Hari ini hari adalah study tour terakhir, dan bertepatan saat malam tahun baru. Jam sudah menunjukan pukul 07.30 am, Raka terlihat sedang mematut dirinya di depan cermin sambil sesekali memuji dirinya sendiri-percaya diri.
"Wihh anjir, gak nyangka gue seganteng ini" ujarnya memuji dirinya sendiri, seraya menyisir rambutnya dengan jari-jari tangannya.
Fatra melihat tingkah Raka yang tidak waras itu segera menghampirinya.
"Mau kemana lu ka? Rapih amat. Perasaan kita kumpul masih 1 setengah jam lagi buat nonton festival kembang api" ujar Fatra sambil melihat arloji hitam yang bertengger di pergelangan tangan kirinya.
"Gue mau jemput bidadari Gue dulu dong!" ujar Raka sambil berbalik dan menyambar jaket kesayangannya di atas meja.
"Bidadari yang lo sebut-sebut kemarin? " serobot Damar yang tengah asik bermain play station bersama Vuzi.
"Mana ada bidadari zaman sekarang" timpal Vuzi tanpa melirik Raka sama sekali. Ia sedang terfokus kepada permainannya.
"Zaman sekarang tuh.. adanya tante tante gocengan" ujar Tresna yang berhasil membuat teman-temannya tertawa.
"Lu berpengalaman banget soal gituan Na?"
"Aelahh.. Si Tresna mah udah biasa"
Sahutan-sahutan mulai memenuhi sudut ruangan kamar mereka. Tresna sendiri mengabaikan ocehan dari mulut teman-temannya. Ia lebih baik berguling di atas kasur dari pada harus mengubris teman-temannya.
"Trus kalo udah berduaan lo mau ngapain Ka?" tanya Dava yang akhirnya membuka suaranya. Meskipun dengan nada pelan, tapi Raka bisa mendengar juga.
"Gue ajak ngedate lah" ujar Raka santai. Sontak semua orang yang berada di ruangan itu menatap Raka. Seperdetik kemudian tawa mereka meledak.
"Hahaha kocak amat lu Ka"
"Mana ada sih cewek yang mau sama lo"
"Mungkin ceweknya lagi mimpi pas Raka ajak ngedate"
Sahutan-sahutan dan gelak tawa kembali memenuhi ruangan tersebut. Tetapi Raka halnya seperti Tresna yang lebih baik tidak mengubris ocehan teman-temannya.
"Terserah kalian deh.." ujar Raka seraya beranjak pergi meninggalkan hotel untuk menjemput bidadarinya.
🎀
Dengan di balut kaos lengan panjang berwarna hitam dan celana jens dengan warna senada, Raka terlihat sedang menunggu seseorang di sebuah Kafe dekat pantai. Alasan Raka menunggu di Kafe itu, supaya mempermudah dirinya melihat bidadarinya itu jika sudah datang, dan alasan lain Dia tidak mau pegal-pegalan karena terlalu lama berdiri menunggu bidadarinya.
Dengan di temani segelas cappuccino hangat, Raka menunggu Sera yang sampai saat ini tidak juga menampakan batang hidungnya.
Beberapa menit Raka menunggu tapi Sera tak kunjung datang. Jam juga sudah menunjukan pukul 8 lebih 30 menit, seketika moodnya langsung hilang.
Raka tidak langsung salah sangka, Dia mencoba positif thinking bahwa Sera sebentar lagi akan menemuinya. Akhirnya Raka memutuskan untuk menunggu Sera beberapa saat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Goals
Teen Fiction[Teen-Fiction#1 by Rahma and Anisa] Damar Zulam. Gue paling gak suka sama pencintaan. Karena di dalam percintaan ada kata harapan, dan gue paling benci harapan. Tapi, meski begitu, gue tetep suka tebar harapan. Jangan salah, itu gue lakuin karena it...