Kurang lebih 1 minggu, (namakamu) sudah berusaha mencoba untuk menghapus perasaanya terhadap iqbaal. Namun itu sangat sulit,dan itu membuat (namakamu) semakin sulit untuk menghapus dan melupakan iqbaal.
Nikers merasakan apa yang dilakukan (namakamu). Dan itu membuat mereka semua eneg dengan aktivitas (namakamu). Jika (namakamu) semakin menjauh bagaiman rencana yang dibuat iqbaal seminggu lalu?apakah biarkan begitu saja? Tentu saja tidak. Karena itu, iqbaal ingin sekali berbicara berdua dengan (namakamu).
Selama waktu itu pun nikers terutama iqbaal menyangka hubungan ari dan (namakamu), adalah hubungan khusus. (namakamu) dan ari semakin mengumbar kedekatannya terhadap nikers, kecuali salsha. Karena salsha sudah mengenal ari, dan tau ari siapa (namakamu).
Hari ini, Inarah dan Zidny berencana untuk ya istilahnya diskusi dengan (namakamu). Saat ini, kelas mereka sedang tidak ada guru, lebih tepatnya guru sedang mengadakan rapat. Dan waktu ini adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan rencana yang sudah disusun oleh nikers.
Terlihat (namakamu) sedang membaca novel ditambah earphone yang terpasang ditelinganya, berarti (namakamu) sedang mendengarkan musik bukan?
"(namakamu).."sahut inarah yang sudah duduk disamping (namakamu). Dan dia menjawab dengan dehemannya.
Kali ini zidny mengangkat suaranya, "(namakamu) ih!" akhirnya (namakamu) pun menutup novelnya dan melepaskan earphonenya langsung menolehkan wajahnya ke arah Zidny dan Inarah.
"dengerin kita, jangan potong potong, jangan bersikap so biasa aja, jangan kaget dan jangan---" ucap zidny terpotong,
"kebanyakan jangan deh, udah to the point aja deh," potong (namakamu), zidny terkekeh.
Inarah hanya bisa menggeleng geleng, "(nam), lo kenapa akhir akhir ini kaya ngejauh gitu dari iqbaal, lo sama iqbaal ada masalah? Cerita yok sama kita berdua, janji deh gakan ngasih tau mereka" ucao inarah dengan lembut, zidny pun mengangguk.
"udah gue duga, pasti mgomongin dia. Gini zid,rah gue ngejauh dari iqbaal karena gue ingin lupain dia, gue ingin ngehapus perasaan gue buat dia buat apa gue pertahanin ni perasaan kalo dia punya rasanya sama orang lain? Lo pikir gue gacape apa? Gue cape, gue lelah, gue nyerah." ucap (namakamu) dengan suara yang menggetar.
"helo,(namakamu)! Heh, kata siapa dia punya rasa buat orang lain? Lo pikir gue sama iqbaal masih berhubungan?" tanya zidny dengan wajah kesalnya. (namakamu) bingung dan mengernyitkan dahinya.
"(namakamu) sayang, kalo iqbaal ga punya rasa buat lo, kenapa dia cemburu ngeliat lo sama ari?kenapa dia ngelepasin lo buat ari?kenapa dia jadi diem kaya gitu? Karena dia sayang lo,(nam). Lo gapekaan amat sih!" ujar inarah yang sudah sangat kesal dengan wajah yang so polos nya itu.
'emang bener?'
"dia sayang sana lo,(nam) dia cinta lo. Gue udah rela dan ikhlas iqbaal buat lo, lo jangan sia siain keputusan gue, (nam) gue sama iqbaal udah gada hubungan apa apa lagi orang---" ucap zidny terpotong karena,,
"gue udah jadian sama ari"potong inarah. (namakamu) pun kaget, sangat kaget.
Zidny menatap inarah dengan tajam, inarah yang ditatap hanya menatap zidny datar.
"tolong pikirin baik baik lagi ya, (nam) kita nikers gamau lo nyesel dengan keputusan lo itu, so pikirin baik baik ya,dan coba omongin berdua dengan baik baik," ucap inarah yang menyemangati (namakamu).
(namakamu) diam, ia sedang berfikir keputusan apa yang akan ia buat. Jujur, perasaan untuk iqbaal sama sekali belum berubah, sedikit pun. Ia bimbang dengan keputusannya untuk yang kedua kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You[idr] :end:
FanfictionS E D A N G D I R E V I S I !beberapa part hanya bisa dibaca followers ya! #952 dalam fanfiction (23-07-17) #413 dalam fanfiction (26-07-17) #349 dalam fanfiction (26-07-17) #321 dalam fanfiction (28-07-17) #302 dalam fanfiction (28-07-17) #285 dala...