33

924 67 17
                                    

Putra meghentikan mobilnya tepat di bagasi pribadinya. Sejenak putra menatap ke arah chika yang tengah memandang hampa rumah yang menjadi saksi bagaiman ia melukai chika.

Putra sadar pasti chika kembali teringat dengan semua penghinaan dan juga luka yang diberikan oleh putra. Bahkan putra dapat melihat chika menghela nafas nya dengan berat. 

"apa kamu baik-baik saja?" tanya putra memberanikan diri menyentuh tangan chika.

Chika tersentak kaget namun dengan segera ia memberikan senyuman kepada putra.

"i'm okay mas." jawab chika seadanya. 
"mulut kamu mungkin bisa berbohong chika,tapi tidak dengan mata kamu." batin putra saat melihat bagaimana tatapan sendu chika. 

Putra mengukir senyuman diwajahnya dan meraih kedua tangan chika.

"boleh aku memeluk kamu?" tanya putra hati-hati.

Chika nampak berpikir sejenak, ia juga sungguh sangat membutuhkan pelukan dari putra saat ini sekedar untuk meyakinkan dirinya. Hingga tanpa putra yang memulai chika sudah menjatuhkan tubuhnya kedalam dekapan pria bergingsul tersebut, bahkan dapat putra rasakan pelukan chika yang begitu erat padanya. 

Sejenak keduanya hanyut dalam pelukan hangat itu, seakan saat-saat ini lah yang dirundakan oleh keduanya.
Chika semakin mempererat pelukannya dan membenamkan wajahnya di dada bidang pria yang begitu ia cintai itu. 

"maafkan aku." bisik putra memejamkan matanya. 

Chika tak mau menjawab nya, wanita itu lebih memilih menikmati moment ini dibanding harus mengungkit masa lalu yang sebenarnya tidak ingin ia ingat lagi.

"kembalilah pada aku." lanjut putra seketika membuat tubuh chika menegang. Bahkan bisa putra rasakan pelukan wanita cantik itu mulai mengendur darinya.

Putra mendorong pelan bahu chika, dan ditatapnya mata indah itu dengan penuh penyesalan.

"aku mohon kembali pada aku chika. Kamu tau kamu adalah arah hidup aku, karna tanpa kamu hidup aku begitu kacau." ujar putra meremas tangan chika. Wanita cantik dihadapannya ini tak bergeming sama sekali bahkan ia memilih untuk menundukkan kepalany. "Aku berjanji chika aku tidak akan mengulang kesalahnku lagi, aku ingin membahagiakan kamu chik. Aku mohon." lanjut nya lagi.

Putra terlihat begitu prustasi karena chika tak menjawab nya. Ia pun memberanikan diri mengangkat wajah chika dengan jari nya.

"aku mohon beri kesempatan untuk pria brengsek ini chik." pinta putra sekali lagi. Dan tentu saja chika luluh saat melihat tatapan sendu dari pria yang begitu ia cintai.

Kembali chika memandang putra dengan sangat dalam, bahkan mata chika pun terasa mulai memanas.

"bukankah ini yang kamu inginkan chika?  Lalu tunggu apa lagi?  Segera jawab ya. Dan buat hidup kamu bahagia dengan pria yang kamu cintai." teriak batin chika. 

Kembali ia menatap putra dan berusaha meyakinkan dirinya sendiri.  Hingga akhirnya chika kembali luluh, ia pun mengaggukkan kepalanya.

Ini lah tujuan chika kembali ke tanah kelahirannya, untuk mengejar cintanya. Dan chika berharap putra benar-benar akan memegang janjinya itu. 

"berjanjilah kamu tidak akan mengecawakan aku lagi." ucap chika dengan paraunya.

Putra mengangukkan kepalanya, ia segera menarik tubuh chika kedalam dekapannya. Ia memeluk erat wanita nya itu hingga membuat chika tersenyum lega.

"aku mencintai kamu." bisik putra dan mendaratkan sebuah kecupan sayang di kening chika. 

"aku jugas mas." balas chika yang terlihat memejamkan matanya di saat putra masih mencium keningnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Your HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang