Your Happines 14

401 54 17
                                    

"mas apa kamu yakin akan pergi?" tanya kania tepat dihadapan putra yang tengah menyisiri rambutnya.

Putra tersenyum lebar hingga membuat gigi gingsulnya terlihat dan membuat senyumannya semakin manis. 

"iya, aku mau mengucapkan selamat kepada chika." jawab putra memutar balik tubuhnya. Diletakkannya sisir yang telah selesai ia gunakan di meja rias milik chika yang sampai saat ini masih tertata rapih dan lengkap. 

"aku pikir ini bukan ide yang bagus mas. Kamu hanya akan menyakiti diri kamu sendiri." kania menggelengkan kepalanya dengan lemah. 

Wanita cantik itu melangkah kan kakinya maju beberapa langkah hingga ia dan putra benar-benar berdekatan. Di raihnya tangan putra Serta di remasnya dengan sangat kencang. 

Putra tau maksud dari kania, namun ini sudah menjadi keputusannya. Menghadiri pernikahan dari wanita yang ia cintai.

Putra sendiri tau bahwa hal ini akan membuat dirinya tersakiti, namun ia juga ingin memberikan selamat  kepada wanita yang masih memenuhi hatinya sampai saat ini. 

"kamu tenang aja, aku sudah ikhlas ka." ujar putra kembali tersenyum lebar.  Di lepaskannya genggaman tangan kania. Di lingkarkannya tangan kananya di sekitar bahu wanita cantik itu.

"aku senang karena chika akhirnya mendapatkan suami yang benar-benar baik. Aku percaya pada raffa." jelas putra mulai melangkahkan kakinya. 

Kania hanya bisa mengikuti langkah Putra, ia sudah tidak ingin menanggapi ucapan putra karena rasanya percuma saja.  Pria itu tidak akan mau mendengarkannya. 

Keduanya tiba di ruang keluarga dimana raya terlihat duduk manis di sofa sambil memainkan game di tab nya. 

"hallo princess." sapa putra dengan riangnya. 

Mendengar suara sang ayah membuat kiraya memiringkan kepalanya dan menatap sang ayah.

"papah.!" teriak gadis kecil nya. Kiraya meletakkan tabnya begitu saja diatas sofa, ia mulai berlari kecil ke arah putra dan memeluk kaki panjang sang ayah.

"wow anak papah kok cantik banget sih?" putra mengangkat tubuh sang putri dalam gendongannya sambil mencium pipi kiraya.

"anty kasih ni ke laya." ucap raya menunjuk bando bermotif bunga yang mengiasi kepalanya. 

"ooh, anty kania yang dandanin?" tanya putra masih dengan senyumannya.  Kiraya hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dengan sangat lucu.

"bilang apa sama anty nya ?"

"maacih anty." ucap kiraya dengan gaya polosnya. 

Kania begitu gemas dengan putri dari Putra ini hingga ia langsung mendaratkan sebuah ciuman di pipi kiraya.

"sama-sama sayang." jawab kania tersenyum manis.

"ya udah yuk kita berangkat." ajak putra menatap bergantian pada kiraya dan juga kania. 

***

Putra menghentikan laju mobilnya di basement hotel berbintang yang menjadi tempat acara pelaksanaan resepsi pernikahan antara raffa dan juga chika. 

Pria bergingsul itu terlihat menghirup udara sebanyak mungkin untuk memenuhi rongga paru-parunya yang terasa sesak. 

Kania yang melihat ekspresi pucat putra langsung meraih tangan pria tampan tersebut. 

"mas, lebih baik kita pulang ya." ajak kania yang sungguh tidak tega melihat kondisi putra. 

"hah?" putra memiringkan kepalanya dan menatap kania dengan alis yang terangkat ke atas.

Your HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang