XVIII - First Date and why Namira like That?

567 50 32
                                    

Seperti janji Ari kemarin, di Minggu pagi ini Ari menjemput (Namakamu) dengan motor ninja hitamnya. Dengan baju putih polos dibalut jaket berwarna hitam, celana training khas GIS dan sepatu sport menambah ketampanan Ari saat ini.

Kini mereka sedang berada di taman depan komplek rumah (Namakamu). Mereka sedang jogging bersama, untuk pertama kalinya mereka bertemu di pagi hari dengan status yang berbeda.

"Ari, berhenti dulu ih. Aku cape!" Ari yang berada beberapa langkah di depan (Namakamu) pun langsung berhenti dan menoleh ke arah (Namakamu) yang sedang berjongkok sambil memegangi lututnya.

Ari tersenyum melihat wajah (Namakamu) yang menurutnya lucu. Tanpa sepengetahuan (Namakamu), Ari berjalan ke arah yang berlawanan dengan tempat (Namakamu).

(Namakamu) mulai berdiri dan menetap ke depan. Dahinya mengernyit ketika ia tidak menemukan Ari di tempatnya. (Namakamu) memutar bola matanya pertanda kesal, lalu ia berjalan ke arah tempat duduk yang berada di dekatnya.

(Namakamu) menjatuhkan bokongnya di atas kursi itu lalu menengadahkan kepalanya. Matanya terpejam menikmati semilir angin yang menerpa wajah cantiknya.

(Namakamu) terjengit kaget saat benda dingin menempel di pipinya. Ia langsung menoleh ke arah benda dingin tersebut, lalu tersenyum saat melihat botol air mineral dengan embun yang menggugah selera.

"Buat Mrs. Nurrahman yang cantik dan baik hati" Ari tersenyum sambil menempatkan dirinya di pinggir (Namakamu).

"Makasih ya, Mr. Nurrahman." (Namakamu) tersenyum, kemudian meminum air mineralnya hingga setengah.

Ari menggeser badannya untuk mendekat ke arah (Namakamu). Lalu menyandarkan kepalanya ke bahu (Namakamu). (Namakamu) menoleh ke arah Ari lalu tersenyum. Ia bahagia memiliki kekasih yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

You just want attention
You dont wont my heart
Maybe You just hate the though of me with someone new

Lantunan lagu attention milik Charlie puth menyadarkan sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara *Gue ngakak sendiri ngetiknya:'v. Merasa handphone yang bersuara adalah miliknya, (Namakamu) langsung merogoh saku celananya dan membuka lockscreen-nya.

Terpampang nama 'Dianty GIS' yang memberi telepon masuk pada handphone nya. (Namakamu) langsung memencet tombol telepon berwarna hijau untuk mengangkat teleponya.

"Hallo Dant, kenapa?"

'Meet kuy! Gue sama Khalda lagi pengen ke PIM nih.'

"Kuy! Kapan Dant?"

'Siang ini, bisa ga?'

"Ngaret boleh ga? Gue belum pulang dan belum mandi nih."

'Lu di mana anjir?'

"Di taman depan komplek gue Dant, jogging biar sehat."

'Rajin amat, sama siapa?'

"Sama Ari, hehe."

' Jelasin ke gue atau lo gue pecat sebagai sahabat?'

"Alay ya lu, ntar gue cerita deh. Udahan dulu ya, Bye maximal"

(Namakamu) langsung menutup sambungan teleponnya. Ia kembali memasukan handphone nya ke dalam saku lalu menoleh dan tersenyum ke arah Ari.

"Dari siapa? Asik banget sih telponannya hm." Tanya Ari dengan tatapan dan senyum yang sulit untuk diartikan.

"Dari Dianty sayang, cemburu hm?" (Namakamu) menatap Ari dengan tatapan menggodanya. Membuat Ari mengerucutkan bibirnya lalu mengangguk.

(Namakamu) terkekeh melihat tingkah Ari yang tidak seperti biasanya. (Namakamu) langsung memeluk lengan Ari dengan erat. Ari tersenyum sambil mengelus puncak kepala (Namakamu) yang tertutupi kerudung instan berwarna putih.

Dream Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang