"Aku hanya ingin kau menatapku. Itu saja."
•••
K
ata-kata itu seakan menghipnotis Jang Mi, mematikan fungsi syaraf gadis itu.
Jang Mi masih menatapnya, bibirnya terkatup rapat seluruh anggota tubuh seolah membeku di hadapannya.Jung Ho balas menatapnya, berbeda dengan Jang Mi ia berpikir sejenak lalu memutuskan bahwa ia sudah memantapkan hatinya untuk gadis ini.
Jung Ho menarik napas, perlahan kedua tangan Jung Ho memegang pipinya-menenggelamkannya di balik telapak tangan lebarnya.
Rasa panas mulai menjalari pipi Jang Mi, ia yakin pipinya pasti sudah memerah seperti kepiting rebus saat ini.
Jung Ho memejamkan matanya.
Aku akan mengerahkan seluruh jiwaku untuk melindungimu.
Ulji malgo... (Jangan menangis)
Apeuji malgo... (Jangan sakit)
Geunyang, useojwo. (Hanya, tersenyumlah)Jung Ho menundukkan kepalanya menghapus jarak di antara keduanya.
Aku tidak ingin kau sakit lagi, berbahagialah.
Jung Ho tersenyum.
Berapa kali aku telah menciummu?
Terpaan lembut napas Jung Ho seolah mematikan sistem syaraf gadis itu.
Tatapan Jang Mi lurus-kosong-saat merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya, lalu sedetik kemudian ia buru-buru menutup mata.•••
Dentuman piano terdengar sumbang karena jari-jari sang pemain menekan tuts-tutsnya secara tak acuh.
Suara sumbang dari piano itu terhenti seiring dengan suara ketukan di pintu kamarnya,
"Nona, aku membawa susu hangatnya"
Jang Mi menggigit bibir bawahnya,
Apa yang harus aku lakukan?
Ia beranjak lalu melangkah secara tergesa menuju kamar mandi.
Perlahan daun pintu terbuka secara perlahan-Jung Ho melangkah waspada-ia takut pemilik kamar akan meneriakinya karena memasuki kamarnya tanpa izin, tapi biasanya ia juga seperti ini.
Kosong.
Gemercik air tiba-tiba terdengar dari balik pintu kamar mandi.
Ia mangut-mangut seolah mengerti akan sesuatu, perlahan ia meletakkan nampan dengan segelas susu di meja;sementara itu matanya menelisik ke segala penjuru ruangan.
Mencari benda yang telah lama ia cari.
Ia mungkin akan mendapatkan sebuah fakta dari semua hipotesis-hipotesis aneh di otaknya setelah menemukan buku itu.
Satu persatu ia membuka laci buku di meja belajar Jang Mi, matanya berkilat, tangannya dengan lincah menepikan satu persatu buku yang telah ia lihat.
Nihil.
Lalu tangannya menarik gagang laci di bawah rak atas buku.
Ia menemukannya.
•••
Jang Mi menyisir rambutnya perlahan, pikirannya tengah teralihkan oleh seseorang yang tengah berbicara dengannya di seberang telepon."Reuni? Ini bahkan belum satu minggu kita lulus."
Ia menghembuskan napas perlahan.
Geum Eun Na selalu memaksakan kehendaknya secara sepihak!
"Oke, oke! Aku kesana 30 menit lagi."
Ponsel itu memantul di tempat tidur miliknya setelah pemiliknya melemparkannya secara sembarang.
Aku tidak mood untuk keluar kamar dan bertemu dengan Jung Ho saat ini.
Hah? Jung Ho? Memang kenapa dengannya? Ada apa?Ah bukan, bukan, lebih tepatnya ada apa dengan diriku?
Jangan bahas dia lagi!!Jang Mi menghembuskan napas frustasi lalj mengacak-acak rambutnya.
Diriku semakin aneh saja setiap harinya.•••
Jang Mi melirik sekilas jam tangannya lalu kembali menghadap dinding kaca-menonton jalanan di balik dinding kaca, lalu menggeram kecil.Geum Eun Na kau terlambat!
Jang Mi menggerutu di dalam hati, seseorang yang mengajaknya bertemu dalam 30 menit, nyatanya mengingkari perkataannya sendiri.
Drtt..drt
Ponselnya bergetar tanda ada pesan baru.
From : Ahjussi cerewet
Jang Mi-ya aku keluar kota untuk mendaftar sekolah. Selama aku tidak di rumah jangan coba-coba keluar sendirian! Ingat juga, kenakan gelang pemberianku!
Arraseo... Arraseo! (Iya, iya!)
Aku tengah memakainya sekarang. Jung Ho sialan! Kau kira aku anak-anak?Ck!
Ponselnya kembali bergetar kini nama Geum Eun Na tertulis di layarnya, Jang Mi menggeser tombol hijau lalu menempelkan ponsel itu di telinganya.
"Yak neo! Kau tahu aku menunggumu begitu lam-Eun Na-ya? Wae ureo? Gwaenchana? Yak naega andeulyo?!"
(Hei kau! //Kenapa kau menangis//kau baik-baik saja?// Hei kau tidak mendengarku?)
Jang Mi beranjak dengan panik, ia mendengar suara serak serta tangisan dari Geum Eun Na.
Apa yang terjadi?
"Jang Mi-ya kau... Kau se..baiknya cepat pergi dari sana! Eosoyo!" (Cepat!)
"Wae geuraeyo? Yak! Geum Eun Na!" (What's going on there? Hey!)Tiba-tiba panggilannya terputus digantikan dengan pesan masuk.
From : Ahjussi cerewet
Kau tidak membaca pesanku? Aku dengar kau keluar sendirian! Tunggu beberapa menit lagi sopir pribadi mu akan menjemput mu.
Berbahaya keluar sendirian!
Ponselnya terlepas dari genggamannya setelah seseorang membekap mulutnya dari belakang.To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me ; JJK [COMPLETE]
FanfictionApa jadinya jika seorang majikan jatuh cinta pada bodyguard-nya sendiri? Oh Jang Mi, seorang gadis yang memiliki masa lalu kelam, kemudian diadopsi dan berhasil menjalani hari-harinya tanpa pembullyan lagi. Tanpa ia sadari seseorang sedang mengintai...