Just a Lie

286 53 3
                                    


"Tunggu sebentar Yoon Se Won!" Jung Ho merentangkan tangannya memblokir langkah milik Se Won.

Se Won melemparkan tatapan tajam ke arah Jung Ho, ini waktunya Jung Ho untuk meminta penjelasan dari perkataan Se Won tempo hari.

Bagaimana aku bisa berhenti sampai di sini?

"Sudah kubilang jangan mengganguku lagi!"
Kembali Se Won menghempaskan tangan milik Jung Ho, "Se Won-ah.."
"Aku tidak sedikit pun menyukaimu, kau ku anggap sebagai sahabatku sendiri tidak lebih!"

Jung Ho kembali menarik tangan Se Won, kini ia memeluknya paksa.

Se Won mendaratkan tamparannya di pipi Jung Ho,

"Jangan menyentuhku!"

Jung Ho mematung. Untuk pertama kalinya Se Won menamparnya, Jung Ho juga menangkap sesuatu yang janggal di kalimatnya, "Yang boleh memelukku hanya... hanya.." suara Se Won bergetar, buliran bening meluncur dengan mulus di pipinya.

Hanya Dong Woo? Begitu?

Se Won melangkah mundur dan berlari menjauh...

"Tidak ku sangka kau begitu mencintainya,"
Jung Ho melirik tangannya,

Bagaimana ini?
Haruskah aku mundur saat segalanya sudah mencapai titik ini? Sudah sejauh ini?

Apa boleh buat.. cinta pertama memang tidak pernah berhasil.

Tidak ada pilihan lain selain mundur.

•••

Gadis itu melempar sedotan dengan sembarang lalu meneguk jus itu langsung dari gelasnya hingga tandas, hidungnya telah memerah akibat mabuk. Laki-laki yang sedari tadi bersamanya telah mohon diri untuk pulang karena dia telah dijemput.

Ia mengumpat lagi, mengasihani diri sendiri, mengutuk seseorang bertubi-tubi.

Ia berdesah kesal, kenapa tidak ada seorang pun menjemputnya? Cafe itu terlihat jarang dari pengunjung, ia membentur-benturkan kepalanya pelan di meja kayu itu.

Aku lelah menunggu.

Ia memejamkan matanya perlahan tidak sampai semenit ia telah terlelap di atas meja cafe.

Langkah kaki terburu-buru tampaknya memasuki cafe tempat gadis itu terlelap, pria itu menghembuskan nafas lega.

"Jang Mi.. Oh Jang Mi!" ia menepuk-nepuk pundak gadis itu. Gadis itu, Jang Mi mengerang perlahan lalu kembali terlelap, Jung Ho mengibas-ngibaskan tangannya. Ia mencium bau alkohol, "Kenapa gadis ini minum?"

Jung Ho menggendong tubuh mungil gadis itu menjauh dari cafe, setelah sadar nanti ia harus mendapatkan penjelasan dari Jang Mi kenapa ia bisa minum-minum di tempat seperti ini.

Ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak ada alasan lain selain khawatir karena alkohol tidak baik untuk tubuh, ia benar. Hanya itu.

•••

"Hei, hei.. ini bukan jalan menuju rumahku! Kenapa kau tiba-tiba lupa dengan jalan? Ya! kau dengar aku Jeon Jung Ho?" aku menatapnya dengan kesal, sedari tadi ia mengemudi dengan ekspresi datar.

Dan ada apa denganku? Kepalaku kenapa pusing sekali?
Sebenarnya dia mau kemana?
Mobil semakin melaju dengan kencang menyisakan daun-daun kuning yang berterbangan setelah mobil kami melewati jalanan itu.

Jung Ho tetap mengatup rapat-rapat bibirnya, tidak membiarkan satu pun suara lolos dari bibirnya. Tidak biasanya dia seperti ini.

Mobil berhenti di depan apartemen tua. Aku melihat Jung Ho melepas sabuk pengamannya dan membuka pintu, dengan segala pertanyaan yang mengambang di benakku aku mengikuti langkahnya.

Save Me ; JJK  [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang