16

3K 252 0
                                    

Harusnya Helena senang kalau Alfonso mati namun saat ini berbanding terbalik. Helena tak tega melihat Alfonso yang terkulai lemas karena ada yang  ingin membunuhnya. Memang sebagai vampire, harusnya Alfonso bisa sembuh dengan cepat. Bahkan lukanya pun sudah mengering. Namun racun yang menempel di panah itulah yang membuat Alfonso lemah tak berdaya.

Sebuah racun dari tanaman langka. Raflesiabone. Bahkan jika vampire biasa terkena racun tersebut akan langsung menjadi abu.

Setelah tadi ia berteriak seperti orang gila agar mereka membantu Alfonso ke kamarnya, sekarang yang ia lakukan adalah merawat raja makhluk nista menjijikan ini. Hell, Helena tidak pernah memimpikan hal ini sebelumnya. Jika bukan karena rasa terima kasihnya, Helena akan sujud syukur karena raja sombong itu sekarat.

"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Ollie khawatir melihat keadaan kakaknya yang tak bergeming sama sekali. Bibir Alfonso pucat dan keringat dingin membanjiri. Bahkan kalau disentuh, badan Alfonso sangat dingin layaknya es batu.

Saat ini High King Chale dan Queen Jenny sedang mencari penawarnya namun mereka tak kunjung kembali. Mencari penawar racun ini memang sulit. Tentu saja racun mana yang bisa membuat sang raja vampire lumpuh seketika.

Helena merapal mantra untuk menyembuhkan luka panah yang menembus dada Alfonso. "Guaritori di feriti." Mantra itu berhasil tapi hanya menutup luka tidak menghilangkan racun dalam tubuhnya. Akibat dari racun itu yang hampir mengenai jantung Alfonso, kekuatan regenerasi lukanya melambat.

Helena menghela nafas. "Apa pelakunya sudah ditemukan?" Ya, mungkin saja jika pelakunya ditemukan, ia memiliki penawarnya, bukan?

"Dia sudah mati ketika mengatakan tidak memiliki penawar," jawab Sara. Tentu saja memangnya siapa yang memiliki penawar ketika ingin membunuh?

Helena memperhatikan Alfonso kasihan. Melihat Alfonso yang tak berdaya membuatnya tak tega. Selama ini Helena mengenal Alfonso kejam dan tak berperasaan namun ketika melihatnya hanya diam seperti orang mati tentu saja Helena semakin tak tega. Ah, bukannya Alfonso memang sudah mati?

Helena menghisap darah Alfonso yanh terkena racun. Memang ini cara terbodoh yang dilakukan. Resikonya besar. Bisa saja ia yang mati karena tak mampu menahan racun dalam tubuhnya. "Helena, Yang Mulia!" Teriak Ollie khawatir melihat wajah Helena yang pucat.

"Helena," kata Sara terkejut.

Setelah mengisap darah Alfonso yang terkena racun, ia langsung mengiris tangannya dan meminumkannya pada Alfonso. Helena berpikir kalau darah witch yang mengalir di tubuhnya mampu menetralkan racun.  Sara dan Ollie melotot tak percaya. Mereka juga harus menahan diri karena darah Helena yang memabukkan.

Helena hampir mati karena darahnya yang hampir kehabisan kalau saja Ollie tidak mencegahnya. Belum lagi dengan cairan racun itu yang masih ada di mulutnya. Helena melihat Alfonso yang perlahan membuka mata. "Syukurlah," lirih Helena sebelum ia terkulai tak berdaya.

Alfonso segera menangkap tubuh Helena yang lemas. Mengangkat istrinya itu dan merebahkannya di ranjang. Wajah Helena pucat pasi seakan tidak ada darah yang mengalir. Suhunya pun lebih dingin dari biasanya. Bibirnya kebiruan. Lihat, Helena bahkan merelakan dirinya mati demi menyelamatkan nyawa seseorang yang ia bennci selama ini.

Tanpa banyak bicara, Alfonso melukai tangannya yang berdarah lalu mengisapnya. Alfonso memberikan darahnya melalui mulut.

Ollie terkejut tentu saja. Ia tidak pernah melihat kakaknya melakukan hal tersebut sebelumnya. Kakaknya tidak peduli kalau orang itu mati atau hidup selama ini. Ollie pun mengajak Sara keluar membiarkan Alfonso yang gantian menyembuhkan Helena yang kekurangan darah dan menghilangkan racun yang mungkin masih tertempel di mulutnya.

Queen And The Dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang