XXXXII - Lautan ludah (Iqbaal POV)

225 31 2
                                    

YANG PENTING KOMEN

































Udah pulang sekolah ceritanya, tapi karena gue seorang KM yang baik dan menuruti perintah OSIS, gue langsung menuju ke ruangan OSIS yang ada di sebelah ruang tata usaha. Untung hari ini gue ga ada acara TV, jadi bisa pulang ngaret.

Di kelas gue yang ikut pensi gue sendiri. Guenya goblok emang, pake acara vote segala, jadinya gue yang kena. Ditambah lagi, temen kelas gue banyak yang anak OSIS, jadinya mereka bakalan sibuk ngurusin acara.

Berhubung gue pensi sendiri, gue jadi deg-degan, takut dapet  temen yang gak sreg sama gue. Mending dapet cewek standar aja lah daripada mesti duet sama cowok, apalagi kalau cowoknya semacam Ari. Merinding bulu ketek gue.

Gue udah ada di ruang OSIS, perwakilan kelas 10, 11, 12 udah lumayan banyak yang dateng. Duduknya tuh di bawah gitu pake karpet, ga pake kursi jadinya bisa duduk segimana gue. Gue duduknya deket pintu biar pas kelar gue cepet keluarnya.

Ga lama ada yang ngetuk pintu, pas masuk ternyata itu Danu, Ari sama (Namkamu). Waduhh! Curiga mereka bikin trio. Secara Danu pinter main drum, Ari gitar sama bass-nya oke banget, terus suara (Namakamu) mantep abis. Pupus sudah harapanku untuk tampil bersama bidadari.

Gue senyum pas (Namakamu) senyum ke gue. Mereka bertiga duduk di sebelah gue, jadi posisinya tuh pintu, ke kirinya pintu tuh gue, (Namakamu), Danu terus Ari.

"Lo sendiri Baal?"

"Eh, iya. Vote sih tadi." Doi ngangguk.

"Gue kesini gara-gara Dianty sama khalda jadi kompor, makanya si Danu milih gue." Gue cuma ngangguk terus senyum aja buat nanggepinnya.

Untuk pertama kalinya gue ga mau denger (Namakamu) cerita. Kesehatan hati sendiri juga harus dijaga bukan?

"Udah lumayan banyak yang dateng yaa. Oke langsung kita mulai aja ya, Assalamualaikum wr.wb."

"Waalaikumsalam wr.wb."

"Terimakasih untuk KM dan perwakilan kelas yang akan tampil di pensi nanti, terimakasih telah membantu kami untuk menjalankan tugas ini. Silahkan mengisi formulir yang rekan saya sedang bagikan."

Gue ngisi formulir kan tuh, dari sekian banyak yang mesti di isi di formulir ini, kebanyakan isinya pake nama gue, sip.

Setelah selesai gue langsung ngumpulin formulirnya ke depan. Formulirnya udah hampir semua ke kumpul, ketos nya lagi baca-bacain formulirnya.

"Oke, untuk menghindari plagiarisme dan menarik minat penonton saya akan membacakan satu persatu yang akan ditampilkan oleh masing-masing kelas."Gue menghela napas terus liat ke jam tangan yang ada di pergelangan tangan kanan gue. Udah jam 5 sore, kayaknya ini rapat bakalan lama dah.

"Jadi kelas 10.1 akan menampilkan drama tentang Romeo dan Juliet, kelas 10.2 akan menampilkan band kelas, kelas 10.3 akan menampilkan dance cover dan kelas 10.4 kan menampilkan drama tentang Rapunzel."

"Untuk kelas 11, 11.1 Iqbaal Dhiafakhri menyediakan diri sebagai vokalis dan gitaris, 11.2 ada Ari Nurrahman menyediakan diri sebagai gitaris dan (Namakamu) menyediakan diri sebagai pianis dan vokalis." Wait? Pianis? Ga nyangka gue, manusia pecicilan kayak (Namakamu) main piano?

Dream Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang