#TUJUH BELAS

18.1K 653 18
                                    

JUMPA YANG HAMPA
"Ternyata waktu masih punya ruang untuk mempertemukan kita."

Today is a beautiful day...

Menurut BMKG yang baru Alina cek di ponselnya, cuaca tidak akan melebihi 30 derajat celcius. Maka, saat tepat untuk dirinya dan yang lain untuk menikmati liburan di pulau dewata yang indah.

Dengan alunan musik Jazz yang melantun dari Ipod digenggamannya lewat earphone yang terpasang ditelinga, ia berjalan kaki menuju rumah Raline dibawah langit pulau dewata yang indah. Ia berpikir jika melakukan hal ini bisa sedikit menenangkan pikirannya yang semalaman terganggu dengan ucapan kedua sahabatnya yang mengungkit kenangan pahit di masa lalu.

Di tengah perjalanan, ponsel pintar di sakunya bergetar, satu panggilan video muncul di layar.

Alina segera mengangkat panggilan tersebut, sembari mencabut earphone dari telinganya.

"Ada apa Mel ?" Tanya Alina sambil terus berjalan.

"Itu lo serius jalan kaki Al ?" Tanya Amel yang melihat Alina dari Video Call "Ati-ati entar bengkak kaki lo" sambungnya sambil tertawa terbahak-bahak.

"Gue sekalian olah raga kali mel, yakali jadi bengkak, dasar lebay." Jawabnya cemberut, "Jadi.. mau apa lo ngevidcall gue ?"

Alina masih terus berjalan, tetapi dengan pelan.

Terlihat dari layar ponsel Alina bahwa Amel masih menyisakan sisa tertawa.

"Gini lho Al, berhubung lo ada keperluan dulu, gue sama Gina aja ya yang nentuin dimana tempatnya okay ?" Katanya mulai serius, "Gue mau belanja dulu, lo jangan telat dateng nya." Sambung Amel.

"Tapi gue mau OutDoor pokoknya, gak mau tahu!" Kata Alina.

Amel mengiyakan.

Setelah itu, panggilan video tersebut berakhir. Dan Alina melanjutkan kegiatannya mendengarkan lagu bergenre Jazz sebelum akhirnya sampai di tempat tujuan, rumah Raline yang tidak jauh dari Villa tempatnya menginap.

Alina memasuki rumah Raline setelah mengetuk pintu beberapa kali sebelum akhirnya dipintu terbuka dan dirinya segera melangkah masuk.

Di dalam sangat sepi, hanya ada Raline dan beberapa pekerja di sana.

Mereka menghabiskan beberapa jam untuk membahas rancangan gaun yang akan di pakai Raline untuk acara pertunangannya beberapa bulan lagi.

Meskipun hatinya terasa tersendat, Alina berusaha bekerja secara profesional.

"Eh kok si Ditto gak ikut ? kemana dia ?" Tanya Raline yang baru menyadari bahwa Alina datang sendirian ke rumahnya.

"Oh... Ditto lagi nemuin temen SMPnya yang sekarang tinggal di Kintamani." Jelas Alina.

Raline mengangguk, tanda mengerti.

Setelah selesai, Raline banyak bercerita tentang dirinya, tentang kehidupannya, tentang Tante Mira, termasuk tentang Raka.

Saat menceritakan nama itu, mata Raline terlihat lebih bercahaya, ia sangat bersemangat menceritakan kisah demi kisah yang ia lalui saat bersama Raka.

KEMBALI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang