32 Ketahuan

1.2K 61 0
                                    

Alan memandang Day yang tengah sibuk dengan ponselnya. Entah apa yang dikerjakannya di sana. Alan tidak tahu, dan tidak ingin tahu, tapi ada suatu perasaan yang janggal terasa di dalam hatinya. Seperti perasaan bersalah yang begitu besar, tapi dia melihat Day terlihat baik-baik saja tanpa ada perasaan yang mengganggunya.

"Day, kamu nggak ngerasain apapun gitu?" tanya Alan menatap Day yang kini sudah beralih dari ponselnya.

"Ngerasain apa? Kalo deg-degan karna jalan sama kamu, sih iya," ucap Day sambil tersenyum jahil, tapi kali ini Alan tak ingin membalas senyum gadis itu.

"Cuma itu?" tanya Alan dengan wajah datarnya, dan Day hanya mengangguk.

"Emangnya kenapa?" tanya Day penasaran, kenapa tiba-tiba Alan menanyakan hal itu padanya.

"Bukan apa-apa, lupain aja," balas Alan yang kini meminum miumannya.

***

Alen memasuki kedai es krim bersama dengan Dandra. Dandra bilang, dia ingin jalan-jalan, tapi Riva tidak bisa pergi dengannya karna sibuk, dan Dandra memaklumi akan hal itu, tapi untung saja Alen mau pergi bersamanya, karna dia juga tidak ada acara dengan Day.

 Dandra bilang, dia ingin jalan-jalan, tapi Riva tidak bisa pergi dengannya karna sibuk, dan Dandra memaklumi akan hal itu, tapi untung saja Alen mau pergi bersamanya, karna dia juga tidak ada acara dengan Day

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita duduk di mana?" tanya Dandra sambil melihat-lihat tempat duduk di sekelilingnya.

"Paling sudut sana," ucap Alen sambil menunjuk tempat duduk yang terlihat paling pojok.

"Oh, ya udah deh," balas Dandra.

Dandra sibuk membalas pesan yang dikirimkan oleh Riva, cowok itu akan sangat bawel kalau mengetahui Dandra jalan dengan cowok lain walaupun itu dengan Alen.

Sambil menunggu pesanannya Alen mengeluarkan sebuah balon berwarna merah dari dalam saku kemejanya, dia mulai meniup balon itu. Bukan apa-apa hanya untuk ksesenangan baginya, dan Dandra tampak tak merasa terganggu karna itu.

"Entar balonnya lo ke manain?" tanya Dandra.

"Gue letusin," ucapnya sambil tertawa. Ya, memang itu kebiasaan cowok itu. meniup, dan meletuskan balon yang dia tiup sendiri.

"Cari capek aja, sih," ucap Dandra sambil tertawa.

***

Sambil menikmati es krim pesanannya Alen melihat keadaan sekitar hingga matanya melihat Alan bersama Day yang tengah tertawa. Padahal waktu dia akan mengajak gadis itu jalan, dia bilang sakit, dan apa ini? Kenapa dia malah berada di sini bersama saudaranya?

"Dan, gue pergi sebentar, ya," ucap Alen sambil beranjak dari tempatnya, dan Dandra hanya mengangguk, dia tidak ingin tahu ke mana Alen pergi, tapi mendadak ia menyadari kalau nada bicara Alen tadi tidak seperti biasanya, dia pun menolehkan wajahnya melihat ke mana Alen pergi, dan dia terkejut begitu melihat Alen menghampiri meja Alan dan Day.

"Orang sakit bisa ketawa lepas gitu, ya? Terus, boleh makan es krim juga, ya? Terus harus berduaan sama Alan gitu?" tanya Alen membuat Alan kaget seketika begitupun dengan Day.

Alan Dan Alen (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang