Prologue

1.5K 124 7
                                    

Langit terlihat muram hari ini, kepakan-kepakan sayap kecil senada dengan langkah-langkah kaki dari segelintir orang yang berlalu-lalang. Angin bertiup perlahan namun menusuk, mengusir para pejalan kaki agar segera memasuki rumah mereka masing-masing.
Namun angin itu tidak berpengaruh sedikit pun kepadanya. Gadis itu tetap bergeming. Sekali lagi angin berhembus, kali ini cukup kencang, gadis itu bahkan membiarkan beberapa helaian rambut coklat sepunggungnya menari-nari di wajahnya.

Gadis itu tengah berdiri di tengah hiruk-pikuknya keramaian, tatapannya menerawang jauh, waktu seakan bergerak dengan cepat.

Andaikan dunia ini seperti mendengarkan alunan sebuah lagu, maka sesekali ia akan menekan tombol pause, dunia ini akan terhenti sejenak dan ia akan merasa sangat tenang jika hal itu terjadi, juga ia bisa menyeret lagu itu sesuka hatinya agar bisa diputar dari awal lagi.

Buliran air akhirnya jatuh ke bumi, beberapa pejalan kaki berlari-lari kecil menuju tempat berteduh, beberapa orang dari mereka bahkan sempat menabraknya, dengan tatapan seolah menyerukan 'Minggirlah, kau menghalangi jalanku' tetapi gadis itu tidak mengacuhkannya.

Ia menatap awan pekat beserta rintikan-rintikan hujan di atasnya. Ia tersenyum tipis. Sangat tipis.
"Kau bahkan tidak bisa menahannya, kau tidak bisa melindungi pertahananmu sendiri."
Perlahan air matanya pun luruh seiring dengan berubahnya rintikan kecil itu menjadi hujan berisik.

'Bogoshipeoyo..'
(aku merindukanmu)

Save Me ; JJK  [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang