4. Insiden

197 36 10
                                    

Author

Hari jum'at. Hari dimana kelas XI IPS-4 keluar kelas untuk pelajaran olahraga. Semua anggota geng Damri sudah siap dengan seragam olahraganya masing-masing.

"Baiklah anak-anak untuk olahraga hari ini kita akan belajar bermain bola basket. Kita mulai dari latihan passing!" Ujar pak Rully selaku guru olahraga sambil menyerahkan bola basket tersebut kepada Rio—ketua kelas.

Semua murid menuruti perintah dari pak Rully, begitu pun dengan geng Damri. Tapi tak lama, saat pak Rully meninggalkan mereka, geng Damri mulai beraksi.

Diantara mereka bertujuh– Tresna, Fatra, Ozi, Dava, Raka, Vuzi, termasuk Damar–mulai menarik ujung celana olahraga murid laki-laki. Yang otomatis paha sixpack mereka terlihat kemana-mana. Semua murid perempuan menjerit histeris antara ilffel dan penasaran.

"BOREH! BOREH! BOREH!" Teriak Vuzi semangat saat melihat penderitaan teman-temannya. "WOI! SI ALDO KABUR TUH!!" seru Raka sambil menunjuk Aldo yang sedang berlari-lari tidak jelas–layaknya cacing kepanasan. "KEJAAAR!" teriak Fatra yang langsung di lakukan oleh anggota geng Damri-ralat-kecuali Damar.

"MINGGIIR! GUE TIMPUK AJA PAKE BOLA BIAR CEPET!" Teriak Damar dari pinggir lapang dengan memegang bola basket di kedua tangannya. Tidak lama kemudian, Damar langsung melempar bola basket tersebut. Tinggi. Setinggi-tingginya dan sepertinya ia melempar dengan tenaga penuh. Dan...

BUG!

Tidak. Bola itu tidak mengenai Aldo. Bola itu malah mengenai seorang gadis yang sedang melewati pinggir lapangan. Dan seketika itu juga keadaan menjadi hening.


****

"Katj, lo punya bollpoint lebih gak? Punya gue abis nih," Tanya Mara kepada Khatjima yang terlihat sedang mencatat materi yang di tugaskan oleh Bu Ida–guru Ips.

"Enggak. Gue cuman punya satu" jawab Khatjima sambil mengacungkan bollpoint-nya tepat di hadapan wajah Mara.

Mara mendesah. "Kalo gitu, anter gue beli dulu yuk. Mungpung gurunya lagi keluar." Pinta Mara.

"Okay! Tapi ke warung yang deket lapang ya? Sekalian cuci mata," tukas Khatjima bersemangat.

"Emang di lapang ada siapa?" Serobot Ma'udin alias Maudina dengan wajah yang so polos dan memasang wajah duck pace–nya.

"Masa lo gak tau sih!" Katjima menepuk bahu Maudina dengan pelan, "sekarang tuh kelas XI IPS-4 lagi olahraga. Dan lo pasti udah tau dong kalau 7 sekawan alias geng Damri itu kelas IPS-4. Secara geng Damri itukan orang-orangnya KE-CE-BAN-JIIRR!" Jelas Khatjima panjang lebar sambil keluar air ludah saking terlalu semangatnya.

"Oh gue tau, yayang Dava lo lagi di sana ya?" Tanya Maudina semakin kepo.

"Pas–

"Ck! Lo kelamaan!" potong Mara tidak sabar, kemudian ia menarik paksa tangan Khatjima.

Sesampainya di depan warung, Khatjima hanya menunggu di luar saja karena ia tidak punya urusan untuk membeli peralatan menulis. Sedangkan Mara pergi ke dalam untuk membeli bollpoint-nya.

"Mar, udah belom?" Tanya Khatjima yang sedari tadi menunggu Mara di depan warung sambil mengayun-ngayunkan kedua kakinya di atas kursi yang di sediakan di depan warung tersebut.

Bad Boy GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang