Your Happines 15

402 47 7
                                    

"kalian ke mobil duluan ya. Aku mau ke toilet dulu." titah putra pada kania. Putra menyerahkan kunci mobil nya ke arah kania yang tengah menggendong raya.

Kania hanya mengangguk dan menerima kunci mobil milik putra. Gadis ayu itu mulai meninggalkan putra yang masih berdiri di tempatnya. 

Setelah memastikan kania masuk ke dalam mobil, putra rupanya diam-diam kembali masuk ke dalam gedung hotel. 

Dengan langkah pelan putra berjalan menuju salah satu pilar tinggi. Dari posisinya itu putra dapat melihat chika dan raffa yang masih sibuk menerima ucapan selamat dari tamu undangan. Senyuman pun tidak pernah luput dari pasangan yang sangat bahagia itu.

"selamat darl." lirih putra menatap nanar ke arah chika.

"akhirnya kamu mendapatkan pria yang baik dan mencintaimu dengan tulus."

Cukup lama putra menatap ke arah chika, dan ketika dilihatnya seorang pelayan yang lewat di depannya putra langsung memanggil pelayan tersebut. 

"mas." panggil putra. Pria bepakaian hitam putih itu segera menghampiri Putra dengan senyuman ramahnya.

"ada yang bisa saya bantu pak?" tanya pria muda tersebut.

Putra merogoh saku jasnya, setelah mendapatkan apa yang ia inginkan putra menyerahkan kertas itu kepada pelayan.

"tolong berikan ini pada wanita itu." tunjuk putra ke arah chika.

Pelayan tersebut menatap kearah yang ditunjuk oleh putra. Dan setelahnya ia menatap putra dengan tatapan ragu dan takut. 

"kamu gak usah takut. Saya gak berbuat macam-macam kok, ini hanya surat biasa." ucap putra seolah mengerti dengan ketakutan pelayan ini. 

Namun rupanya pelayan tersebut masih terlihat ragu. Putra tidak kehabisan akal, ia segera mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan semua uang berwarna merah yang ada dalam dompetnya. 

"apa cukup?" tanya putra melirik ke arah uang yang sudah diletakkannya dalam genggaman pelayan hotel tersebut. 

Melirik lembaran uang yang cukup banyak membuat sang pelayan menganggukkan kepalanya.

"jangan sampai ada yang tau. Bilang dari putra." pesan putra sebelum pelayan itu pergi.

Pelayan tersebut mulai menghampiri pelaminan dimana chika berdiri.  Ia sengaja membawakan minuman untuk chika sebagai alasan nya. 

"bu." panggilnya dengan nada pelan dan ragu.

Chika yang menyadari kehadiran pelayan muda tersebut mengalihkan pandangannya ke sebelah kiri sedang raffa terlihat sibuk memainkan ponselnya.

"pak putra." bisiknya sebari menyerahkan sebuah gelas minuman berwarna. 

Chika yang mendengar nama putra dengan cepat meraih gelas tersebut dan merasakan ada sebuah lipatan kertas.

Wanita cantik tersebut langsung mengerti dan menganggukkan kepalanya.

"terimakasih." balas chika tak kalah pelannya.

Merasa tugas nya sudah selesai sang pelayan meninggalkan chika dan kembali melanjutkan pekerjaannya. 

Sedang chika buru-buru menaruh lipatan kertas tersebut ke dalam tas tangannya. Mata chika mulai berkeliaran mencari sosok pria yang masih ia cintai, dan ketika melirik ke arah pilar. Chika dapat melihat sosok pria bergingsul itu berdiri dengan tegap dan tangan nya yang dimasukkan kedalam saku celananya. 
Pandangan keduanya bertemu dan saling mengunci, baik chika dan putra bisa jelas melihat kesakitan dan kekecewaan yang terpancar dari tatapan keduanya.

Your HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang