20. SERA?!

94 16 54
                                    

Raka pergi menjauh dari gerombolan teman-temannya dengan perasaan dongkol. Pasalnya ke-6 syaitan itu tengah berpacaran dengan pasangannya masing-masing di tepi pantai.

Yups, pantai. FYI, SMA Garuda memiliki satu tradisi yang WAJIB di laksanakan menurut murid-muridnya. Yaitu, berakhir di pantai bila sudah mengunjungi tempat-tempat study tour.

"Dasar setan goblok, pacaran gak liat situasi, tau di sana ada yang jombo, gak ngertiin perasaannya banget." Di setiap langkahnya Raka tak henti- hentinya mengucap sumpah serapah untuk teman-temannya.

"ARRGGHHH... GUE SIRIK GUYS GUE SIRIK, KENAPA SIH KALIAN GAK NGERTI JUGA" Raka berteriak sekencang-kencangnya bermaksud mengusir rasa dongkol yang sedari tadi bersembahyang jauh di dalam hatinya.

"Guenya kenapa lagi gak dapet dapet cewek mulu, apa sih kurangnya Gue?! HAMBAMU INI LELAH YA TUHAN!" Raka merutuki dirinya sendiri sambil sesekali kembali berteriak karena rasa kesal yang kembali menghampirinya.

Sampai akhirnya Raka berhenti bejalan dan berdiri menghadap laut. Dipandangnya hamparan laut yang luas. Raka menutup matanya, merasakan hembusan angin yang membelai kulit wajahnya. Tenang. Damai. Itu yang sekarang tengah Raka rasakan.

Raka membuka matanya, seperdetik kemudian raut wajahnya berubah. "ARRGHHH.. GUE BENCI KALIAN, GUE BENCI. DASAR KOTORAN ANJING, BENGSAT, GUE KUTUK KALIAN JADI MONYET!" Rasa dongkol yang awalnya di rasakan oleh Raka kini sudah berubah menjadi rasa kesal yang teramatkan.

Kini Raka kembali berteriak, sambil sesekali menendang, memukul, dan menunjuk angin. Tak lupa sumpah serapah yang sedari tadi keluar dari mulut Raka.

Raka berhenti, merasa lelah dengan apa yang di lakukannya. Kembali dia menenangkan dirinya sendiri. Setelah merasa baikan Raka berniat untuk kembali ke hotel, dia lebih memilih langsung pulang ke hotel dari pada harus bertemu dengan teman-temannya.

Raka berbalik dan melangkahkan kaki hendak kembali ke hotel. Tapi seketika langkahnya terhenti, ketika dilihatnya seorang gadis yang manatapnya dengan tatapan bingung. Tapi tak lama ekspresi gadis itu berubah.

Gadis itu mengangkat tangannya dan melambaikannya ke arah Raka, tak lupa dengan senyum yang menghiasi wajah manisnya. "Hai!" Sapa gadis itu. "Lo siapa? " ujar Raka bingung.

Ekspresi gadis itu kembali berubah, setelah mendengar jawaban dari Raka. "Lo gk inget sama Gue Ka? Jahat lo" Ujar gadis itu seraya memukul pelan lengan Raka di akhir kalimatnya.

Raka mengernyitkan dahinya, alis tebalnya saling bertautan, menandakan Raka tengah berfikir keras saat ini. Dengan telunjuk yang dia letakan di dagunya Raka mulai mengamati wajah gadis di hadapannya. Dari atas ke bawah lalu ke atas lagi.

Setelah mengingat sesuatu, mulut Raka seketika menganga, telunjuk yang tadi dia letakan di dagu kini di angkatnya ke udara dan di gunakannya untuk menunjuk nunjuk gadis di hadapannya.

"SERA!" Teriak Raka tak percaya bisa bertemu dengan teman SMPnya. Yups, gadis bernama lengkap Seraelisca Shavalya ini adalah teman SMP Raka.

Dulu mereka berdua pernah dekat, dan merasakan ada yang berbeda di antara mereka. Tapi di antara ke duanya tidak ada yang mau mengungkapkan perasaan masing-masing. Hingga tiba saatnya pelepasan kelas IX, dan mereka tidak pernah bertemu lagi dikarenakan Sera yang melanjutkan pendidikannya di Bali.

Back to story!. Wajah Sera kembali sumringah kala Raka berhasil mengingat siapa dirinya. Wajahnya yang manis serta senyuman yang tak pernah luntur membuat wajah Sera semakin bercahaya.

"Lo apa kabar? " tanya Raka sambil melangkah mendekati Sera. Seperdetik kemudian Sera sudah berada di dalam dekapan Raka.

"Ba-baik! " Jawab Sera terbata. Merasa canggung karena langsung di perlakukan seperti ini oleh Raka. Bisa di rasaka olehnya panas yang menjalar ke seluruh pipinya.

Bad Boy GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang