29

2.7K 235 4
                                    

Clara menatap Helena penuh kebencian. Wanita di depannya ini selalu saja menganggunya. Menggagalkan rencana yang telah ia buat. Tidak ada yang pernah mempermainkannya seperti ini. Ia Ratu Clara Black. Keturunan pesulap tangguh tak terkalahkan dipermainkan dengan penyihir jelek yang baru saja naik pangkat nan sombong itu. Clara mendengus sinis. Helena ini, baru menjadi witch saja sudah sombong tiada tara. Bagusnya, mau diapakan Helena? Clara siap--sangat siap---membunuh wanita sialan itu dengan kedua tangannya.

"Jangan menatapku seperti itu. Kau tahu, aku tak akan jatuh cinta sama kamu. Kita memiliki barang yang sama. Well, mungkin berbeda ukuran saja," kata Helena sok polos. Melihat ekspresi Helena, Clara mendengus jijik.

"Tidak usah banyak bicara, Penyihir!"

Clara dengan kekuatannya berlari ke arah Helena menggunakan tongkat panjang miliknya. Mencoba menghujam Helena dengan tongkatnya.

Helena dengan mudah menghindar. Perkelahian tak terelakkan. Clara yang daridulu menyimpan dendam semakin membara dengan hasrat membunuh menyala. Seakan hari inilah hari kematian Helena.

"Kau penyihir sialan! Selalu menggangguku! Rasakan!" Clara memukul tongkatnya ke tanah dan tak lama muncul beberapa ular besar mendesis ke arah Helena. Helena bergidik.

"Kau tak punya mainan lagi, Clara? Kenapa harus memilih yang sebangsa denganmu?!" Meski kewalahan, Helena mencoba tetap memprovokasi Clara. Benar saja, setiap kata yang keluar dari mulut Helena mampu membuat Clara kepanasan. Merasa gerah dengan sikap Helena.

Belum habis ular-ular itu, Clara mengarahkan tongkatnya ke langit menyebabkan petir saling bersahutan. Angin kencang sedikit menyulitkan Helena. Terlebih jika terjadi hujan, tanah yang tak mendukung membuatnya kesulitan. Apalagi ia harus berhati-hati dengan kandungannya.

"Helena!"

Teriakan tiba-tiba itu membuat konsentrasi Helena ambyar. Ia menoleh cepat ketika mendengar suara Ollie yang memanggilnya cemas. Mengatakan bahwa Helena harus semangat dan bisa membunuh Clara tanpa berpengaruh terhadap bayinya.

Melihat kesempatan itu, Clara langsung menerjang Helena hingga membuat wanita itu terjengkal jauh dan menabrak pohon. Membentur punggungnya yang keras hingga rasanya sangat menyakitkan.

"Mati kau! Mati!" Clara mencengkram leher Helena dengan kukunya yang panjang dan hitam. Helena memegang tangan Clara agar pesulap busuk itu melepaskannya namun nihil. Rasa sakit yang dirasakannya akibat benturan tadi sanggup membuatnya tidak bertenaga. Helena takut jika benturan itu membahayakan janinnya.

"Pesulap busuk!" Helena mencoba melepaskan Clara. Ia memejamkan matanya dan merapal mantra. Berhasil, tubuh Clara terlempar dan menabrak pohon.

"Kau yang harus mati, Clara!" Helena melesat dengan cepat menggunakan kekuatan vampirenya. Entah Helena harus bersyukur atau tidak dengan kekuatan yang pernah ia tolak mati-matian.

Helena kembali mencengkram leher Clara dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya sudah mengeluarkan cahaya bewarna biru keunguan. "Hari ini hari kematianmu, pesulap busuk!"

Belum sempat Helena menghantamka cahaya yang ada di tangan kirinya, Helena kembali terpental. Ia mengerang kesakitan ketika lagi-lagi harus menabrak pohon membuat tulang belakangnya terasa nyilu.

"Helena, kau tidak papa?!" Ollie dan Sera menghampirinya dengan cepat membantu Helena bangkit. Mata Sera mendelik tajam ketika melihat Amber yang membantu Clara berdiri. Amber pulalah orang yang mengagalkannya tadi.

"Ternyata makhluk seperti kalian tidak lebih pintar dari kami," kata Amber dengan nada meremehkan diakhiri dengan tawa mengejek yang sanggup membuat darah Sera dan Ollie yang baik mendidih.

Queen And The Dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang