Your Happines 21

360 54 5
                                    

Ardi yang berdiri di belakang punggung tari hanya bisa memandang kedua wanita yang sangat ia cintai. 

Perasaan ardi saat ini tak menentu. Rasa sedih, kecewa, dan juga menyesal kini menjadi satu dalam dirinya.

Ia sedih saat melihat kondisi chika yang sungguh jauh dari kata baik-baik saja.  Ia juga kecewa pada raffa yang tidak jujur padanya tentang kondisi chika. Dan ia juga merasa menyesal karena semua yang terjadi pada chika saat ini adalah karena dirinya. 

Ardi pikir dengan menikahkan chika dan raffa akan membuat chika bisa melupakan putra dan melanjutkan hidupnya. Namun ia salah besar, apa yang saat ini ia lihat adalah kondisi chika yang sungguh jauh dari kata baik dan bahagia.

Tanpa sadar ardi menyeka air mata yang entah sejak kapan mengalir dari sudut matanya. Tubuh ardi terasa kaku, bahkan untuk menghampiri chika saja ia tidak mampu. 

Chika yang tak sengaja melirik ardi, segera berdiri dari tempat tidur nya dan menghampiri sosok sang ayah. 

"kenapa papah menangis?" tanya chika yang sudah berdiri di hadapan ardi. 

Ardi sama sekali tak mampu menatap mata chika yang sayu, ia memilih untuk menundukkan kepalanya.

"chika baik-baik saja pah." suara lemah chika kembali terdengar. Ia meraih tangan ardi serta di remasnya dengan lembut. 

"papah terlihat kurus ?" tanya chika yang masih berusaha tersenyum pada ardi. 

Hilang sudah ketegaran hati ardi, dengan gerakan cepat ia menarik tubuh kurus chika ke dalam dekapannya. 

"maafkan papah." ucap ardi yang mulai terisak. Chika sama terisaknya dalam dekapan ardi, wanita itu seakan menumpahkan semua rasa sakit yang beberapa bulan ini ia pendam seorang diri. 

"papah akan kembalikan kebahagiaan kamu sayang." lanjut ardi lagi, ia sudah cukup melihat chika selalu menderita seperti ini. Dan kali ini ia lah yang menjadi sumber penderitaan putrinya itu. 

"lihat pah." ucapan sinis tari seketika membuat chika melepaskan pelukannya dari ardi dan menatap ke arah sang ibu. 

Chika dapat melihat tatapan tari yang begitu tajam ke arah sang papah, sepertinya sudah banyak hal terjadi diantara kedua orang tuanya yang tidak diketahui oleh chika. 

"kamu bilang chika akan bahagia jika hidup bersama dengan raffa.  Tapi apa? Kamu lihat kondisi putri ku saat ini.!" ujar tari yang terlihat sangat marah. 
Chika kembali menatap kedua orangtuanya secara bergantian.

"mah, sudah." tahan chika mengenggam tangan tari. Ia tidak suka melihat kondisi orang tuanya yang terasa memanas saat ini dan chika tau semua itu dikarenakan dirinya. 

"biarkan chika. Biar pria ini tau seberapa dalam dia sudah menyakiti Putrinya." masih dengan kemarahannya tari tetap menatap sang suami dengan tajamnya. 

"dia bukanlah pria yang sama dengan Pria yang mamah kenal dulu. Dia banyak berubah chika, dan kamu tau? Mamah sudah muak hidup dengannya.!"

Mata chika membulat sempurna saat mendengar kemarahan sang ibu yang sepertinya sudah tak bisa ditahan lagi olehnya.

"mamah.!" pekik chika dengan nada sedikit tinggi. 

"karena dia kondisi kamu jadi seperti ini." isak tari sebari menyentuh kedua pipi chika.

"enggak, semua bukan karna papah. Ini semua adalah takdir chika mah." bantah chika dengan gelengan kepalanya. 

Ia sungguh kembali merasakan sakit saat melihat kondisi kedua orang tuanya saat ini.

Your HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang