Your Happines 02

629 57 16
                                    

"ya chika." akhirnya suara rafa langsung terdengar oleh chika.

"bagaimana kondisi suami mu dan isteri mudanya itu?" tiba-tiba saja suara rafa terdengar begitu angkuh dan dingin padanya.

Chika tau betul rafa memang tidak menyukai putra semenjak putra menyutujui untuk menikahi lista. Dan semenjak saat itu raffa tidak mau lagi bertemu atau bicara pada putra. 

Chika menghela nafasnya dan ia tau saat nya sekarang menjelaskan pada rafa untuk merubah sikapnya pada putra sang suami. 

"rafa ini sudah 1 tahun.Tapi kenapa kamu-"

"stop chika.  Aku bosan mendengar kamu selalu membela dia. Tapi 1 hal yang kamu ingat aku selalu ada untuk kamu ketika si hidung belang itu menyakiti kamu."  tutur rafa dengan penuh emosinya. 

Chika tersenyum simpul karna ia begitu suka jika melihat sahabatnya itu memerahinya dan berujung mengatakan "aku akan selalu ada untuk kamu."

Itulah yg membuat chika begitu menyayangi rafa, bahkan rafa sudah bagai kakak untuk chika. Bahkan putra sering merasa cemburu karna chika lebih sering menghabiskan waktu bersama dengan sahabatnya itu dibanding dengan dirinya. 
Tapi mau apa lagi ia dan rafa bekerja di yayasan yang sama dan tentu keduanya akan lebih sering bertemu setiap harinya.

"sudah lah jangan seperti anak kecil. Sekarang jawab Ada apa kamu menghubungi aku?" tanya chika menyenderkan tubuhnya ke belakang sofa. 

Ia sejenak menikmati sebuah lagu yang terputar dari laptop miliknya sebari mendengarkan Rafa yg menjelaskan tentang yayasan mereka yang semakin banyak donaturnya. 

Tentu chika begitu bahagia mendengar berita itu.  Ini adalah impiannya sejak dulu, mendirikan yayasan untuk anak kurang mampu dan memberikan kebahagiaan untuk anak-anak itu.

"Alhamdulillah. Baiklah besok aku akan datang ke perusahaan itu dan mempresentasikan tentang rencana pembukaan yayasan kita yang baru itu." jawab chika setelah rafa selesai menjeleskan informasi yg membuat chika nampak sangat bahagia.

Setelah perbincangan keduanya usai, chika bergegas menuju kamar kiraya untuk menceritakan kabar baik ini pada Putra. 

Namun langkahnya seketika terhenti ketika melihat putra dan lista yang tengah mengurus bayi mereka bersama-sama. 

"aku tidak perlu mengganggu mereka." gumam chika lirih.

Dengan hati-hati chika menutup kembali pintu kamar raya dan kembali menuju kamarnya. 
Iapun dengan segera kembali menatap layar laptopnya dan menyelesaikan proposal barunya itu. 

"aku harus fokus dengan tujuanku, Dan jika perusahaan ini bersedia mengucurkan dananya, maka aku dan rafa bisa membangun 1 panti lagi." ucap chika pada dirinya sendiri. 
Iapun kembali bersemangat dengan tujuan utamanya dan berusaha melupakan perasaan sakit hatinya melihat kedekatan lista dan putra yang semakin intens.

***

Jessica terbangun dari tidur panjangnya setelah merasakan sebuah kecupan hangat di keningnya,  dan ia tau betul siapa pria yang sudah memberikan kecupan pagi itu Untuknya. 

"good morning Ny. Syahputra." bisik putra yang sudah berdiri di samping ranjang chika. 

"eh mas, jam berapa sekarang?" tanya chika dengan suara lembutnya.
Putra tersenyum lebar melihat wajah cantik chika yang menggemaskan saat baru bangun tidur itu. 

"jam 8." jawab putra santai dan masih tersenyum.

"apa?  Ya ampun.."

Seperti orang kebringsatan chika berdiri dari ranjangnya dan berlalu begitu saja dari putra.
Wanita cantik tersebut langsung meraih ponselnya dan mencari nama rafa.

Your HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang