Thank you namja_kkamjong88 for this beautiful cover^^
Akhir akhir ini, kulihat Irene sering bermain sendiri di halaman belakang. Sendiri. Iya, sendiri. Pelik. Dia berdialog seakan akan dia bermain bersama kawannya.
"Irene sayang, makan dulu nak," ucapku pelan.
"Tak nak! Nanti saja! Kasihan kalau dia ditinggalkan sendiri" balasnya.
Aku terpegun. Dia? Siapa dia yang Irene maksudkan ?Aku tahu, dia indigo(?). Dia memaksa padaku untuk dibukakan hijabnya. Untuk apa? Budak kecil seperti Irene merengek meminta hal seperti itu. Sungguh tidak wajar.
"Jangan pergi kemana mana! Boleh berenang di kolam, tapi jangan lama sangat nanti sakit." ujar Irene. Dari sini terdengar pelan, dia berada di pinggir kolam renang. Aku diam saja. Wajar kalau Irene seperti itu. 2 tahun kebelakangan ini, setelah dibukakan hijabnya, dia sering seperti itu.
"Aku nak makan! Cepatlah! Nanti dia marah!" bentak Irene sambil memandangku.
"Irene lebih sayang omma ke dia?" tanyaku spontan. Dia memandang kolam. "Dia," ujarnya.Aku diam memandang Irene penuh kasih. Menahan tangis sungguh tak nyaman! Kelenjar air mata ini tak berani menampung jutaan kesedihan dari tahun lalu. Setiap aku menayakan pertanyaan itu, spontan Irene menjawab namanya. Dia, entah siapa dia, manusia terkasih yang pernah Irene kenal. "Irene sayang.., omma ada di sini!"
"Peluk omma, baru makan." kataku dengan senyum lirih.
Tangan Irene sudah siap memelukku. Entah apa yang membuatnya meninggalkan ku sendirian lagi."Dahlah, anak itu Indigo ambil sahaja anak angakat untuk gantikan tempat Irene biar kau bahagia," suara suamiku memecah keheningan. Sontak saja aku terkejut.
"Andwae. Aku sayang Irene." jawabku ragu.
Pagi ini tak secerah pagi di tahun lalu, Irene hilang. Entah kemana perginya. Dia tidak ada disampingku. Aku bergegas mandi dan berpakaian. Meninggalkan suamiku yang tengah sibuk dengan laptopnya.
"Yah, saya berangkat cari Irene."Salamku.
"Hati hati. Mian tak boleh tolong, banyak kerja!" pekik suamiku. Sudah sebulan Irene hilang dari rumah. Entah mengapa hati ini terasa rapuh. Rindu sekali dengan pekikannya pada Momo. Rindu semua dari Irene.
Aku menangis semahu - mahunya, mengeluarkan kesedihan yang amat mendalam."Omma, janganlah sedih Irene ada disamping omma, dibelakang omma, Irene tau ini sulit. Tapi Momo mengubah semuanya. Semuanya omma, Irene nak kita bersama." lirihan suara Irene terasa sangat dekat di telingaku. Dekat. Dekat sekali.
Pisau tajam sempurna menusuk tubuhku. Aku tak sadarkan diri. Mungkin sekarat. Lalu mati.
Cup!
"Irene sayang omma lebih dari siapapun. Gomawo sebab temankan Irene kat sini," Irene mengucup keningku lembut.
Aku tahu,
Aku mati.
Diary,,
Irene, anakku sayang, omma tak ajar kamu jadi Psycopath,
Kenapa kamu bunuh omma sayang? Omma tau, Irene nak kita bersama lagi tapi bukan macam ni caranya, omma sekarang tahu siapa 'DIA' ayahmu terkasih kan sayang?, sanggup dia bunuh Irene, rupanya dia pembunuhnya. Hah. Dasar pemuja setan!Sekarang, kita mati, bersama..
Bersama.. Sekeluarga...
YOU ARE READING
Creepypasta
HorrorIni hanyalah cerita seram yang menggunakan nama artis korea. Happy reading^^ Thank you @yoonha0504 for this beautiful cover^^ Start : 03/02/17 #12 in horror on 030717 @Iceuhyun story 2017