Aku menuruni undakan tangga dengan perlahan.
Jung Ho sangat keren dengan pakaian yang ia kenakan saat ini.
Ia menggunakan kemeja putih di balik sweater hitam polos, di tambah dengan celana jeans hitamnya.Kurasa ia telah mencat hitam rambutnya, eh tunggu sebentar apa warna favoritnya hitam?
Gaya rambutnya tidak berubah, tetap dengan layer membelah dua pada bagian depan rambutnya. Aku suka dengan gaya rambutnya.Pandangannya yang semula terpaku pada ponsel di depannya tiba-tiba mengarah padaku.
Saat pandanganku bertubrukan dengannya buru-buru aku tersenyum simpul, ia membalas senyumanku, tetapi senyumannya lebih lebar.“Wah... ternyata kau sudah bersiap. Imut sekali,” ucapnya seraya tersenyum. Ia beranjak dari tempat duduknya, memakai coat hitamnya lalu menghampiriku saat aku telah mencapai undakan terakhir.
“Aku kira kau masih tertidur.”Aku mengerucutkan bibirku, “Kenapa imut? Bukan cantik?” Jung Ho tertawa pelan, “Wae? Kau terkesan imut daripada cantik.” (Kenapa?)
“Bibi Jung dan bibi Kim yang melakukan semuanya,”
Kalimat itu akhirnya sukses keluar yang sedari tadi aku coba rangkai agar tidak terkesan aneh.Aku tidak mau dia salah paham bahwa aku berdandan hanya untuknya.
Hei! Jangan pernah memimpikan aku akan melakukannya untukmu, Jeon Jung Ho!
Ia mengangkat bahunya lalu tersenyum kecil, “Sudahku duga.” Aku mengerutkan alis heran. Ia menyentuh kedua bahuku lalu tersenyum, “Sebentar.” Lalu yang terlihat ia merogoh-rogoh kantong coatnya kemudian mengeluarkan sebuah jepitan pita kecil berwarna putih.
Untuk apa dia mengeluarkan benda seperti itu?
“Rambut hitammu harus dihiasi sesuatu,” ia menyibak beberapa helain rambutku lalu memasangnya di sana. Aku mematung, sedari tadi dadaku sudah bergemuruh tidak keruan.
“Kau sangat cantik hari ini, puas?” ia tersenyum lebar.Aku mengerjapkan mata beberapa kali, Jung Ho mengatakan bahwa aku sangat cantik.
Kenapa kedengarannya menyenangkan sekali? Kenapa aku ingin mendengarnya mengatakan itu lagi? Kenapa aku begini?“Kaja!” (Let's go)
Untuk kesekian kalinya tanganku ditarik-tarik hari ini, tapi yang ini berbeda. Ini terasa menyenangkan.
•••
“Apa pakaian itu bisa membuatmu hangat?”
Jung Ho membuka suara saat mobil kami melaju menjauhi rumah. Aku mengangkat bahu santai, “Entahlah.”Jung Ho melirikku sekilas, “Kau tahu cuaca hari ini akan sangat dingin? Apa kau sengaja memakainya untuk menarik perhatianku?” ucapnya dengan seringaian lebar di wajahnya.
Aku memutar bola mata dengan malas.
“Jangan pernah memimpikan hal bodoh seperti itu.”“Aku benar bukan? Ayolah kau pasti melakukannya untukku, jika tidak kenapa kau mau dirias dan menurut saat aku mengajakmu keluar? Bukankah selama ini kau selalu menolak?”
Entah kenapa aku kehilangan kata-kata untuk membalasnya. Kurasakan kerongkonganku kering hingga aku kesusahan menelan ludahku sendiri.
My mind is blank.
“Kau menyukaiku, kan?”
Seketika aku merasakan badanku seperti disengat listrik.
A-aku?
Aku memukul lengannya dengan membabi buta, saat ini aku perlu membebaskan diri dari pertanyaan menjebak itu.
Apa benar aku menyukainya?
Kenapa dia bisa menebaknya? Apa terlihat sangat jelas?
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me ; JJK [COMPLETE]
FanfictionApa jadinya jika seorang majikan jatuh cinta pada bodyguard-nya sendiri? Oh Jang Mi, seorang gadis yang memiliki masa lalu kelam, kemudian diadopsi dan berhasil menjalani hari-harinya tanpa pembullyan lagi. Tanpa ia sadari seseorang sedang mengintai...