"Bahkan sampai saat ini, aku masih mengingat tentang apa yang membuat kita bertemu untuk pertama kalinya."
23 Mei 2009 ...
Cuaca hari ini cukup menyenangkan, tidak panas juga tidak hujan. Namun, tetap saja jam terakhir pelajaran seperti saat ini selalu membuat hampir semua murid ngantuk saat belajar termasuk Raka. Apalagi saat ini sedang berlangsung pelajaran Sejarah, yang membuat mata selalu meminta dipejamkan.
Untungnya saja, pelajaran Sejarah yang membosankan menjadi tidak terlalu bosan karena gurunya yang super baik, bernama Bu Dewi. Dia selalu bercerita tentang kehidupannya yang menyenangkan dan selalu membuat murid-murid tertawa karena lawakannya.
"Ya sudah, baca lagi di rumah ya."
Kalimat itu selalu keluar dari mulut Bu Dewi setiap kali mengakhiri proses belajar mengajar. Dan kalimat itu yang cukup menyenangkan.
"Lo jadi futsal kan Ka ?" Ucap Geri dari arah belakang.
"Gue ada urusan, lo sama yang lain duluan aja, entar gue nyusul." Jawab Raka sambil memasukkan beberapa buku yang ada di meja untuk ke dalam tasnya.
Kemudian Raka pergi meninggalkan kelas yang hanya tersisa beberapa orang saja.
"Tapi, lo mau kemana ? urusan apa sih ? penting amat kayaknya." Dani ikut berbicara.
"Pokoknya sebelum jam 4 gue udah di sana."
Sosok Raka kini semakin tidak terlihat dari kelasnya. Karena ia buru-buru untuk langsung menemui seseorang.
****
Raka mencari Alina setelah sekolah selesai. Rupanya tak jauh dari apa yang ia pikirkan. Alina sedang berada di taman belakang sekolah.
Aneh rasanya seorang Raka untuk duduk di taman sekolah, biasanya tempat itu hanya untuk anak-anak yang kurang bergaul di sekolah.Disana hanya terdapat beberapa anak yang sedang asik dengan hanphonenya sementara Alina duduk di pojok dekat dengan pohon besar.
Tak menunggu lama Raka langsung menghampiri Alina.
"Hei" ucapnya.
Alina menengok ke arah atas, tepat ke Raka, ia mengerutkan alisnya. Sebelum akhirnya menunjukkan senyum manisnya.
Padahal hatinya sangat dagdigdug tak karuhan.
"Gue Raka" Raka memperkenalkan diri.
Namun belum sempat dijawab, Alina beranjak dari duduknya, menyimpan buku yang sedang ia baca dan kemudian berjalan keluar sekolah.
"Woy tunggu"
Raka mengejar Alina.
Alina berjalan begitu cepat, hingga Raka tidak bisa mengikuti langkahnya.
"Lo lihat cewek yang rambutnya diiket kaya kuncir kuda gak ?" Tanya Raka pada salah satu murid yang sedang berada di depan gerbang sekolah.
"Tadi, kesana" Tunjuk murid itu ke arah toko buku di sebrang sekolah.
Benar saja, Alina sedang memilih beberapa buku yang tersusun di sana, sebelum akhirnya menuju kassa untuk membayar.
Sementara, Raka menunggu di pintu masuk toko buku menunggu Alina selesai melakukan transaksi.
Perhatian Raka tertuju pada Alina yang terlihat kebingungan di kassa.
Raka segera menghampiri."Maaf Dek, gak bisa" Ujar seorang kasir kepada Alina.

KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI
Novela Juvenil"Kamu akan selalu menjadi bagian terindah dalam hidupku, bahkan setelah kamu pergi dan mungkin takkan pernah kembali." "Dan aku selalu minta sama Tuhan agar kirim malaikat untuk menjaga kamu sampai Tuhan mempertemukan kita nanti." Alina, gadis polos...