Bad luck

346 63 0
                                    

"Aku ingin naik sepeda besok!" aku melangkahkan sembari menghentakkan kakiku di setiap langkah saat memasuki rumah.

Aish! Ibu dan ayah membohongiku!

Aku menghempaskan tubuhku di sofa mahal berwarna abu-abu di tengah ruangan.

Biarkan saja sinar matahari merusak kulitku atau make up-ku luntur sebelum tiba di sekolah!

Aku tidak peduli!

Mulai besok aku tidak ingin naik mobil lagi! Aku tidak ingin menuruti perintah ibu yang menyuruhku menaiki benda beroda empat itu.

Mereka mengkhianatiku.

Baiklah, menurut kalian ini adalah hal yang kekanak-kanakan atau hal yang tidak penting.
Tapi coba rasakan bagaimana rasanya orangtuamu tidak bersamamu lebih dari berminggu-minggu?

Kalian akan sangat merindukannya, walaupun harta bergelimang di rumah ini bagiku itu tidak penting. Aku hanya membutuhkan mereka.

You just haven't seen life from my side.

Terlihat Jung Ho memasuki ruangan lalu berjalan menuju kamarnya, "Bibi Jung sedang keluar katanya ia sedang mengurus sesuatu. Jika kau lapar katakan saja, aku akan memasak untukmu."

Ia berkata tanpa menoleh ke arahku.
Kau pikir aku mau memakan masakanmu?

Aku memutar bola mata lalu menghembuskan napas kasar.

Aku tidak mengerti dengan mood-ku sendiri, sangat mudah berubah.
Sangat labil.

Kenapa ibu dan ayah begitu sibuk?

Ah, terserahlah.

Baiklah, akan aku jelaskan kenapa mood-ku langsung down saat aku memasuki rumah ini. Sesaat sebelum aku melangkah keluar dari mobil aku menerima sebuah pesan singkat dari sekretaris perusahaan ayah, bisa kalian tebak isi pesan itu.

Ya. Mereka tidak akan pulang sampai musim gugur ataupun musim dingin berakhir karena masalah proyek besar perusahaan ayah dan yang membuatku semakin kesal mereka diam-diam pergi ke Jepang tanpa memberitahukan ku-untuk menyelesaikan proyek yang aku sebutkan tadi.

Jadi kalian tahu maksud perkataan
'Mereka-membohongi-ku'?

Mereka telah berjanji bahwa malam ini kami akan makan malam bersama.

Aku menghela napas panjang. Mereka akan pulang bulan Maret, saat hamparan putih telah mencair dan digantikan dengan warna-warni bunga sakura, saat itu mereka akan pulang.

Aku beranjak lalu melangkahkan kakiku menaiki undakan-undakan tangga keramik putih di depanku.
Tanganku sibuk merapikan rambut panjangku dan sebelah tanganku yang bebas sedang menggeser-geser lockscreen di ponselku, tidak berniat membuka kuncinya-jari-jariku tidak mau diam.
Seolah benda ini lah yang menyebabkan mood-ku berantakan.

•••

"Gadis itu benar-benar!"

Kenapa mood-nya cepat sekali berubah? Bukankah tadi ia terlihat baik-baik saja?

Aku menempatkan diri di kursi belajar lalu menghidupkan lampu kecil di dekatku. Sebelah tanganku perlahan membuka laci meja lalu mengeluarkan seuntai liontin cherry blossom perak. Ujung garis bibirku melengkung ke atas.

"Bagaimana caranya aku mengembalikanmu?"

Aku menimang-nimang liontin itu.

Pemilik liontin ini tidak sengaja meninggalkannya di bangku taman kebun binatang waktu itu.

Save Me ; JJK  [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang