Helena menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada yang mengenalinya. Saat ini Alfonso sedang tidak ada di istana karena mengunjungi kerajaan sebelah. Entahlah Helena tidak ambil pusing untuk apa Alfonso mengunjungi kerajaan tersebut namun yang pasti ketidakadaan Alfonso membuatnya melarikan diri dengan mudah.
Sebelum ia mencapai gerbang istana, Helena memang mengganti gaunnya dengan pakaian pelayan. Untungnya gaun yang ia curi di kamar pelayan tadi memiliki sebuah tudung sehingga mampu menyembunyikan wajahnya. Helena memejamkan matanya sejenak mengatur nafas sebelum melawan pengawal yang berjaga.
"Silahkan lepas tudung Anda," ujar pengawal itu mencegah jalan Helena. Helena yang memakai tudung merapal mantra. Sekejap saja pengawal itu jatuh terlempar dan tak sadarkan diri membuat Helena segera berlari menjauhi istana.
"Witch, mata Anda!" Kata Acqua mengejutkan Helena. Helena segera mengubah warna matanya sebelum ada yang mengenalinya. Tak lupa ia menyamarkan bau witch yang perlahan semakin pekat karena fase bulan ke-12 semakin dekat.
Bulan ke-12 tahun ini tinggal lima hari lagi dan selama itu pula Helena merasakan sedikit perbedaan pada tubuhnya. Selain bau witch yang semakin pekat, warna matanya pun kerap kali berubah. Sekarang warna matanya menjadi merah dengan pinggiran hijau. Awalnya Helena terkejut namun ketika Acqua mengatakan mungkin saja itu adalah efek ada darah vampire yang mengalir di tubuhnya.
Tidak hanya perubahan fisik, Helena juga merasakan kalau kekuatannya semakin bertambah. Tenaganya tidak cepat terkuras meski ia sering menggunakannya. Bahkan Helena bisa mengendalikan beberapa elemen sekaligus. Helena juga mampu membuat Acqua membeku dan mendidih dalam satu waktu.
Helena menoleh ke belakang memastikan tidak ada yang mengikutinya. Acqua baru saja mendatangkan hujan dan Fulmini juga melakukan apa yang ia ucapkan kemarin malam. Saat ini Hallstatt bagaikan wilayah dikutuk. Setelah Terra mendatangkan gempa beberapa menit, Acqua dan Fulmini melakukan tugasnya. Alhasil penduduk Hallstatt berlarian ke rumah mereka dan meninggalkan aktivitas yang mereka lakukan. Helena berjalan santai ketika dirasa ia sudah jauh dari istana. Helena tidak perlu khawatir dengan jejak yang bisa ditimbulkannya karena dengan hujan yang lebat jejaknya tidak akan terlihat.
"Terimakasih, Acqua. Kau juga Terra, Fulmini," ucap Helena tersenyum. Saatnya ia harus pergi dari Hallstatt dan kembali ke negerinya. Disana ada sebuah desa dimana para witch mengalami perubahan. Hanya witch yang bisa memasuki wilayah tersebut.
Helena sengaja melewati perbatasan di sebelah barat dekat sungai kecil karena daerahnya sepi. Biasanya para penduduk vampire akan melewati perbatasan di sebelah timur yang langsung menghubungkan negeri sebelah. Lagipula Acqua mengatakan kalau kemungkinan Ralph dan pesulap itu masih berada disana.
"Bagaimana aku menyebranginya, Acqua?" Tanya Helena bingung. Arus sungai itu begitu deras. Mungkin karena itulah penduduk lebih memilih melewati perbatasan di sebelah timur. Apalagi di pinggir sungai tidak ada sesuatu yang bisa dipakai untuk menyebrang.
Mengerti kegundahan majikannya, Acqua langsung membentuk sebuah bola air besar. Helena yang melihatnya tersenyum. "Kau memang bisa diandalkan Acqua," Helena naik ke bola air tersebut dan mereka menyebrangi sungai dengan selamat. Meskipun pakaian yang digunakan Helena sedikit basah karenanya.
Helena memasuki sebuah hutan yang lebat dan gelap. Tersisa satu jalan lagi lalu mereka bisa sampai ke negerinya. Helena yang hafal jalan di hutan pun tak menyianyakan waktunya. Dulu sekali Helena pernah kabur ke hutan ini bersama Emma, temannya yang merupakan anak pengawal kerajaannya. Orang tuanya memang tidak pernah tahu kebiasaannya.
******
Helena menatap langit yang bersinar cerah. Ia tersenyum ketika kakinya sampai di negerinya. Negeri dimana ia dilahirkan dan dibesarkan. Helena melangkah ke arah desa kecil yang akan ia datangi untuk melewati fasenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen And The Dark
Fantasy[TAMAT] Helena adalah harapan orang tua dan rakyatnya agar bisa membebaskan mereka dari kaum penghisap darah menjijikan itu. Namun, takdir berkata lain. Helena dengan mudahnya tertangkap dengan makhluk yang amat dibencinya. Sedang mencoba membuat...