;—Not 우연 but 운명—;•••
Jung Ho melepaskan sepatu bermerk-nya dengan tergesa lalu berlari ke arah ombak yang tengah menggulung sedang di depannya.
Tingkahnya saat ini seperti anak kecil.Perlahan aku melepaskan high heels-ku kemudian berjalan mendekatinya.
Manik mata coklat Jung Ho berkilat ringan saat menatapku, ia tersenyum lebar—menampakkan barisan rapi gigi kelincinya.
Aku mengulurkan sebelah tanganku;Jung Ho menyambutnya lalu membawaku mendekat ke arahya.
Awan telah berubah warna menjadi kuning keemasan, matahari di ufuk barat masih menyisakan setengah badannya.
Desir angin berbau garam menyambut wajahku, menerbangkan helaian rambutku dengan kasar, berulang kali aku harus menyisir rambutku ke depan.Kami berjalan beriringan sambil menautkan tangan, aku menoleh dan mendongak untuk menatap Jung Ho.
"... Dan karena itulah aku memutuskan untuk menjadi seniman,"
"Kau yakin itu hanya karena pujianku waktu SMA?"
Jung Ho balas menatapku lalu mengetuk-ngetuk kening dengan jari telunjuknya, "Pujian tidak sopanmu itu seolah menancap di kepalaku. Kau tahu? Setiap aku putus asa atau pikiranku blank aku selalu memikirkan kata-kata itu."
Aku tertawa keras, aku dan iapun tahu bahwa saat itu aku mengatakan hal yang menampakkan kecemburuanku terhadap lukisannya, "Benarkah? Hatiku rasanya lega karena telah menjadi panutan bagi seseorang."
Aku mengusap air yang menggenang di sudut mataku karena terlalu banyak tertawa. Jung Ho memukul pelan keningku. "Ya! Pabo-ya, kenapa kau terlihat mengejekku eoh?""Apa terlihat begitu jelas?"
Jung Ho merengut, kembali aku melontarkan tertawaanku.Jung Ho menjauh dari genggamanku, ia berlari menuju air laut.
Membungkuk lalu sengaja menyipratkan air ke arahku. Aku berkelit menjauh.
"Ya! Hentikan!"
Jung Ho berlari ke arahku.Jeon Jung Ho sudah tidak waras!
Ia terus mengejarku, aku berlari menghindarinya sejauh mungkin. Dia itu manusia atau cheetah 'sih?!
"Yaaa! Jeon Jung Ho... Berhenti mengejarku!!" Teriakku di sela-sela lariku.
Jung Ho tertawa sambil meneruskan larinya, anak ini memang tetap menyebalkan dari dulu.Di sela-sela larinya Jung Ho terpeleset kecil namun ia tidak terjatuh, ia berhasil menyeimbangkan tubuhnya dan kembali berlari mengejarku.
Kenapa ia tidak terjatuh saja tadi? (-_-)
Di saat kecepatan berlariku berkurang, Jung Ho menangkap coat-ku lalu menarikku ke arahnya. Aku terhuyung-huyung ke belakang.
Dengan sigap ia menyentuh punggung dan kakiku—menggendongku dengan bridal style.
Aku meronta-ronta, tapi sayangnya ia memegangiku dengan kuat.
Ia menatapku mengejek, dadanya terlihat naik-turun seirama dengan detak jantungnya yang berdegup keras karena lariannya tadi."Aku akan menjatuhkanmu..."
Kurasakan pegangannya di tubuhku melonggar, "Yaaa! Kau mau mati 'hah? Jangan lepaskan aku!"Jung Ho berjalan menuju pesisir pantai, aku mengeratkan pelukanku di lehernya, "Jika kau berani menjatuhkanku di sana, kau akan mati di tanganku!" Ancamku.
Jung Ho mengerucutkan bibirnya, mengejekku.Kini ia berlari sambil membawa tubuhku di tangannya, aku meronta-ronta mencoba melepaskan diri.
"Kyaaa..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me ; JJK [COMPLETE]
FanfictionApa jadinya jika seorang majikan jatuh cinta pada bodyguard-nya sendiri? Oh Jang Mi, seorang gadis yang memiliki masa lalu kelam, kemudian diadopsi dan berhasil menjalani hari-harinya tanpa pembullyan lagi. Tanpa ia sadari seseorang sedang mengintai...