27 Bertemu

870 52 3
                                    


Seseorang yang tengah berjalan dengan hati-hati dan terkesan seperti maling mengintip di balik jendela. Melihat apakah ada orang atau tidak, dia tidak ingin ketahuan seperti waktu itu, dan untungnya dia berhasil melarikan diri sebelum Alen benar-benar melihat kehadirannya.

"Gue yakin lo bakal balik lagi," ucap Alen yang sontak saja membuat orang itu terkejut, dia hendak lari, tapi tangannya buru-buru dicekal oleh Alen.

"Lepasin gue," ucap orang itu memberontak, tapi percuma tenaga cowok lebih kuat dari tenaga cewek.

Alen tidak ingin melepaskan cekalannya, dia memegang bahu cewek itu, dan memaksa cewek itu untuk berbalik. Alen hanya ingin tahu wajah gadis itu.

Dandra yang baru saja datang kaget ketika melihat Alen memgang tangan seorang cewek. Itu bukan Day, dan Dandra merasa kecewa dengan cowok itu, dia sudah punya pasangan, dan masih saja mencari cewek lain. Ternyata semua laki-laki itu sama saja. Sama-sama berengsek.

"Alen!" teriak Dandra, buru-buru dia mendekati cowok itu.

Orang yang tangannya dicekal oleh Alen menegang ketika mendengar suara Dandra, dan kali ini dia akan ketahuan, dan dia tidak tahu apa yang akan dikatakan cewek itu nantinya.

"Lo," ucap Dandra sambil menunjuk orang itu dengan telunjuknya, dia sudh siap untuk memaki-maki cewek itu, tapi itu tidak jadi ketika orang itu berbalik, dan cengengesan tidak jelas.

"Pagi, Dan," ucapnya meringis.

Dandra kaget melihat Gadira yang ada di hadapannya, dia tampak gugup dan takut. Spontan saja Dandra tersenyum dan memandang cewek itu curiga.

"Jelasin sama gue," ucap Dandra.

Gadira hanya menghembuskan napasnya pelan, dan dia harus menanggung malu menceritakan semuanya pada Dandra.

***

"Jadi gitu," ucap Gadira sambil memandang Dandra dan Alen secara bergantian, jujur saja dia sangat malu saat ini.

"Lo suka sama sahabat gue sendiri, tapi nggak bilang. Kalo gue tau dari awal, kalian berdua udah gue jodohin," ucap Dandra sambil menjitak kepala Gadira, dan gadis itu hanya meringis kesakitan.

Alen memandang gadis yang ada di hadapannya, dia merasa mengingat sesuatu, tapi dia lupa itu apa yang jelas sesuatu yang susah untuk dikatakan.

"Dia siapanya lo, Dan?" tanya Alen menatap Dandra lekat, dan sampai saat ini Alen masih berharap Dandra mengingat semuaya. Mengingat tentang dia.

"Dia itu sepupu gue, emang dasarnya bego, sih," ucap Dandra sambil menatap cewek itu jengkel.

"Sekarang lo bisa apa? Alen udah punya pacar," balss Dandra lagi.

Gadira hanya menunduk, dia tahu kalau dia sudah terlambat, dan lagi pun dia tidak yakin Alen mau menerimanya jika cowok itu belum punya pacar. Inginnya, sih Gadira menjadi pengagum rahasia saja. Mengagumi tanpa dicintai, dia sudah pasrah akan hal itu, tapi karena kebodohan dan kecerobohannya, dia jadi ketahuan. Bukan hanya oleh sepupunya, tapi juga oleh orang yang dia sukai, dan rasanya dia ingin membuang mukanya saat ini juga.

"Gue nggak tau," balas Gadira sambil menunduk.

Alan Dan Alen (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang