13

2.9K 263 0
                                    

Ralph mengintari hutan yang akan menjadi tempatnya dan para pasukannya bersembunyi dan beristirahat. Semenjak ia kehilangan istrinya, Ralph menjadi seorang petualang. Sebagai seorang Alpha tentunya ia ingin memperluas wilayah kekuasaannya.

Ralph menatap langit hitam. Malam ini tak terlihat satupun bintang. Ralph menyukai malam begitu pula dengan istrinya. Mereka bahkan rela menghabiskan malam berdua dengan sebuah selimut untuk menatap bintang. Namun, tampaknya hal itu tidak akan pernah terjadi lagi. Istrinya telah mati ditusuk oleh vampire sialan itu. Sampai kapanpun Ralph tidak akan melupakannya.

"Ralph, aku mencarimu," ujar seorang wanita memakai jubah hitam duduk disampingnya. Ralph mengenal wanita ini, seorang pesulap bernama Amber. Ralph mengenal Amber jauh sebelum ia mengenal istrinya. Baginya Amber sudah seperti temannya. Meskipun klan mereka berbeda, bukan berarti mereka terus bermusuhan.

Amber merebahkan kepalanya di pundak Ralph sambil memandang langit. "Aku pusing. Paduka Ratu memintaku mempelajari sihir baru," keluh Amber.

Ralph tersenyum sinis. "Mudah saja, kalian tinggal mencuri kekuatan penyihir, kan? Kalian tidak perlu berpikir."

Amber mendengus. "Kamu kalau bicara bener juga, haha."

"Tapi sekarang berbeda, Ralph! Sekarang tidak adalagi penyihir. Mereka sudah punah."

"Begitu?"

"Iya, mereka mati terbunuh saat perang beberapa ratus tahun yang lalu. Kalaupun ada dia belum menjadi penyihir murni." Ucapan Amber memancing rasa tahu Ralph.

"Penyihir murni?"

"Ya, penyihir yang memiliki kekuatan dahsyat. Bahkan vampire dan serigala tidak bisa melawannya. Klan pesulap hanya butiran debu saja dibanding kekuatannya!" Amber mendengus.

"Tapi, meskipun ia memiliki kekuatan mahadahsyat bukan berarti ia bisa mengalahkan kita. Witch tidak boleh membunuh dan merusak di bumi. Mereka diciptakan untuk memperbaiki bukan merusak. Kalau mereka melanggar, kekuatan mereka akan tersegel," jelas Amber. Ralph mengangguk mengerti.

"Ralph apa kau yakin akan menyerang Hallstatt?"

Ralph melirik Amber yang sekarang menatapnya. "Kalau kau tidak yakin, kau bisa mundur, Amber."

Amber menghela nafas. "Kau tahu aku mencintaimu, Ralph?"

"Aku tahu," jawab Ralph santai.

"Apa kamu akan membuka hatimu setelah perang balas dendammu?" Tanya Amber dengan pandangan sakit hati.

"Kita tidak mungkin bersama, Amber. Kau pesulap dan aku serigala."

"Omong kosong! Buyut kita saling jatuh cinta untuk itu kalian kebal dengan sihir."

"Buyut kita berbeda, Amber. Kalau kamu lupa kamu pesulap bukan penyihir," jawab Ralph sinis.

"Sama saja. Aku bisa menyihir tempat ini," kata Amber mulai mengucap mantra.

Ralph menggenggam tangan Amber agar wanita ini tidak melakukan apa-apa. "Ralph, aku mencintaimu."

Ralph membiarkan Amber menciumnya. Dengan pandangan kosong ke depan, Ralph memikirkan segalanya.

Apa ia mengkhianati istrinya?

*****

"Kamu memang tidak berperasaan, Alfonso!" Teriak Helena pada Alfonso yang tak bergeming. Pagi ini Helena pergi ke lab untuk membuat ramuan. Seperti yang sudah-sudah, Alfonso membuang ramuan itu lagi dan lagi. Tidak tahukah Alfonso bahwa ia sampai kelelahan membuat ramuan itu? Ya ramuan itu bukanlah ramuan pencegah kehamilan. Helena membuat ramuan untuk ia pakai saat Ralph nanti menyerangnya. Meskipun ada niat setelah ia membuat ramuan itu, ia ingin membuat ramuan pencegah kehamilan. Namun rupanya Alfonso masih tidak mempercayainya. Pria itu melarang dirinya ke lab dan membuang semua bahan yang sangat susah didapatkan. Bahkan Acqua saja tidak tahu ingin mencari kemana lagi.

Queen And The Dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang