50 | Jane The Killer Part 2

207 12 2
                                    

Aku meninggalkan surat itu di mejanya dengan tulisan tertanda “J” sebelum kelas dimulai,kemudian aku meniggalkan ruangan. Ketika aku masuk kembali jeff sudah ada di bangkunya dan catatan itu hilang.

Hari sabtu datang dan aku sendirian dirumah saat orang tuaku sedang bekerja
. anak di sebelah rumah sedang berulang tahun. Pada saat itu aku membiarkan jendelaku terbuka karena aku ingin udara dingin masuk ke dalam kamarku saat aku sedang mengerjakan Prku. Tapi suara anak-anak sangat keras sehingga aku mendekati jendelaku. Dia sedang berlarian memakai topi koboy palsu dan membawa senjata mainan. Dia terlihat sangat aneh sehingga aku tertawa.

“Mungkin dia bukan seorang monster seperti apa yang aku pikirkan”fikirku. Malu pada diriku sendiri karena telah mencurigai bahwa ia monster.

Saat aku akan menutup jendela kau melihat Randy dengan kawan-kawannya menaiki skateboard menuju tempat dimana jeff berada

“Tidak lagi”kataku membuka jendela.

Aku melihat jeff dan randy terlibat dalam sebuah pembicaraan kecil tapi aku tak dengar apa yangmereka katakan karena teriakan anak-anak. Kemudian Randy berlari ke arah jeff dan menjatuhkannya. Aku hampir ingin mengambil handphone dan menelfon 911ketika aku mendengar Troy dan Keith berteriak “jangan ada yang mengganggu atau nyawa kalian akna terbang!” aku melihat keluar jendela lagi dan melihat mereka membawa senjata di tangan mereka.

Aku tidak bisa memanggil bantuan tanpa membahayakan jiwa orang. Aku tidak bisa menelfon 911 lagi, batrai ponselku sudah habis.

Jeff ada disisinya ketika Randy akan menendang wajah Jeff ia memuntir kakinya .Randy terjatuh ke tanah dan jeff berusaha masuk ke rumah lalu Troy memegang kerah bajunya dan melemparnya ke arah rumah. Aku mendengar kaca pecah aku tahu mereka akan membunuhnya.

“Randy kau bangsat!” aku berteriak ke arahnya. Tapi ia tak bisa mendengarku karena teriakan anak-anak.

Aku tidak bisa menunggu lagi, akupun berlari menuju kamar orang tuaku mencari ponsel ayahku, berharap ia lupa membawnya. Jantungku bertedak dengan keras di dadaku. Tahu bahwa semakin lama kau memanggil bantuan. Semakin tinggi kesempatan orang akan mati pada saat  itu juga. Akhirnya aku menemukan ponsel ayahku dibawah bantal. Tak ada waktu lagi aku langsung memencet nomornya.

“911 ada yang bisa dibantu?”

“aku butuh bantuan keadaan darurat terjadi di rumah sebelahku!seseorang berkelahi! Mereka membawa senjata cepatlah!”

“baiklah nona kau harus memberitahu kami alamatnya dan aku akan mengirimkan bantuan secepatnya”

Aku cepat-cepat memberitahunya alamatku dan alamat rumah sebelahku.

“aku mohon cepatlah!”kataku.

“baiklah tetaplah di-BANG BANG BANG!

Aku mendengar suara tebakan yang sangat keras dari rumah sebelah.  Aku terkejut dan menjatuhkan ponsel, ponselnya jatuh ke lantai dan rusak. Kemudian aku berlari menuju jendela kamarku mencoba melihat apa yang telah terjadi. Tapi kemudian saat aku mengeluarkan kepalaku keluar jendela aku mendengar suara semburan api dan teriakan... aku akan membuat Jeff berteriak seperti itu lagi ketika aku menjumpainya. Satu-satunya hal yang saya dapat membandingkannya dengan sesuatu adalah teriakan kematian binatang. Itu adalah waktu yang sangat menakutkan. Tapi sekarang itu terdengar seperti musik bagiku dan tidak ada yang aku ingin dengar lebih banyak di dunia daripada dia berteriak. 

Aku melihat api keluar dari rumah itu seperti naga. Aku berlari menuruni tangga secepatnya dan mengambil pemadam api dari dapur dan segera berlari keluar. Saat akuberlari aku mengeluarkan pin untuk menggunakan pemadam api itu . untungnya pintu tak terkunci aku langsung masuk dan saat aku melihat keadaan jeff, aku terdiam membeku. 

CreepypastaWhere stories live. Discover now