artinya kekuatan yang dimiliki berbeda jauh dengan dirinya bahkan mereka seringkali disamakan dengan budak. Alfonso ingat saat pertama kali ia melihat Daisy.
Dulu ia masih berstatus sebagai putra mahkota yang tiga bulan lagi akan naik tahta. Negerinya Hallstatt setiap tahunnya akan mengadakan sebuah festival sekaligus persembahan untuk sang leluhur.
Saat itu Alfonso kabur dari istana untuk menghadiri festival. Ia hanya ingin menikmati waktunya sebagai remaja vampire biasa. Dengan nekat, Alfonso ke festival tanpa penjagaan. Ia pun juga menyamar sehingga rakyatnya tidak mengetahuinya.
Alfonso mengamati rakyatnya yang sedang berjualan. Di ujung sana ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Alfonso yakin kalau itu adalah daging merah namun yang membuatnya penasaran mengapa daging merah itu ditusuk dengan kayu dan kemudian di bakar di atas pemanggangan. Harumnya menusuk indra penciumannya.
Alfonso mendekat dan membeli makanan aneh itu. Ia memakan makanan itu di bawah pohon yang teduh. Saat memakannya, Alfonso terlihat mengeryit bingung tapi karena rasa penasaran yang tinggi ia pun mencoba memakannya.
"Apa yang kamu makan?" tanya seorang gadis kecil dengan mukanya yang pucat sekali.
Alfonso mendongak menatap anak gadis itu tapi ia tak mengindahkannya. "Boleh aku minta? Aku belum makan dari kemarin karena mama memang tidak punya makanan. Kami hanya seorang budak," ujarnya memelas. Alfonso masih tetap tak menjawab namun ia menyodorkan bungkusan makanannya ke gadis itu. Lagipula ia cuma penasaran dengan makanan aneh itu bukan kelaparan.
"Terima kasih." Gadis itu memakan dengan senang.
"Wah ini enak. Boleh aku minta lagi?" Meski tak menjawab gadis itu tetap saja mengambilnya.
"Nama kamu siapa? Kamu anak bangsawan ya? Kenapa kamu bisa ada disini?" Tanya gadis itu yang melihat pakaian Alfonso. Meski pun ia menyamar tetap saja apa yang dipakainya tidak menunjukkan pakaian remaja biasa. Walaupun menurutnya pakaian itu jelek, orang lain tidak mungkin mempercayainya. Pakaian Alfonso tetap menunjukkan kalau ia memang dari anak kalangan atas. Kualitas pakaiannya yang terbaik.
"Kamu tersesat ya? Ayo kita cari orang tuamu, kasihan sekali mereka pasti mencari kamu. Oh ya namaku Daisy. Nama kamu siapa?" Cerocos Daisy dengan matanya yang sipit itu menatap Alfonso penasaran.
"Alfonso," ucap Alfonso singkat.
Daisy menatapnya berbinar. "Wah ternyata kamu bisa bicara juga." Alfonso mendelik.
"Maaf maaf, aku bercanda."
Mulai saat itulah mereka berteman. Daisy yang cerewet dan Alfonso yang tak banyak bicara. Meskipun begitu, Alfonso tetap menjadi pendengar yang baik.
Hingga mereka memutuskan menikah, ibunya Queen Jeny tidak menyetujuinya namun ia tak mengindahkan ucapan ibunya. Ia tetap menikahi Daisy di hari yang sama dengan penobatannya sebagai raja.
Kian hari Daisy mengubah suasana dingin kerajaan dengan senyuman dan celotehan hangatnya. Apalagi saat ia dikabarkan hamil menambah kebahagiaan kerajaan serta rakyatnya karena akan hadir calon pewaris tahta. Queen Jeny yang awalnya menentang keras tentunya akan luluh juga karena akan mendapat cucu walaupun sikapnya terhadap Daisy kurang lebih sama saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen And The Dark
Fantasy[TAMAT] Helena adalah harapan orang tua dan rakyatnya agar bisa membebaskan mereka dari kaum penghisap darah menjijikan itu. Namun, takdir berkata lain. Helena dengan mudahnya tertangkap dengan makhluk yang amat dibencinya. Sedang mencoba membuat...