48 | Bad Cat

282 23 1
                                    

"Ayah, kenapa Chanchan selalu tinggalkan tikus mati depan rumah kita?" Tanya anakku dengan polosnya.

Aku sangat senang dengan rasa ingin tahunya yang tinggi.

“Macam ni sayang, penjelasannya agak lawak. Kucing tak tahu manusia tidak berburu macam mereka, jadi mereka membawa tikus untuk membantu kita sebab dia fikir kita adalah kucing yang susah”

Kemudian, aku membawa anakku tidur lalu ku kucup keningnya dan kedua matanya mulai terpejam. Setelah itu, aku kembali untuk menyempurnakan rancangan besarku. Malam ini adalah saatnya. Malam dimana aku akan menuntut balas pada manusia yang telah meragut nyawa isteriku. Aku menyusun rancanganku dan menyiapkan peralatan, lalu pergi menuju ke rumahnya.

Namun dia tak ada. Aku sudah mengawasi setiap gerak-gerinya. Sepatutnya dia ada di sini. Akhirnya aku putuskan untuk balik dengan frustasi dan bingung, mulai meratapi nasib isteriku lagi atas ketidakadilan hukum yang menimpa kami. Dengan longlai aku membuka pintu rumah. 

Dan aku melihat lelaki itu. Atau setidaknya, mayat lelaki itu kaku di lantai. Seseorang menusuknya sampai mati, namun genangan darahnya sudah dibersihkan. Tanpa kekacauan sedikitpun. Otakku mulai dipenuhi kebingungan dan kesedihan. Kemudian, aku dengar pintu bilik anakku dibuka.

“Jangan risau ayah, Minseok tahu ayah memang susah dalam hal ini, jadi Minseok nak tolong ayah”

“Jangan risau ayah, Minseok tahu ayah memang susah dalam hal ini, jadi Minseok nak tolong ayah”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CreepypastaWhere stories live. Discover now